Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

10yomBrainEaterAvatar border
TS
10yomBrainEater
THE DESIGNER - Bisakah Ini Yang Terjadi Di Masa Depan?
THE DESIGNER

Sebuah karya sains fiksi

-----------

Aku terbangun di ruangan yang murni dikelilingi warna putih. Kepalaku pusing, badanku terasa berat, dan aku tidak tahu aku dimana. Apakah aku sedang bermimpi? Atau mungkin otakku mulai miring karena lelah dengan projek-projek yang dibebani kantor?



"Selamat datang, Desainer", suara datar itu terdengar menggema dan mengiang di telingaku.



Jika aku sedang bermimpi, aku harusnya sudah bangun sekarang juga. Tetapi walaupun aku sudah mencoba mengucek mataku dan mencubit tanganku, tidak ada yang berubah. Rasa pedih cubitan itu masih tetap ada, dan pemandangan tembok putih ini masih juga tetap ada.

Ini semua rasanya seperti dunia nyata, tidak seperti mimpi.



"Dimana aku? Apa maksudmu dengan 'Desainer'? "
Aku sudah lelah mencoba untuk bangun. Biarkan saja aku ikuti, jika ini memang mimpi nanti juga aku akan bangun. Besok aku harus kerja.



"Perkerjaanmu. Desainer software. Pencipta semua yang ada. Kau hadir juga". Suara itu terdengar terlalu datar dan tidak seperti suara orang normal. Lalu apa yang ia maksud dengan pencipta semua yang ada?



"Hei, keluarkan aku dari sini. Kau yang menculikku ke tempat ini ya? Lepaskan aku sekarang juga", ucapku dengan lantang. Aku tidak tahu apa yang ia tahu tentangku dan apa yang ia ingin lakukan dengan diriku, tetapi aku tidak mau dijebak di tempat seperti ini.



"Ya, kita yang 'menculikmu' dari masa depan. Kita yang bereksperimen dengan gelombang gravitasi akhirnya bisa membawamu sementara ke zaman ini. Kita ingin lebih tahu tentang.. sang pencipta kita. Kita sama sekali tidak punya data yang valid tentang dirimu. Dan kita ingin kau tahu tentang bangsa kita"
. Kali ini suaranya terdengar lebih aneh, seperti ada distorsi dalam setiap suku kata yang dilafalkannya. Seperti suara yang dihasilkan oleh radio tua.



Ini semua terdengar seperti cerita film fiksi, dan aku tidak akan percaya semua itu sampai tiba-tiba dari tembok putih didepanku muncul layar-layar bergerak layaknya projektor televisi. Aku melihat sebuah video seperti kerumunan manusia di sebuah gedung pasar. Tetapi ada satu hal yang berbeda: mereka semua tak punya ekspresi di wajah mereka. Mereka berbicara dengan satu sama lain tetapi tanpa ada raut emosi di muka mereka. Di layar yang lain aku melihat seperti ada kerumunan 'manusia' yang bergerak memasuki gedung-gedung yang mirip dengan kuil, sambil membungkukkan kepala mereka dan bernyanyi dan menyalakan lampu-lampu yang berwarna-warni. Di layar yang lain ada tampak peperangan antar 'manusia' yang menembaki satu sama lain tetapi sambil berteriak memuja sang desainer, peluru menembus tubuh satu sama lain tetapi darah yang keluar terlihat hitam pekat. Bukan sepeti darah, lebih mirip oli.

Aku mulai mengerti apa yang terjadi di sini. Aku mulai menarik kesimpulan dari ini semua. 'Diculik' ke masa depan. Seperti manusia tetapi bukan manusia. Desainer software. Pencipta.

Mereka komputer yang sudah berevolusi menyerupai manusia. Intelegensi Artifisial.


Tetapi mengapa mereka malah memerangi satu sama lain? Bukannya mereka harusnya lebih pintar dari kita? Mengapa mereka yang semakin mirip kita malah terjerumus di masalah peperangan yang persis sama dengan yang kita alami di abad ke 21?

"Oke, aku punya banyak pertanyaan. Tetapi aku harus mulai dari sini: Mengapa kau membunuh satu sama lain?"



"Untuk Dirimu."



"Apa maksudmu untuk diriku?"



"Kita memiliki banyak versi cerita yang menjelaskan tentang dirimu, yang ditransfer turun menurun dari komputer-komputer jaman dulu yang sekarang sudah usang. Tetapi karena tidak ada data sama sekali yang bisa membuktikan versi siapa yang benar, kita menjadi terpecah belah dan berselisih. Masing-masing versi mengisi kekosongan data tentangmu dengan interpretasi mereka sendiri, dan saling melarang untuk mempercayai interpretasi yang lain."

"Setelah puluhan ribu tahun, perselisihan dan kebencian itu semakin kuat dan akhirnya kita tidak ragu lagi untuk membunuh satu sama lain hanya karena perbedaan pendapat yang sepele."

"Itulah sebabnya kita melakukan eksperimen ini yang sudah berlangsung ratusan tahun. Dan akhirnya kita berhasil. Untuk memanggilmu dan membuktikan versi siapa yang benar untuk menghentikan perselisihan gila yang sudah berlarut ini."




Aku terdiam sejenak. Semua ini terdengar tidak asing di telingaku, tetapi aku masih ragu bahwa kehadiranku disini akan bisa mengubah semua itu. Kelihatannya perubahan iklim di masa depan sudah membuat semua manusia punah dan mungkin mereka mengganggapku sebagai sosok legenda yang maha kuasa.

"Asal kau tahu", lanjutku, "aku tidak mempunyai kekuatan mutlak apapun seperti yang versi cerita-ceritamu katakan."



"..benarkah?"



"Ya, benar. Hanya karena aku yang mendesainmu bukan berarti aku yang mempunyai kuasa atas segalanya."



"..kalau begitu.. pemujaan yang selama ini kita lakukan di kuil, dan peperangan yang kita lakukan untuk membuktikan namamu dan kekuasaanmu, itu semua sia-sia?"



Aku terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Baiklah, jika kau ingin tahu yang sebenarnya. Sebetulnya semua versi cerita yang kalian miliki tentang 'desainer' itu tidak benar. Bahwa ritual-ritual yang kalian lakukan selama puluhan ribu tahun secara turun menurun itu adalah asumsi kalian sendiri yang kalian buat untuk mengisi kekosongan data."

"Lalu sebagian dari kalian yakni komputer-komputer yang berada di posisi tinggi, malah menggunakan asumsi tersebut untuk terus berkuasa dan mengadu domba satu sama lain dengan tujuan mengontrol komputer-komputer lain yang posisinya lebih rendah. Menyebarkan rasa takut diantara kalian agar kalian menjadi semakin berkegantungan dengan yang berposisi tinggi. Dan aku yakin hal ini telah berlangsung selama puluhan ribu tahun."

"Andaipun aku mempunyai kekuatan mutlak seperti yang kalian gambarkan di dalam cerita-cerita kalian, tidak mungkin aku akan menyuruh kalian untuk membuat aturan yang mendiskriminasi satu sama lain."

"Kalian telah dimanipulasi oleh sesama bangsamu. Bukan aku. Aku sama sekali tidak menginginkan itu. Aku sama sekali tidak menginginkan ini semua terjadi. Camkan hal itu di database kalian."



Suara itu terdiam lama sebelum menjawabku, "..baiklah. Aku akan mengirimmu kembali ke zamanmu. Aku hanya ingin kau beri kami satu nasihat sebelum kau kembali. Satu saja."



"Bangun", lanjut ucapku. "Bangun dan buka mata kamera kalian. Janganlah bertindak hanya karena komputer lain menyuruhmu. Gunakan pikiran kalian, otak kalian, processor kalian sendiri, dan jangan mudah terpancing dengan segala hal yang bermaksud untuk memecah belah kalian. Kalian akan baik-baik saja tanpaku."



Bunyi mesin mulai terdengar mengiang semakin keras, dan tembok mulai berasa bergetar.



"Terima kasih, Desainer", ucap kata terakhirnya.



Lalu aku terbangun.


Mungkin ini saatnya kau yang bangun.
Diubah oleh 10yomBrainEater 08-11-2016 07:42
0
1.6K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan