gedubrakkkAvatar border
TS
gedubrakkk
Selempitkan HP di Miss V


JawaPos.com-Baru dua minggu beroperasi, body scanner dan X-ray screening di Rutan Kelas I Surabaya (Rutan Medaeng) relatif efektif. Puluhan barang yang dilarang masuk ke rutan bisa dicegah. Salah satunya adalah upaya penyelundupan handphone(HP) melalui Miss V.Berita TerkaitWiyang Akhirnya BebasWiyang Akhirnya Tinggalkan BuiUpaya itu dilakukan beberapa hari lalu. Salah seorang pengunjung perempuan berusaha memasukkan HP ke penjara. Telepon kecil tersebut diselempitkan di area kemaluannya. Tapi, aksi itu tepergok petugas.”Setelah lewat body scanner, kami melihat kok ada yang mencurigakan di sekitar kemaluan,” kata Kepala Rutan Kelas I Surabaya Bambang Haryanto.Pengunjung tersebut lantas diinterogasi. Saat itulah dia mengaku akan memberikan HP tersebut kepada suaminya yang sedang dibui. ”Saya sering kangen suami. Sumpek kalau ndak diajak ngobrol sehari,” ujarBambang, menirukan perkataan perempuan tersebut. HP mungil berwarna merah itu lalu diminta untuk dikeluarkan dan disita. ”Kalau masih menggunakan cara lama, yang begini ini kan pasti sudah lolos,” imbuhnya.Selain itu, banyak pula barang lain yang berhasil dicegah masuk ke area rutan. Misalnya charger, obat-obatan, botol kaca, dan sendok. ”Mayoritas adalah barang elektronik dan bahan logam,” ungkap Bambang.Bambang menuturkan, alat-alat itu membuat kerja petugas di lapangan semakin mudah. Benda-benda terlarang yang hendak diselundupkan lebih mudah terpantau. Walaupun para pengunjung berusaha serumit mungkin untuk melakukan penyelundupan.”Kami tinggal duduk dan tahu ada benda mencurigakan, termasuk yang disimpan di dalam badan,” bebernya.Modus penyelundupan memang beragam. Misalnya, barang diselundupkan lewat kotak makan atau ditaruhdi bayi yang sedang digendong.Namun, tidak semua barang disita. Hanya barang yangpunya indikasi penyelundupan yang tidak dikembalikan. Sebab, banyak pengunjung yang memang tidak mengetahui peraturan. Nah, yang begitu itu cukup dititipkan saja kepada petugas.”Ketika pulang membesuk bisa diambil lagi,” terang Bambang.Kendati cukup memuaskan, masih saja ada kendala di lapangan. Operator belum seberapa menguasai alat. Akibatnya, antrean cukup lama dan menumpuk. Normalnya, tiap orang hanya memerlukan waktu 7–10 detik untuk di-scan.Selain itu, petugas masih perlu penyesuaian dalam mengamati benda yang ter-scan. Petugas masih sulit membedakan jenis barang yang harus diwaspadai. Karena itu, masih perlu penggeledahan ulang. Padahal,sering tidak didapati barang yang dilarang. ”Setiap barang kan punya warna yang berbeda-beda di layar. Ini masih membiasakan pengamatan,” tutur Bambang.Beberapa waktu lalu ada tim supervisi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Mereka melakukan review terhadap alat itu. ”Kami sudah diberi petunjuk bagaimana alat tersebut tidak berbahaya bagi manusia,” tambah Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Jatim Harun Sulianto.

Sumur: [url= [url]http://www.jawapos.com/read/2017/01/28/105668/selempitkan-hp-di-miss-v]jawapos[/url][/url]
0
4.4K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan