Stasiun Televisi Kompas TV tidak independen dan sangat jelas memperlihatkan dukunganya kepada Basuki Tjahya Purnama alias Ahok. Hal ini dapat terlihat saat Kompas TV mewawancarai Yusril Ihza Mahendra melalui sambungan satelit, selasa(1/3/2016).

Presenter Kompas TV menanyakan hasil survey Populis Centre yang menunjukkan bahwa popularitas Ahok 58% dan Yusril hanya 6%. Mendapat pertanyaan tersebut Yusril menjawab santai bahwa Ahok sudah 2 tahun kampanye, sedangkan dirinya baru mengumumkan pencalonan sebagai gubernur DKI Jakarta 2 pekan yang lalu, hal inilah yang tidak pernah dipublikasikan kepublik.

Yusril kemudian menanyakan balik kepada presenter Kompas TV alasan mempertanyakan hasil survey tersebut kepada dirinya itu apa. Mendapat pertanyaan balik, presenter Kompas TV tidak dapat menjawab dan mengalihkan ke tema lain.

Presenter Kompas TV kembali dibuat tak berkutik ketika menanyakan mimpi Yusril menjadi gubernur DKI Jakarta. Mendapat pertanyaan dirinya mimpi, Yusril menjawab bahwa dirinya bukanlah seorang pemimpi, namun berfikir rasional.

“Mengapa anda menganggap saya hanya seorang pemimpi?” tanya Yusril yang membuat presenter speechless untuk yang kedua kalinya dan kemudian mengganti kata mimpi dengan kata target.


http://islamedia.id/terlalu-pro-ahok...k-oleh-yusril/


Ciri2 cinta jabatan & takut kalah pilkada :

1) kumpulkan KTP sejak 2 tahun sblm pilkada

2) seluruh pesaing dibully

3) kerahkan surveyor