Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana melapor ke polisi terkait peristiwa pengusiran Sekda DKI Jakarta Saefullah saat berkunjung ke Masjid Luar Batang. Sebab, kejadian itu berujung pada tindakan anarki terhadap petugas Satpol PP dan Lurah Penjaringan.

"Ya lapor saja nanti. Malah ada Satpol PP yang dipukul lima jahitan, ada lurah yang dipukul," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Keributan di Luar Batang tadi malam ditengarai warga karena adanya tindakan provokasi yang dilakukan Saefullah. Meski begitu, Ahok membantah Saefullah melalukan hal itu.

Ia membela bawahannya tersebut dengan argumen kedatangan Saefullah adalah untuk membagikan seragam ke pengurus Masjid Luar Batang.

"Dibolak-balik, Sekda jelas kok sudah ngomong mau rapikan PKL, mau kasih marbot, petugasnya kasih baju, itu kan tempat wisata religi. Kalau kamu enggak ada pegawai yang bersih kita enggak tahu mana orang luar mana enggak. Makanya kalau kayak gini kan susah," jelas dia.

Lebih lanjut mengenai adanya bantuan uang Rp1 miliar yang ditawarkan Saefullah kepada pengurus masjid, Ahok menyatakan tak tahu-menahu. Ia justru mempertanyakan dari mana asal uang sebanyak itu.

"Enggak tahu, saya duit dari mana, Sekda duit dari mana. Mungkin itu untuk rapiin PKL. Enggak bakalan kasih duit ke warga, duit dari mana Sekda Rp1 miliar?" jelas Ahok.

Sebelumnya, Senin 2 Mei 2016 malam, Sekda DKI Jakarta Saefullah melakukan kunjungan ke Masjid Luar Batang, namun disambut penolakan warga.

Penolakan tersebut lantaran awalnya Pemprov DKI menjanjikan pertemuan pada 30 April 2016 membicarakan batalnya penggusuran. Justru, kedatangan Sekda semalam untuk mengabarkan bahwa penggusuran tetap akan dijalankan, menyusul pembangunan objek wisata dan plaza di sekeliling Masjid Luar Batang.