Menyoal kesepakatan KPAI dan Awkarin

Beranda
Komunitas
News
Beritagar.id
Menyoal kesepakatan KPAI dan Awkarin

MOD

BeritagarID

03-10-2016 06:48

Menyoal kesepakatan KPAI dan Awkarin

Karin Novilda alias Awkarin, pesohor media sosial yang kerap memicu pro-kontra di media sosial. KPAI menudingnnya membawa dampak negatif bagi anak-anak.
Pesohor media sosial, Karin Novilda alias Awkarin, akhirnya bertemu dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Kamis (29/9). Pertemuan itu menyusul keberatan KPAI atas konten-konten produksi Awkarin di berbagai kanal media sosial.

KPAI berkeberatan, karena konten-konten Awkarin dinilai membawa dampak negatif bagi anak-anak. Konon, KPAI mendapat banyak keluhan dari para orang tua soal video-video milik Awkarin.

Adapun pertemuan pada pekan lalu, agaknya menjadi tanda perdamaian bagi kedua pihak. Ketua KPAI, Asrorun Niam, menyebut bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan, dalam pertemuan tersebut.

Kesepakatan utama dalam pertemuan itu adalah agar konten-konten yang diunggah Awkarin tak melulu menghibur, tapi juga harus memiliki "dimensi edukasi".

Pun menurut Asrorun, Awkarin telah mengakui bila konten-konten yang selama ini dikirimkannya tidak memuat unsur pendidikan dan berdampak kurang baik terhadap pengikutnya. Gadis berusia 18 itu juga menyampaikan permohonan maaf.

"Kemudian akan mem-posting konten yang mendidik. Poin yang paling penting pertemuan itu lebih pada membangun kesadaran. Pertemuan itu diperoleh hasil, ada kesadaran akan kesalahan dan komitmen untuk tidak mengulangi dan memperbaiki," kata Asrorun, dikutip detikcom.

Sinyal perdamaian juga termuat dalam beberapa kiriman Awkarin di media sosial. Di Instagram, Awkarin membagikan foto pertemuannya dengan KPAI dan Kemenkominfo.

"Tujuan saya adalah untuk menggunakan hari tersisa sepanjang tahun ini dan ke depannya untuk terus menuju arah positif," demikian petikan terjemahan bebas keterangan foto Awkarin itu.

Pernyataan senada juga muncul dalam video YouTube bertajuk "Klarifikasi" yang menampilkan Awkarin bersama rapper Young Lex.

Video itu pada awalnya sekadar memuat klarifikasi atas video musik bertajuk BAD --yang menuai kontroversi--dari kedua pesohor media sosial tersebut. Seiring pernyataan soal BAD, Awkarin juga mengaku telah melakukan sejumlah kesalahan dalam video-videonya terdahulu.

"Aku sempat yang kemaren bikin video confessions atau vlog-vlog (video blog) segala macamnya itu. Itu awalnya aku enggak berniat buat sampai se-booming ini. Dan ternyata kaget jadi se-booming ini. Untuk itu aku minta maaf sama kalian semua, yang kena dampak buruknya. Mungkin anak-anak di bawah umur," [URL="[youtube]9XKMNeLOfus[/youtube] Awkarin[/URL] dalam video tersebut.
2016 has been a long and a life changing journey, my goal is to use the remaining days of this year as well as the years ahead to continue to grow in a positive direction. thankyou @okamahendraputra and the whole @takis.ent for giving me the love and guidance that i never thought i needed. thankyou MENKOMINFO & KPAI for today’s meeting and for showing your support for me and the whole young generation. im happy to say that my management and i now have a good relationship with both organization and will be working together to spread more positivity in the times to come. i am now focused on being productive and to spread positive impact to the people that looks up to me. i love you guys❤️
A photo posted by karin novilda - @kay.een ⁶???? (@awkarin) on Sep 29, 2016 at 4:44am PDT
Mengekang kebebasan
Di sisi lain, tindakan KPAI yang terkesan memojokkan Awkarin juga menuai kritik.

Aktivis perempuan, Chika Noya, menuding tindakan KPAI mempermasalahkan Awkarin sebagai upaya untuk "mengontrol tubuh dan seksualitas perempuan."

"Kita kan tidak bisa membuat semua remaja sama. Misalnya semua remaja harus berjilbab, atau semua remaja harus seksi, kan tidak bisa begitu. Kalau Awkarin dianggap membahayakan anak-anak, dia sendiri kan sudah 19 tahun," kata Chika, dilansir BBC Indonesia.

Chika pun menilai ada indikasi pengekangan kebebasan berekspresi terhadap Awkarin.

Bila melihat Undang-Undang Perlindungan Anak, Awkarin bukan lagi seorang anak. "Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan," demikian keterangan dalam Undang-Undang itu .

Merujuk definisi itu, Awkarin adalah seorang dewasa--dia akan merayakan ulang tahun ke-19 pada 29 November 2016. Dia pun berhak berekspresi dan menyampaikan pendapat melalui video-video buatannya.

Situs Coconuts Jakarta turut mempertanyakan kesepakatan Awkarin dan KPAI untuk membuat konten yang edukatif. "Sejak kapan selebgram seperti Awkarin "harus" menampilkan unsur-unsur mendidik dalam sosial media mereka? Apakah kita sebagai dewasa yang memiliki akun sosmed juga harus post konten edukatif juga?"

Sebagai informasi, di YouTube--kanal utama yang dipakai Awkarin untuk berbagi vlog--telah tersedia fitur pembatasan usia. Para pencipta konten macam Awkarin, bisa menerapkan sistem pembatasan usia atas video-video mereka.

Fitur pembatasan usia mengharuskan seorang penonton sudah berusia 18 tahun--sesuai Undang-Undang tak masuk kategori anak. Metode verifikasi, mengharuskan calon penonton masuk melalui akun YouTube, yang sudah mencantumkan keterangan usia.

Artinya dengan menerapkan model itu, Awkarin bisa tetap bebas berekspresi--sejauh tak melanggar ketentuan YouTube. Pun ketakutan KPAI soal pengaruh negatif terhadap anak-anak jadi terselesaikan.

Lantas bagaimana bila seorang anak menyelinap masuk ke dalam layanan--lewat akun palsu, misalnya--demi menonton Awkarin? Untuk perkara macam itu, sebaiknya orang tua menjalankan tanggung jawab untuk mengontrol aktivitas daring (online) sang anak.
KLARIFIKASI - Awkarin & Young Lex