Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LelouchsAvatar border
TS
Lelouchs
Mengapa Penonton Selalu Memenuhi Stadion Sepak bola di Inggris?
Pernahkah terpikirkan para aganwan dan aganwati kenapa kok Stadion bola di Liga Inggris setiap ada pertandingan selalu penuh penonton padahal tiket pertandingan disana tuh mahal banget..

Okeh monggo disimak gan penjelasannya...
Cekidott..



Menyenangkan sekali menyaksikan kompetisi sepak bola antarklub level teratas di Inggris, Premier League. Selain disuguhi pertandingan menarik dan aksi menawan para bintang, suasana di dalam stadion menjadi hiburan tersendiri.

Sangat jarang bangku-bangku di dalam stadion kosong. Stadion hampir selalu penuh dengan para suporter sehingga membuat laga menjadi kian semarak.

Reputasi sebagai liga terpopuler di dunia jelas menjadi daya tarik besar. Bukan hanya orang Inggris, orang-orang dari negeri lain pasti ingin menyaksikan pertandingan Premier League secara langsung.

Selain itu, buah dari Taylor Report yang dirilis pada 1994 juga terlihat. Aturan itu membuat stadion-stadion di Inggris dimodernisasi sehingga nyaman dan aman. Hal itu membuat orang-orang pun semakin senang untuk datang ke stadion menyaksikan pertandingan secara langsung.

Dua faktor itu jelas angat berpengaruh dalam mendatangkan penonton ke dalam stadion-stadion di Inggris. Namun, tanpa kebiasaan menyaksikan laga yang tumbuh subur di masyarakat Inggris, tentu lebih sulit untuk membuat orang mau membuang uang agar datang ke stadion.

Inggris beruntung karena memiliki para suporter yang loyal. Loyalitas itu muncul dari catatan sejarah yang panjang serta kultur khas negerinya.

Sepak bola di Inggris dibesarkan oleh masyarakat kelas pekerja. Mereka mengadopsi olahraga itu sebagai bagian dari diri mereka. Akibatnya, hingga kini sebagian besar pesepak bola maupun penikmat sepak bola di Inggris berasal dari lapisan sosial tersebut.

Kelas pekerja di Inggris secara unik menjadikan dirinya sebagai bagian dari sebuah tim. Itu membuat mereka akan mendukungnya sepenuh hati. Bahkan, bisa dibilang, rasa cinta mereka tidak mengenal syarat apa pun.

Buktinya, lihat saja reaksi suporter Inggris ketika timnya kalah. Mereka tetap memberi aplaus. Contoh menarik terjadi ketika Leeds United terdegradasi dari Premier League pada akhir musim 2003-04. Para pendukungnya tetap bernyanyi dan mengelu-elukan timnya pada laga terakhir. Reaksi seperti itu bakal sulit ditampilkan di megara lain.

Datang ke stadion merupakan salah satu cara mengekspresikan rasa cinta tak bersyarat para suporter Inggris terhadap tim kesayangannya. Kini, meski harga tiket terus melambung seiring dengan melejitnya popularitas Premier League, mereka tetap berusaha menonton di stadion dengan menyisihkan uang dari penghasilannya yang pas-pasan untuk membeli tiket.

Kebetulan dukungan penuh para suporter juga disambut baik oleh pihak klub baik manajemen hingga pemain. Hal itu diwujudkan dengan kebiasaan dialog antara klub dengan para suporter tentang segala hal. Klub mau melakukannya karena memandang fans adalah bagian dari integral dari mereka.

Sementara itu, pemain merasa diri mereka sebagai bagian dari para suporter. Akibatnya kebanyakan selalu bermain total demi membayar dukungan penuh yang diberikan oleh para penggemar.

Penulis sekaligus mantan pengurus English Football Supporters' Federation, Dave Boyle, merangkum semuanya dalam sebuah penyataan menarik. Dia mengatakan, “Loyalitas adalah hal terbesar dalam sepak bola Inggris. Anda loyal terhadap sebuah tim dan Anda berharap mereka melakukan hal serupa.”



Terbiasa saling mengandalkan

Secara khusus, loyalitas merupakan budaya yang berkembang pesat di Inggris sejak lama. Semua diawali dari kisah terbentuknya negeri mereka.

Inggris terbentuk dari persaingan antarklan sebelum menjadi kerajaan -besar seperti sekarang. Kondisi itu menghadirkan kebiasaan untuk loyal terhadap golongannya dengan sepenuh hati agar bisa bersaing dengan pihak lain. Jika bukan anggotanya, siapa yang akan bisa diandalkan

Selain itu, kondisi geografis sebagai sebuah negeri kepulauan yang terpisah dari daratan Eropa membuat rakyat Inggris terbiasa mengandalkan diri sendiri. Jika tidak saling mendukung satu sama lain, bagaimana mereka bisa bertahan hidup?

“Kultur Anglo-Saxon adalah mengenai ikatan kuat di dalam grup-grup kecil yang dilakukan untuk bertahan. Semua harus terikat dan loyal satu sama lain,” kata manajer Arsenal, Arsene Wenger.

Kultur itu menghadirkan loyalists tinggi. Hal itu pula yang memudahkan klub-klub Inggris untuk mendatangkan penonton ke dalam stadion. Tidak perlu diminta, para penggemar bakal hadir karena ingin mengekspresikan loyalitas tanpa syarat kepada tim kesayangannya.

So gituu tooo.....

Syumber

di visit ya gan trit ane yang lainnya
Penyebab Ekonomi Indonesia jadi kayak sekarang
Kompilasi gowes keren
Lomba lucu
Olahraga paling santai
Pejuang yang merupakan santri
Wajah presiden amerika sebelum dan sesudah jadi presiden
Diubah oleh Lelouchs 30-08-2016 08:47
0
5.1K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan