Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

act.idAvatar border
TS
act.id
Fatal, Serangan Udara Rusia Hantam Rumah Sakit di Aleppo Suriah

ALEPPO - Rusia kembali berulah di Aleppo, di tengah upaya perdamaian Suriah yang sedang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, militer Rusia rupanya tak peduli dengan periode gencatan senjata. Mengutip dari Anadolu Agency, sebuah serangan fatal Rusia dilaporkan menghantam telak rumah sakit di Aleppo, Suriah. Sedikitnya 30 orang meninggal dunia dan 62 orang lainnya luka serius, seperti yang dikatakan oleh otoritas pertahanan terkait di Suriah.

Serangan udara Rusia terhadap rumah sakit jelas tak bisa dimaafkan. Dalam situasi darurat perang, rumah sakit adalah objek vital yang harus dilindungi, sama sekali tak bisa dibenarkan menjadi target serangan.Ibrahim Hajj Ibrahim, perwakilan otoritas pertahanan Suriah di Aleppo mengatakan bahwa serangan di rumah sakit Quds ini telah membunuh banyak korban sipil yang tak bersalah. Menghilangkan kesempatan hidup puluhan warga sipil termasuk staf medis, perempuan dan anak-anak Suriah yang sedang terbaring sakit. Bahkan sampai tulisan ini dirilis, jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah seiring evakuasi dari balik reruntuhan rumah sakit.

Aksi militer Rusia di Suriah memang sudah sejak lama menjadi pertanyaan dunia. Sejak September tahun lalu, militer Suriah di bawah pimpinan Bashar al Assad mendapat backup kekuatan militer tangguh dari Moskow. Rezim pimpinan Assad memohon langsung pada Putin untuk menurunkan pasukan militernya ke Aleppo, demi menekan kuat pihak oposisi dan ISIS yang hendak menggulingkan Assad dari pucuk pimpinan Suriah.

Bulan lalu, Maret 2016 seiring perkembangan inisiasi perdamaian Suriah yang digagas PBB di Jenewa, Swiss, secara signifikan Rusia memang sudah mengurangi jumlah pasukannya di tanah Suriah. Namun ternyata, serangan terbaru militer Rusia terhadap rumah sakit sipil di Aleppo ini telah menunjukkan bahwa Rusia masih bercokol di bawah kendali Assad. Artinya, penarikan pasukan militer Rusia dari Aleppo tak lantas menyetop seutuhnya serangan udara jet tempur Sukhoi dan Mikoyan Gurevich (MiG) milik angkatan udara Rusia.

Jika demikian, gencatan senjata demi mengembalikan kondisi kehidupan di sana nampaknya takkan terjadi dalam waktu dekat. Selama deru peluru dan roket udara masih membombardir hak-hak warga sipil di Suriah, maka upaya perdamaian makin jauh dari angan. Berdasarkan catatan Anadolu sejak konflik Suriah meletus tahun 2011 silam, ledakan ranjau, serangan udara dan desing peluru sudah membunuh lebih dari 361 ribu jiwa warga Suriah. Sampai kapan konflik menyusahkan warga sipil Suriah? []

Penulis: Shulhan Syamsur Rijal
Ayo Berpartisipasi




0
3.2K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan