Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizkievans05Avatar border
TS
rizkievans05
Teror Hantu Kiriman
Oke kembali lagi dengan Cerita Horor dari saya, Teror Hantu kiriman


Apakah cerita ini real story ?
ane ngak akan bilang ini real apa fiksi. Silahkan beranggapan sendiri, jika kalian menganggap ini true story, ane cuma bilang kalau tokoh, tempat, disamarkan semua. Jika kalian menganggap ini fiksi, ane cuma bilang selamat membaca. Dan mohon untuk yang tidak senang dengan cerita ini untuk diam, menghormati tulisan orang.

Bagi Yang mau kenal bisa add Line, id : rizkievans23

Maaf sebelumnya kalau update nya telat, karena real life lebih penting Untuk update jam 22.00 - 24.00 malam. Diluar jam tersebut ngak ada update gan sis

"" Part2 di komentar"
"" Part3 di komentar #19""
"" Part4 di komentar #29""


Seorang pemuda bertubuh kurus dan bungkuk, tampak terdiam di dalam kelas. Dia tampak seperti sedang memikirkan sesuatu. Mata di balik kacamatanya menyipit, mulutnya mengatu prapat. Tegang. Dia tiba lebih awal hari ini. Belasan murid di kelas Jono, belum juga tiba.
Pagi-pagi sekali, pemuda berpenampilan cupu dengan aksen jawa itu berangkat ke sekolah, sehingga membuatnya bisa tiba lebih awal.Kelas sunyi senyap. Keheningan membuat Jono terdiam, tak bersuara. Dia menegang, rupanya sedang memikirkan suatu hal: 4 pemuda sekelasnya yang hobi mengganggu anak-anak berpenampilan cupu seperti dirinya.Hampir setiap hari, Jono diganggu oleh beberapapemuda di dalam kelas, sesaat sebelum ibu gurutiba. Dipermalukan, dihina, ditendang dan diganggu sudah menjadi kebiasaan yang terjadi pada dirinya. Jono marah, sakit hati, benci dan dendam. Dia hanya bisa menangis saat dipermalukan oleh keempat remaja SMA itu, Amman, Donny, Ethan dan Rangga namanya.Ingin rasanya melawan, namun tidak berani. Pernah Jono berteriak memaki-maki mereka, dankeempat remaja tersebut murka dan menghajarnya habis-habisan.Status sosial, penampilan dan kurang pergaulan membuat Jono dianggap sebelah mata oleh murid-murid SMA Prestasi Anak Bangsa. ApalagiAmman dan ketiga temannya, mereka selalu mengganggu Jono dikarenakan Jono adalah murid paling miskin, dan menurut mereka, Jono patut dihina.Jono adalah anak yatim piatu, yang sekarang ini tinggal di rumah neneknya. Biaya hidupnya ditanggung oleh sang nenek, dan neneknya berusaha keras untuk dapat menyekolahkan dirinya di sekolah yang biaya perbulannya termasuk mahal dengan berjualan nasi bungkus.Meski hidup serba kekurangan, Jono tidak pernah mengeluh walaupun hidupnya begitu susah. Satu hal dari kemiskinan yang membuatnya sedih adalah, dia jadi diremehkan, diganggu dan dihina-hina oleh teman-teman sekolahnya karena dia yang paling miskin di sekolah itu.Saat diganggu, Jono yang penakut tidak berani melawan, karena selalu dipelototi dan dibentak oleh Amman dan teman-temannya.Jono termenung sendiri di bangku kelas. Dia teringat akan kejadian beberapa hari lalu yang sangat memalukan.
Di hari senin, Jono masuk ke dalam kelas. Bukannya disambut dengan senyuman, tetapi Amman, Donny, Ethan dan Rangga malah menyambutnya dengan mata melotot. Merasa bahwa suasana sedang tidak baik, Jono bertanya:"Eh... ada apaan nih? Kok kalian memelototin gue?"Tanya Jono dengan mengerutkan kening. Lututnya gemetar, pertanda bahwa rasa takut telah menyelimutinya. Di bawah tatapan tajam mereka, Jono mulai waspada. Dia tahu, kalau dia akan segera diganggu dan dihina-hina.Donny, pemuda bertubuh agak gemuk dengan mata bulat segera maju. Lantas, berteriak dengan lantang, "Hei Jono si anak kere! Kita punya rencana baru nih buat ngerjain eloo!"Donny menarik seragam yang dikenakan Jono sehingga membuat Jono mendekat. Amman menyapanya dengan senyuman tidak tulus. Senyum sinis yang penuh kebusukan. "Eh, cepetan! Keluarin mainan kita, sebelum ibu guru dateng" Seru Amman sambil menoleh ke arah Rangga. Rangga mengangguk, lantas mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya.Seekor tikus putih, mencicit dengan keras. Rangga memegangnya, lalu melemparkannya ke arah Jono.Jonopun menjerit histeris, tubuhnya menggeliat tak karuan saat tikus putih kecil itu berjalan di seragamnya dan melesat masuk ke dalamnya, tubuh Jono yang kurus, digigiti dengan cepat. Kulit dan dagingnya seakan dikoyak, luka yang menganga menimbulkan sedikit tetesan darah segar."Aaarrrrgh....!!!"Jerit Jono. Dia berlari-lari mengelilingi ruangan kelas dengan tubuh digigiti tikus yang tak kunjung pergi."Ahahahaha...!!!" Terdengar riuh sekali, tawa para murid di dalam kelas yang hanya menonton Jonoyang kesakitan. Mereka tertawa terbahak-bahak, dan begitu ceria ketika melihat Jono. Jono yang mempunyai kebiasaan pipis di celana ketika sedang ketakutan, berhenti di depan pintu masukkelas, dan mengucurkan banyak air seni yang membasahi celananya. Semua orang tertawa dan merekam kejadian memalukan itu di ponsel masing-masing. Amman berkata, "Syukurin! Anakcupu dan kere kaya elo memang pantes digituin! Ayo teriak terus, hibur kami semua dengan teriakan elo yang kaya kesetanan itu! Haha...!!"Jono menundukkan kepala. Air matanya mulai mengucur deras. Tubuhnya terguncang, dia pun meringis kesakitan. Tak lama kemudian, tikus putih yang menggigitnya keluar dari seragam Jono. Rangga melotot ke arahnya, dengan jari menunjuk wajahnya."Woy anak kere!! Lu jangan kasih tahu soal hal inike ibu guru! Kalo sampe elu ngelaporin kami semua, gue abisin nyawa lu!" Ancamnya dengan sedikit seringai di wajahnya yang cukup tampan.Jono terdiam, kemudian mengangguk. Ingin rasanya melaporkan hal ini ke ibu guru atau ke kepala sekolah, namun keinginan itu ditahannya karena takut akan ancaman Rangga yang bisa saja menjadi nyata."Hahayy! Si anak kere lagi bengong. Mikirin apa lu? Lagi mikirin utang yang belom lunas ya?" SeruRangga dengan nada meremehkan. Jono menoleh, rupanya Amman, Donny, Ethan dan Rangga sudah tiba di dalam kelas. Mereka berdiri sambil menenteng tasnya masing-masing. Di bawah pelototan dan tawaan mereka, Jono menangis sesenggukan. Dalam hati dia berkata, "Gue memang miskin. Tapi bukan berartigue bisa diremehin sama dihina-hina kegini! Gue juga manusia, punya hati dan bisa terluka. Dan kelakuan kalian kaya setan, berhati busuk! Gue memang lemah, miskin dan keliatan aneh, tapi jangan kalian hina gue soal ekonomi!"Jono menggelengkan kepala menahan amarah dan rasa sakit hatinya yang begitu mendalam. Ethan tertawa menatap pipi Jono yang basah oleh air mata. "Hahaha...!! Si kere nangis. Kenapasob? Loe nangis karena hidup susah kan?" TanyaEthan sambil menyeringai lebar. Tiba-tiba, ibu guru muncul dan menyapa murid-murid yang mulai berdatangan. "Halo anak-anak! Hari ini kita lanjutkan pelajaran bahasa inggris yang kemarin sudah saya ajarkan kepada kalian. Mohon, simakpelajaran ini dengan baik-baik!" Seru ibu guru cantik yang bernama Riska itu. Hampir semua murid mengangguk, kecuali Jono. Amman dan ketiga temannya duduk di bangku masing-masing. Mereka terdiam, tak berani bersuara, apalagi mengganggu Jono dihadapan sang guru.Jono pun terdiam. "Gue muak sama semua ini! Apa salah gue, jadi harus digangguin kegitu? Kalian memang kaya, tapi sombong! Gue benci sama semuanya! Kalian udah ngehina gue, maka kalian harus binasa! Gue harus balas dendam, kalo perlu gue bakal bikin kalian mampus! Terutama Amman, Rangga, Ethan sama Donny!" Ucapnya dalam hati.Matanya melotot, memerah dengan penuh amarah berkecamuk dihati dan benaknya.Dua hari kemudian...Jono yang bertubuh bungkuk itu pergi ke sebuah desa yang bernama desa Marati. Sebelumnya, dia meminjam sejumlah uang yang cukup banyaksama seorang sepupunya.Di sana, dia menemui seorang dukun beraliran sesat untuk mengguna-gunai Amman, Rangga, Donny dan Ethan!"Saya mau mereka semua dihantui oleh roh jahat!Dan mereka mati dengan cara yang tidak wajar, seperti terbunuh oleh hal gaib!"Seru Jono dengan semangat yang menggebu-gebu. Diapun menyerahkan beberapa lembar fotoAmman, Rangga, Donny dan Ethan kepada sang dukun. Pemuda berkacamata minus itu sangat memercayai hal-hal gaib, dan kali ini dia pergi ke dukun untuk membalaskan dendamnya kepada Amman dan teman-temannya.Wajah keriput Aki Supri tampak jelas dimatanya.Aki Supri tertawa lebar, lantas berkata, "Aki akan memenuhi permintaanmu, cu. Tapi sebelum Aki mengirimi mereka khodam guna-guna, maka kau harus bayar Aki dulu, dengan jumlah yang tidak sedikit!Apa kau bisa, cu?"Tanya Aki Supri.Jono tertegun. Tidak sedikit? Ah, bukankah dia sudah memiliki sejumlah uang yang dia pinjam dari sepupunya? Itu berarti, dia bisa membayar mahal dukun tua itu. Bayar mahal, kepuasan didapat.Jono meraih tas ranselnya dan membukanya. Dompet tebal yang ada ada di dalam, dia ambil.Jono menyerahkan lembaran uang yang cukup tebal kepada kakek tua yang duduk bersila dihadapannya itu. Aki Supri manyambar dengan cepat, lantas tersenyum gembira. "Baiklah, sekarang Aki akan mengguna-gunai mereka dengan menggunakan media tanah pekuburan Pekandaran. Dijamin, setelah itu mereka akan diteror oleh roh jahat, dan mati mengenaskan! Ahahaha!!" Tawanya melengking, Jono pun tertawa dan mengangguk setuju.Aki Supri menggenggam selembar foto Donny, dan menaburkan butiran tanah pekuburan di atasnya. Foto itu Jono dapat dari akun facebook Donny. Dia simpan di kartu memori, dan dicetak hingga menjadi selembar foto.Jono membuka mulutnya sedikit, dan mengerutkan kening, sedikit bingung dengan apayang dilakukan oleh sang dukun.Aki Supri merapal mantera-mantera yang tidak jelas, dan matanya membelalak menatap tajam ke arah permukaan air di baskom. Air tersebut digenangi oleh rempah dan biji-bijian di dasarnya. Tangan Aki Supri gemetar, foto yang digenggamnya mengepulkan asap putih, tampak begitu jelas.Kemudian, lenyap. Jono bergidik ngeri melihatnya. Aki Supri meletakkan foto Donny ke lantai kayu, dan mengambil selembar foto Ethan.Hal yang sama dilakukannya kepada foto Ethan, seperti menaburkan tanah pekuburan, merapal mantera, dan asap yang mengepul dari foto tersebut.
Mata tuanya menatap tajam ke arah permukaan air di baskom, seperti melihat sesuatu. Jono heran, dia tak melihat apa-apa di air tersebut. Hanya ada rempah, biji-bijian dan air sebening kaca. "Apa yang menarik dari air di baskom ini?" Tanya Jono dalam hati.
Aki Supri mengulangi hal itu kepada foto Ammandan Rangga.Jonopun bertanya, "Apa sudah selesai Ki?" Aki Supri terkekeh dan mengangguk. "Dalam waktu dekat, mereka semua akan diteror dan dibunuh oleh roh jahat kiriman Aki. Dan mereka akan mati, seperti yang kau inginkan, cu!"Ucap dukun tua itu, setengah membentak.
Jono tersenyum lebar, sinar matanya meredup, menggelap. Hatinya mulai kotor, diselimuti oleh kebencian, amarah dan dendam yang membuatnya berbuat syirik!

Bersambung....
Diubah oleh rizkievans05 10-09-2016 13:18
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan