https://news.detik.com/berita/338567...536.1483273470

Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi undangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq Shihab dalam sebuah diskusi di Petamburan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut Rizieq meminta Anies menjawab berbagai tudingan yang ditujukan kepada Cagub nomor urut 3 itu.

Forum diskusi yang digelar oleh FPI itu mengambil tema 'Mengenal Ideologi Trans-Nasional di Era Globalisasi: Pengaruhnya terhadap Ahlussunnah wal Jamaah dan NKRI' yang dibawakan oleh dua pemakalah yaitu Prof. Dr. Mohammad Baharun dan Dr. Abdul Chair Ramadhan, dengan Dr. Hidayat Nur Wahid. Pimpinan sekaligus imam besar FPI Habib Rizieq menyebut diskusi itu bertujuan mengedukasi serta mencegah ideologi yang tak sesuai dengan umat Islam yang berkembang di Indonesia.

"Nah Pak Anies ini kerap mendapatkan fitnah, lengkap sudah. Maka dari itu kami berikan kesempatan pada beliau untuk menjawab," ucap Habieb Rizieq di depan ratusan jamaah yang menghadiri diskusi di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (1/1/2017).

Anies kemudian menjelaskan bahwa dirinya kerap dituding sebagai Syiah dan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), bahkan ada yang menyebutnya sebagai berpaham Wahabi. Dia membantah semua tuduhan itu dan merasa perlu meluruskan hal tersebut.

"Aneh bener, masak satu orang difitnah syiah sekaligus wahabi, padahal mereka kan musuhan," kata Anies yang disambut tawa para hadirin.

Cagub nomor urut 3 itu juga menampik dirinya sebagai anggota JIL. Dia kemudian mencerita tentang adanya buku 50 Tokoh Islam Liberal dan di buku itu tidak termasuk nama Anies karena memang pihaknya tidak pernah ikut dalam kegiatan JIL.

"Saya tegaskan depan hadirin bahwa saya adalah seorang Ahlu Sunnah Wal Jama'ah," sebutnya.

Anies mengulang penekanan bahwa sebenarnya tanggung jawab untuk membuktikan ada pada si penuduh. Namun, penuduh tersebut tidak gentle apalagi di masa pilkada ini, berbagai macam fitnah disebarkan. Anies menceritakan bahwa di masa kampanye ini berbagai fitnah dikirimkan pada dirinya.

Anies menyampaikan terima kasih pada semua hadirin yang bersedia tabayun. Pasangan Sandiaga Uno dalam pilgub DKI itu sendiri bahkan tidak tahu kenapa tuduhan itu muncul. Anies berspekulasi mungkin tuduhan tersebut muncul karena saat menjabat Mendikbud Duta Besar Iran datang menghadap.

"Mungkin karena saat itu Kedutaan Iran pasang foto kunjungan dan menyebar sehingga dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab untuk memfitnah saya. Padahal saya terima puluhan duta besar negara yang punya perwakilan di Jakarta," papar Anies.

Menurut Anies, menghadiri undangan berbagai diskusi termasuk yang diselenggarakan FPI itu sekaligus merupakan salah satu pesan yang dibawa oleh pasangan Anies-Sandi. Pasangan ini terbuka, bisa bertemu, berdialog dan bertukar pikiran dengan berbagai pihak, dengan siapa saja. Karena itu undangan diskusi dan dialog lintas isu hampir selalu mereka hadiri.

Undangan dialog dari warga Jakarta adalah cara warga mengetahui dan menilai kepemimpinan, visi dan misi Anies-Sandi. Serta cara Anies-Sandi membuktikan bahwa menghormati kesejajaran bagi warga Jakarta -apapun latar belakang identitasnya- berhak berdialog dengan calon gubernur.

"Jakarta untuk semua, dan setiap warga Jakarta berhak berdiskusi dengan pasangan calon Anies-Sandi," tutupnya.


yang fitnah aja nggak punya otak pak