JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, melakukan uji coba penanganan sampah menggunakan cacing. Bila signifikan mengurangi volume sampah, pola penanganan akan diterapkan ke seluruh Tempat Penampungan Sampah (TPS).

Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara Slamet Riyadi mengatakan, setiap hari Jakarta Utara menghasilkan 1.100 ton sampah. Untuk mengurangi volume yang dibuang ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) Bantargebang, pihaknya menguji coba pemanfaatan cacing.

"Kami buat uji coba pemanfaatan cacing. Jadi cacing kami manfaatkan (untuk) memakan sampah organik," kata Slamet, Jumat (29/7/2016).

Dijelaskan Slamet, selama satu pekan ini, pihaknya menempatkan 10 kilogram cacing dalam wadah yang diisi sampah organik seperti sisa sayuran, daun-daunan, sisa makanan dan sampah yang mudah busuk. Hasilnya, setiap satu kilogram cacing bisa menghabiskan satu kilogram sampah.

"Tidak hanya mengurangi sampah, cacingnya juga bisa dimanfaatkan untuk pakan lele dan lain-lain," tandasnya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/07/30/12092251/cacing.akan.digunakan.untuk.urai.sampah.di.jakarta#


Kelebihan vermicomposting spt di atas itu harganya relatif lebih murah daripada landfill, udah gitu, gas buangnya co2 sehingga gak butuh perlakuan khusus (bisa langsung di lepas ke udara) itupun jumlah gas buangnya relatif kecil karena sebagian karbonnya jadi cacing.

Sedangkan landfill menghasilkan gas metan yang 70kali lebih bersifat gas rumah kaca di banding co2. Oleh karena itu semua gas buang landfill harus di tampung. Udah gitu landfill tergolong mahal butuh waktu lama dan pelaksanaanya sangat ribet karena berpotensi mencemari air tanah
Tapi landfill juga punya keuntungan, gas metan bisa di pakai untuk bahan bakar pembangkit listrik. Selain itu, landfill bisa mengolah sampah anorganik seperti plastik