Aku dilahirkan dalam keluarga bersuku Jawa. Dimana unggah ungguh selalu menjadi prioritas kami dalam berperilaku. Keluarga ku sendiri mengajarkan aku menjadi seseorang yang sopan. Mereka selalu menjauhkan ku dari pengaruh buruk lingkungan. Sampai akhirnya aku merasa kecanduan dengan sesuatu yang bernama seks pada usia 18 tahun. But I'm not bitch. Saat itu aku hanya suka membaca cerita 17+ dilanjutkan dengan hobi menonton video-video dengan materi yang sama. Iya cuma sekedar hal itu saja yang aku lakukan saat itu. Sampai pada akhirnya aku melangkah ke hal yang lebih buruk, berawal dari coba-coba melakukan chat seks akhirnya aku ketagihan akan hal itu. Bukankah ketika kita terjun dalam suatu hal itu tidak bisa setengah-setengah? Dan beberapa lelaki dapat merayuku untuk melakukan sesuatu yang lebih dari CS, yaaa mereka memintaku untuk melakukan PS. God please! I don't know what should i do.
Pada akhirnya aku menambatkan hati pada seseorang yang aku kenal melalui hal-hal laknat yang aku lakukan. Tapi di kehidupan nyata dia tidak melakukan apa-apa kepadaku. Yaa he takes care of me. Hubungan kami hanya berjalan selama 2 bulan. Setelah dia memutuskan untuk berpisah, aku kembali ke kehidupan lama ku. Mencari laki-laki untuk dijadikan pelampiasan atas sakit hati yang aku alami. I found someone who have same domicile with me. And he changes my life, changes me into a bitch.

-to be continued-