Reborn Story Of My Life Kisah Pengacara Muda
Genre : Komedi, drama dan Percintaan.
Cerita Fiksi

Prologue

Setelah cukup lama vakum untuk menulis kisah cinta. Akhirnya aku akan kembali menceritakan sebuah kisah cinta.
Cerita ini berlatar belakang dari kelanjutan Thread yang sebelumnya dengan Judul Story Of My Life.

Akan kembali menceritakan fase demi fase pencapaian cinta seorang lelaki bernama Maydianto Hardy dalam menemukan cinta sejati dan jati dirinya.
Kenapa ku beri Judul Kisah Cinta Pengacara Muda adalah tak lain dan tak bukan adalah memberikan gambaran dari sisi lain seorang pengacara.

Eits.. tapi sabar cerita ini akan sedikit bertempo lambat dengan alur maju.
Jadilah kisah ini akan di mulai dari masa kuliah.

Selamat menikmati

Penulis

Mayhard20

Fase Kuliah

Setelah melangkahkan kaki kembali ke kota palembang.
Aku pun mulai berkutat kembali dengan rutinitas lama yaitu Kampus.
Tapi, sebelum itu aku akan menceritakan awal dari bagaimana akhirnya aku bisa kuliah.
Setelah penggumuman kelulusan UAN dan mendapatkan surat yang menyatakan bahwa akh Lulus SMA adalah hal yang begitu membuatku senang luar biasa.

Tanpa kusadari bahwa setelah ini akan ada pintu gerbang yang akan menanti di depan.
Di rumah.

Papa : nilai UAN dan UAS mu cukup bagus kak. Gimana mau kerja apa kuliah ?

Aku : kata papa masuk polisi aja ?

Mama : ya itu terserah di kamu kak. Cuma kalo mama sih lebih prepare kamu kuliah.

Papa : ya terserah kamu maunya kemana kak. Toh masa depan kamu sendiri. Papa ga berhak ngatur tujuan hidup kamu. Anak cowo kan sudah pasti punya cita – cita.

Aku : Aku ingin jadi Pengacara pa ?

Mama : kenapa ga hakim kayak kakek yang di Bandung ? Atau Jaksa mungkin ?

Aku : ga tau ma kayaknya pilihan hati lebih prepare ke Lawyer.

Papa : ya sudah besok papa tanya sama Om Aying dulu. Kira – kira kampus mana yang bagus di kota Palembang nantinya.

Mama : ya sudah inget belajar kak untuk Smnptn mama harap kamu bisa masuk Unsri. *Unsri = Universitas Sriwijaya.

Aku : iya ma nanti belajar kok.

Keesokan harinya.

Assallamualaikum....

Mama : waalaikum salam. Kak ada Erik nih.

Aku : iya ma bentar bilangin sama eriq aku masih mandi.

Lalu menunggulah teman karibku ini di ruang tamu.
Tak lama aku pun selesai mandi dan menuju ke ruang tamu.

Aku : tunggu rik. Pake baju dulu.

Erik : iyo cepetan.

Aku : sip.

Selesai mengganti baju aku pun menemui erik di ruang tamu.

Aku : tumben pagi – pagi udah ke rumah rik. Perlu apa nih ?

Eriq : ayok ke net haha dota kita. Uan sudah selesai bung.

Aku : haha bukannya cari tempat les untuk smnptn.

Erik : aku sudah dapat bidik misi sih dari kampus ke Universitas Indonesia.

Aku : gokil mamen. Otak tetep aja encer rik dari dulu padahal ngedota terus.

Erik : kamu gimana dy ? Udah nentuin kuliah ?

Aku : ya paling di dekat sini rik. Jauh kalo di jawa biayanya gede. Kamu enak lah bokap kerja di bank KC pula. *Kc = Kepala Cabang*.

Erik : yang berduit bokap dy. Aku Cuma anaknya haha.

Aku : merendah aja rik. Paling aku ambil Universitas Sriwijaya atau Universitas Muhammadiyah Palembang. Soal jurusan mgkin prepare ke Hukum. Kalo kamu gimana ?

Erik : kayaknya aku komputer dy.

Aku : haha ya sudah itu pilihan rik. Yuk ke net.

Erik : ayo dah.

Setelah izin dengan mama kami pun pergi ke warnet untuk sekedar berdota ria.
Tak terasa waktu pun berjalan cukup cepat.
Aku sudah mendapatkan tempat bimbel dan sudah selesai belajar disana tinggal tes untuk smnptn di tahun 2010.
Setelah smnptn hari yang di tunggu – tunggu pun tiba.

Tapi, sungguh sayang apa yang aku harapkan jauh dari hasil yang sesuai.
Aku ternyata gagal di smnptn.
Cukup sesak di hati saat itu karena ku anggap smnptn tak sesulit itu.
Beberapa surat undangan dari universitas lain pun aku tolak. Terutapa bidik misi di Universitas Bengkulu, Politeknik Sriwijaya dan juga Universitas Malahayati lampung.
Tapi nampaknya buruk bagiku.

Aku harus menerima pil pahit karena tidak masuk di urutan 20 orang yg diterima di sana.
Ku akui memang aku yang salah. Merasa selalu menggampangkan masalah, lalai dan juga malas untuk belajar lebih giat lagi. Terjebak di zona nyaman mungkin itulah aku di saat itu.

Papa jelas marah karena aku gagal di smptn. Tinggal mama yang tak hentinya mensuport aku saat itu.
Tinggal satu kesempatan pikirku ya aku harus ke Universitas Muhammadiyah Palembang karena untuk daerah sumsel tinggal ini Universitas yang menurutku cukup bagus terutama untuk Fakultas Hukumnya.

Hingga akhirnya papa pun sudah tidak marah lagi karena kegagalanku.
Prinsip dalam keluargaku ini adalah Jika prestasi di kumpulkan maka mereka akan sangat bangga. Tapi, jika kegagalan yang di dapat maka akan menjadi pil pahit yang harus di telan.

Tak aneh memang dengan sifat papa yang Perfectsionis. Yang ia pandang harus selalu bagus dan sesuai keinginannya.
Akhirnya aku pun mengikuti Ujian Masuk di Universitas ini.
Alhamdulillah akhirnya aku pun lulus ujian masuk dengan hanya satu kali tes. Setelah memenuhi semua syarat registrasi dan membayar uang kuliah aku pun akhirnya resmi menjadi salah satu mahasiswa di sini.
Hingga di tetapkanlah waktu untuk Ospek.
Ospek Kampus.

Menurutku pribadi Ospek adalah hak yg membuang waktu saja. Bukan karena tidak mau mengenal kampus dan programnya. Tapi ospek yg ku alami adalah ospek yang kekanak – kanakan.

Dimana para senior asik mencari adik tingkat yang cantik untuk menjadi pacar atau gebeta atau hanya sekedar untuk unjuk gigi ke junior bahwa akulah seniormu dan patuhi semua yg aku perintahkan di ospek ini.
Please lah setiap orang akan respect tanpa di minta jika memang orang itu layak untuk diberikan hal serupa.

“ Hormati oran lain dahulu jika ingin di perlakukan sama “

Menurutku begitulah hidup.
Ya seperti ku ceritakan tadi bahwa ospek ini kekanak – kanakan. Dimana kami di wajibkan membuat topi kerucut, name tag dari karton, kalung permen, baju dan celana putih, sepatu hitam dan juga kaus kaki yang berbeda kiri dan kanannya.

Sudah membayangkan bukan ?
Bagaimana absurdnya ospek itu. Bukannya mengenalkan tentang kampus, visi dan misi untuk kuliah atau pun tips – tips menjadi mahasiswa yang baik.
Kami malah hanya mendengarkan mereka yang sibuk dengan paparan demi paparan organisasi yang mereka buat.

Mending jika organisasi ini benar – benar mengajarkan cara berorganisasi. Tapi nampaknya hanya mengajarkan tentang bagaimana merekrut anggota yang banyak, demo, kumpul tidak jelas dan juga hal negatif lainnya.

Mungkin bukan urusanku untuk mengurusi hal negatif itu Cuma gerah dengan kata Ospek dan Ospek yang dimana di Smp, sma bahkan kuliah yang terjadi adalah sama Pemborosan waktu dan uang.

Skip

Pada saat ospek ini aku memiliki beberapa teman senasib sepenanggungan.
Saat itu aku sedang dibariskan di tengah matahari panas di lapangan yang memang sudah panas tanpa topi di jam 1 siang ditambah sedang berpuasa.
Sungguh luar biasa apa yang di pikirkan oleh para seniorku ini.
Tiba – tiba dari belakangku ada yang mengeluarkan umpatan.

“Ah sial hari sudah panas. Ini senior nyerocos aja dari tadi “

Aku pun menoleh ke belakang ku lihat sesosok wanita dengan pakaian ospek, pipi sedikit chubby sedang tertunduk lesu sambil menatap tanah.

Aku : hei siapa namanya ?

Si cewe : Evi kamu ?

Aku : hardy. Sama di sini juga panas. Mau gimana lagi ini ospek.

Evi : ya begitulah banyak hal ga berguna. Eh... tuh lihat depan salah satu senior ke sini.

Aku pun melihat salah seorang senior galak berdiri di sampingku.

Senior : kalo mau ngobrol ga usah ospek dek. Pulang ke rumah terus tidur.

Aku : maaf kak.

Senior : perhatikan ke depan sana.

Ya selama ospek hari pertama senior ini hanya berada di sampingku untuk mengawasi kami.
Selesai ospek hari pertama kami pun pulang. Setelah mendapatkan tugas untuk apa yang di bawa di hari kedua ospek.