Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono
Berkas tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, bakal dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta pekan depan. Selanjutnya, keadilan untuk Mirna segera terungkap di pengadilan.

Menjelang pelimpahan, tim penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya semakin memperkuat bukti-bukti mulai dari menambah keterangan saksi-saksi ahli, bahkan penyidik siap terbang ke Australia untuk meng-interview saksi di sana.

Selain itu, Jessica dibawa ke psikiater untuk menjalani tes kejiwaan. Tes ini untuk mengungkap motif pembunuhan Mirna yang diduga diracun sianida saat meminum kopi traktiran Jessica.

Berikut 3 persiapan penyidik:

1. Tambah Keterangan Ahli

Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya segera melimpahkan tahap satu berkas kematian Mirna ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.

"Penyidik masih merampungkan pemberkasan. Mudah-mudahan minggu depan tahap satu ke kejaksaan, kita limpahkan berkasnya ke kejaksaan," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada detikcom, Kamis (11/2/2016).

"Ada keterangan ahli yang kita tambahkan untuk melengkapi pemberkasan," imbuhnya.

Soal alat bukti, lanjut Krishna, pihaknya sudah memiliki bukti-bukti yang cukup. Bahkan, polisi sudah memiliki minimal 4 alat bukti.

2. Bawa Jessica ke Psikiater

Jessica akan menjalani pemeriksaan psikiater di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

"Sudah dari pagi tadi dibawa ke RSCM untuk pemeriksaan oleh psikiater," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada detikcom, Kamis (11/2/2016).

Krishna mengatakan, pemeriksaan psikiater dilakukan untuk mengetahui kondisi kejiwaan Jessica. Pemeriksaan dilakukan oleh ahli dokter psikiatri dari RSCM. "Pemeriksaannya di RSCM karena alat mereka yang lengkap di sana. Ahlinya juga di sana," imbuh Krishna.

Sebelumnya, Jessica juga sudah menjalani pemeriksaan dari 4 psikolog, di antaranya psikolog forensik dari Mabes Polri.
"Kalau pemeriksaan psikiater baru pertama ini," tutupnya.

3. Gali Motif

Jessica memang tidak pernah mengakui bahwa dirinya telah meracuni Mirna. Motif pembunuhan itu terus digali, salah satunya dengan membawa Jessica ke psikiater.

"Sekarang dia jangankan bicara motif, mengaku pun tidak. Makanya sekarang kita periksa kejiwaannya untuk menggali motif. Kadang kala pelaku memang tidak mengungkap motif yang sebenarnya, apa sebenarnya motif seseorang, misalnya pelaku pencurian, dia ngaku nyuri karena kepepet, tetapi kita kan tidak bisa tahu kalau motif yang sebenarnya sakit hati, misalnya. Nah dari situ makanya kita gali kejiwaannya," terang Krishna kepada detikcom, Kamis (11/2/2016).

"Ini kan yang mati temannya, kalau temannya mati, gimana sih sebenarnya dia? Nah itu yang akan kita gali dari pemeriksaan kejiwaan ini, penilaiannya bagaimana," ucapnya.

http://m.detik.com/news/berita/31400...a/1#detailfoto