kasus ini mungkin saja akan terjadi jika seorang korban bullying dibully secara terus-menerus sehingga menyebabkan depresi yang cukup berat. Sehingga berkemungkinan si korban akan mengakhiri hidupnya itu. Nyatanya, sudah tak asing di telinga ketika mendengar ada kasus bunuh diri karena bullying.

Ketika emosi berada di puncaknya, kesabaran itu mungkin hanyalah sebatang lidi yang mudah dipatahkan. Apapun bisa terjadi ketika emosi berada di titik tertinggi. Ditambahlagi dengan depresi yang dialami. Termasuk yang dialami korban bullying. Bullying mengakibatkan trauma mendalam dan kegelisahan yang berpengaruh terhadap mental yang memungkinkan si pendirita bisa menjadi pembunuh berantai, pemutilasi, atau semacamnya.

Bullying dapat memicu stress yang berlebihan, sehingga berkemungkinan si korban tersebut menjadi gila. Seperti yang ditulis pada laman berikutbahwa stres bisa menyebabkan orang menjadi gila.

Tak sedikit dari korban bullying yang memilih untuk memendam kasus tersebut karena takut pada ancaman atau semacamnya, sehingga membuat orang tersebut depresi. Depresi dapat membuat orang sulit untuk berpikir panjang, sehingga apapun yang terlintas di pikiran, bisa ia lakakukan: jika yang terlintas di pikirannya bahwa narkoba bisa membuat segalanya menjadi tenang, maka dari situlah bisa bermula yang namanya 'coba-coba'. Dari 'coba-coba' itu pun dapat membuatnya ketagihan, lalu menjadi pencadu.