Generasi muda kehilangan figur pemimpin yang bisa diteladani. Sebab banyak pejabat negara yang seharusnya dihormati justru masuk penjara karena urusan uang dan suap.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua MPR Mahyudin saat ceramah empat pilar MPR kepada generasi muda Samarinda di Aula Rumah Jabatan Walikota Samarinda, di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (16/11).

Menurut Mahyudin, rendahnya penghormatan generasi muda kepada pemimpin inilah yang menjadi salah satu alasan adanya sosialisasi empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dilaksanakan oleh MPR.

Politisi Partai Golkar ini berpandangan, generasi muda saat ini dirasuki oleh figur-figur dari negara lain, bukan figur dari pemimpinnya sendiri.

Namun kondisi itu diperparah dengan kenyataan banyak pemimpin yang seharusnya memberi suri teladan dan patut dihormati, justru masuk penjara. Irman Gusman misalnya. Ketua DPD tersebut, kata Mahyudin, ditangkap KPK karena korupsi.

Bahkan ada pula Gubernur yang kerjanya bagus namun kerap offside. Menurut dia, mulut Gubernur DKI itu suka asal bicara. Artinya sosok Ahok miskin keteladanan.

Sebagai seorang pejabat negara, mulut Ahok kurang diajar sopan santun dan ramah bicara, yang tidak sesuai dengan budaya timur yang diterapkan rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan negara.

"Ketua DPD ditangkap KPK. Ahok mulutnya offside. Lantas siapa lagi pemimpin yang diteladani. Makanya kalau menjadi pejabat negara harus negarawan. Tidak mikirkan hal lain, seperti mencari duit dan pada akhirnya masuk penjara," kata Mahyudin.

http://m.suara-islam.com/mobile/detail/20505/Mahyudin--Ahok-Mulutnya-Offside