BERITANASIONAL.coJakarta – Marwah Daud Ibrahim, sebagai ketua Yayasan Dimas Kanjeng baru – baru ini membantah tudingan atas ajaran penggandaan uang dan juga aliran sesat oleh pemimpin di padepokannya. Karena, seperti yang telah diketahui bahwa pihak dari yayasan Dimas Kanjeng kabarnya juga sudah mengajak pihak perwakilan MUI untuk melihat dan datang secara langsung ke tempatnya, supaya mereka bisa mengetahui ajaran seperti apa yang diberikan olehnya kepada para santrinya.

Dari sinilah kemudian Marwah pun akhirnya mempertanyakan seputar adanya terbitan tentang ajarang dari Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Berdasarkan Marwah, hal tersebut sangat tidak etis dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kemudian, melihat di You Tube, telah beredar tentang rekaman video kesaktian dari pimpinan padepokannya. Dimana video tersebut sebenarnya sangat tidak bertanggung jawab sekali. Kalaupun informasi terkait hal tersebut ada di Youtube, sebenarnya itu adalah liar.

Sementara itu, pihak dari Wakil Ketua Yayasan Tajudin Rangerang pun kemudian menjelaskan tentang rekaman video yang telah beredar di Youtube tersebut. Bahwa rekaman video tersebut sebenarnya tidak diupload oleh pihak pimpinan dari padepokannya tersebut. Mereka itu sebenarnya hanya beberapa orang saja yang ingin mencari untung dari kepopuleran sang Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Tajudin pun kemudian mengatakan bahwa kalaupun ada pihak dari masyarakat yang merasa telah dirugikan olehnya, semuanya telah diingatkan kembali pada setiap acara yang berlangsung. Dimana bila ada salah satu dari mereka yang tidak terima atas hal ini, maka uang yang telah diberikan tersebut boleh diambil kembali secara utuh. Yang jadi pertanyaan Dimas Kanjeng sekarang ini adalah, kenapa sampai saat ini hal tersebut masih dipermasalahkan? Sementara banyak orang yang tidak mempermasalahkan terkait dengan uang yang telah dibayarkan tersebut.

Sumber : http://www.beritanasional.co/selebri...ah-pengikutnya