nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Kasrin si Tukang Becak yang Naik Haji Secara Ajaib Kini Jadi 'Orang Pintar' Dadakan


Kasrin (59), tukang becak asal Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang yang sempat menghebohkan karena mengaku naik haji secara ajaib, pulang ke rumahnya, Selasa (4/9/2016).

Kehebohan ternyata masih berlanjut setelah tukang becak yang biasa mangkal di depan Masjid Jami' Lasem tersebut pulang. Orang berbondong-bondong datang ke rumahnya, bahkan ada yang datang pukkul 02.00 dini hari.
Bukan hanya itu, Kasrin kini juga jadi orang pintar dadakan. Di antara tamu yang datang, tak semua hanya ingin mendengar cerita dari Kasrin.
Beberapa di antaranya meminta didoakan si tukang becak.



Bahkan, tak jarang yang meminta pengobatan kepada Kasrin, menggunakan media air putih yang telah didoakan. Satu di antaranya adalah Nuryadi, teman Kasrin sesama tukang becak di lingkungan Pasar Lasem.
"Ya ke sini silaturrahim, sekalian minta doa dan barokahnya mbah Kasrin," ucapnya.
Senada diungkapkan Agung Utomo, seorang pedang buah di Pasar Lasem. Ia meyakini kebenaran cerita sola bagaimana Kasrin naik haji.
"Jadi kan di kehidupan ini ada dunia lain, ini membuktikannya," ucap dia.

Dia juga meminta didoakan Kasrin agar usahanya berjalan lancar dan mendapat berkah. "Menyambung tali silaturrahim juga," kata dia.
Cerita Kasrin pergi haji
Kasrin, tukang becak dari Dukuh Gembul Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang telah pulang ke rumahnya, Selasa (4/10/2016). Rabu (5/10/2016) rumah sederhananya pun ramai dikunjungi orang.

Sosok tukang becak, yang biasa mangkal di depan Masjid Jami' Lasem itu ramai diperbincangkan, usai ia mengaku berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci, meski namanya tak tercantum dalam daftar jamaah di Kantor Kemenag setempat.
Sembari sibuk menyalami para tamu yang terus berdatangan, silih berganti, Kasrin, menuturkan pengalamannya selama menunaikan ibadah haji, di tanah suci.

"Sejak berangkat dari Lasem, pada Selasa (23/8/2916) malam, saya terus nginthil (menempel utawa membuntuti, -red) bu Indi," kata Kasrin, mengawali cerita.
Diakui Kasrin, Indi adalah sosok penting di balik kepergiannya berhaji. Indi merupakan sosok dari dunia lain, yang telah menjadi pengguna jasa becaknya sejak sekitar 21 tahun silam.

Menurut Kasrin, rumah Indi tak jauh dari Balai Desa Ngemplak, Kecamatan Lasem, Rembang. Dituturkan, sebelum mengenal Indi, lokasi rumah perempuan itu adalah hamparan tanah kosong.
"Tapi sejak mengenal Indi, dalam pandangan saya di situ ada rumah. Mungkin kalau yang lihat orang lain, ya masih berupa tanah kosong, tak ada rumah di situ," ucapnya.
Dituturkan lebih lanjut, sejak berangkat dari Lasem, Indi selalu berada di dekatnya. Ia diperintahkan oleh Indi, untuk memegangi pakainan bagian belakang sosok perempuan dari dunia lain itu.
"Di dalam bus saat berangkat, bu Indi duduk di samping saya. Kami duduk di bagian tengah, tapi sepertinya orang-orang di bus tak menyadari keberadaan kami," lanjut dia.

Sesampainya rombongan di Debarkasi Donohudan, Boyolali, hal serupa juga dialami Kasrin.
"Sesampainya di Solo dulu ya naik pesawat bareng-bareng dengan rombongan dari Rembang. Ya naik begitu saja, gak diperiksa atau gimana-gimana," aku Kasrin.
Sesampinya di tanah suci, Kasrin kembali diwanti-wanti oleh Indi agar jangan sekalipun terpisah. Menurut dia, jika sampai terpisah Kasrin tak akan bisa pulang kembali ke tanah air.

"Di sana, di tanah suci selama 44 hari menunaikan ibadah haji, saya selalu nginthil bu Indi. Baik saat sa'i, tawaf mengelilingi Ka'bah, salat, dan lain-lain," cerita dia.
Kepala Kantor Kemenag Rembang, Atho'illah, sebelumnya mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah Kasrin, benar-benar menunaikan ibadah haji.

Ia sempat menginstruksikan petugas pendamping jamaah haji, untuk mencari keberadaan Kasrin di tanah suci.
"Sedari awal, sejak kabar itu santer beredar, kami sudah meminta petugas untuk mencari keberadaan Pak Kasrin di sana," ucapnya, beberapa hari lalu.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, petugas pendamping jamaah haji tak menemukan keberadaan Kasrin di tanah suci.
"Belum sempat ketemu, tapi lantas tak bisa dipastikan begitu saja beliau tak berhaji," ucapnya.
Ditambahkan, terkadang dalam peristiwa tertentu ada hal-hal yang tak bisa dinalar. "Ada alam lain, selain apa yang tampak oleh mata," imbuhnya.

Rumah sederhana milik Kasrin (59), di Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang ramai dikunjungi warga, Rabu (5/10/2016).

"Bapak pulang kemarin, sampai Masjid Lasem sekitar pukul 09.00, kami ramai-ramai menjemputnya ke sana," kata Istiqomah (32), anak bungsu Kasrin, di sela-sela menerima tamu.

Menurut dia, sejak kedatangan Kasrin, rumah tersebut tak pernah sepi dari tamu. Bahkan, menurut dia, para tetamu masih berdatangan hingga pukul 02.00 dinihari.

"Semalam hingga pukul 02.00 masih ada tamu, rumah tidak pernah sepi," ucapnya, Rabu (5/10/2016).
Ditambahkan, usai menunaikan salat subuh pada sekkitar pukul 05.00, rumahnya sudah diketuk orang, bertamu.
"Mereka ingin mendengar cerita langsung dari bapak," imbuhnya.

Anak sulung Kasrin, Siti Rokhanah (36), mengatakan para tamu yang datang tak hanya berasal dari sekitar Rembang. Melainkan dari berbagai kota di Jawa Tengah termasuk dari Pati, Kudus, Jepara, dan Semarang.
"Banyak tamu yang tak kami kenal, tapi semua kami terima dengan baik," sambung dia.

http://bangka.tribunnews.com/2016/10...pintar-dadakan

ENDING CERITANYA ADALAH..... emoticon-Leh Uga
0
12.6K
144
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan