Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

superhebatmanAvatar border
TS
superhebatman
Perlukah Bersekolah? (INSPIRATIF GAN!)
Pekerjaan yang kutekuni hari ini, sebagai seorang tenaga ahli disebuah perusahan yang lumayan terkenal di Indonesia, yang menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi kelangsungan hidup keluargaku hari ini, tidak kupelajari dari sekolah formal, dan dapat kupastikan bahwa tidak ada sekolah formal yang secara spesifik memberikan pengajaran perihal pekerjaan ini, setidaknya untuk sekarang ini aku masih belum menemukannya, pekerjaan ini sendiri aku kuasai dengan cara belajar dari pengalaman, istilah kerennya belajar otodidak atau learning by doing, Nah, kemudian timbul pertanyaan dalam hatiku, apa gunanya bersekolah kalau begitu? Perlu atau tidak sebenarnya bersekolah itu? Apa sih tujuan bersekolah? Apa yang hendak dicapai dengan menghabiskan waktu, tenaga dan uang di sekolah?

Adapun segala hal yang kupelajari dari sekolah formal tidak banyak yang terpakai dalam kehidupanku sekarang, Karena itu aku kadang merasa menyesal menghabiskan 18 tahun dalam hidupku hanya untuk bersekolah formal, tidak banyak yang kudapatkan selain ijazah tentunya. Aku menyesal membuat diriku tertekan hanya demi menghafal rumus-rumus rumit yang ajaib, teori-teori yang membuat pusing kepala, perhitungan-perhitungan yang diluar logika dan skema-skema yang luar biasa jumlahnya yang ternyata tidak terpakai saat ini, sungguh sia-sia, sungguh menyedihkan hati. Aku membayangkan seandainya 18 tahun itu dapat kembali maka akan dapat kugunakan untuk belajar hal yang akan berguna bagiku hari ini, atau setidaknya melakukan hal yang menyenangkan hati.

Akhirnya kusimpulkan bahwa bersekolah formal itu pada hakikatnya hanyalah untuk mendapatkan ijazah, ijazah PAUD dipakai untuk masuk ke TK, ijazah TK dipakai untuk masuk ke SD, ijazah SD dipakai untuk masuk ke SMP, ijazah SMP dipakai untuk masuk ke SMA, ijazah SMA dipakai untuk masuk ke Perguruan Tinggi, ijazah Perguruan Tinggi dipakai untuk melamar kerja atau bisa dijadikan syarat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi lagi. Dan saat aku mengamati ternyata lulusan sekolah saat ini, baik itu lulusan Perguruan Tinggi, lulusan SMA atau SMK, lulusan SMP dan lainnya, pada dasarnya tidak ada yang layak dan siap bekerja secara langsung. Setiap tenaga kerja baru selalu akan melewati yang namanya masa pelatihan atau training, dan setelahnya semua teori di sekolah yang rumit-rumit itu tidak bakalan terpakai.

Meskipun begitu nyatanya perusahaan hanya mau menampung tenaga kerja berijazah Perguruan Tinggi atau minimal berijazah SMA atau SMK. Perusahaan seakan menutup mata terhadap kualitas pribadi dan dengan entengnya menerapkan syarat-syarat lulusan tersebut, padahal lulusan yang mereka rekrut jelas-jelas belum siap bekerja dan masih perlu ditraining serta tidak ada jaminan kalau lulusan Perguruan Tinggi cepat bisa menguasai pekerjaan yang ada, jadi mengapa pihak perusahaan masih menerapkan syarat konyol seperti itu?

Dan dalam perusahan tersebut ijazah juga dipakai untuk ukuran gaji yang diterima tenaga kerja. Tenaga kerja lulusan Perguruan Tinggi akan mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan tenaga kerja lulusan SMA atau SMK dengan posisi yang sama dan masa kerja yang sama, mengapa bisa begitu? Sepertinya perusahan meniru standar yang diterapkan pemerintah dalam manajemen PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau yang sekarang disebut ASN (Aparatur Sipil Negara), bila lulusan SMA atau SMK diangkat menjadi PNS atau ASN maka langsung akan masuk golongan 2a dengan standar gaji yang tentu lebih tinggi dibanding golongan 1b yang adalah golongan bagi PNS atau ASN yang diangkat dari lulusan SMP.

Perlu pula diingat bahwa dunia kerja tentu tidak membutuhkan rumusan-rumusan tetek bengek yang dipelajari di perguruan tinggi, sebagai contoh lulusan sarjana akuntansi belum tentu terpakai semua ilmu akuntansinya yang tingkat tinggi itu, yang mungkin juga tidak dengan mahir dipahaminya, karena saat ujian dulu hanya mengandalkan contekan teman atau mungkin karena beruntung saja atau hanya karena hanya membeli ijazah aspal (asli tapi palsu), dilain pihak bisa jadi lulusan SMK jurusan akuntansi dapat bekerja dengan baik sebagai akuntan dibanding lulusan akuntansi dari perguruan tinggi, atau malah bisa jadi lulusan SD bisa mengerjakan semua dengan baik meski diberi bimbingan sekedarnya saja, semua tergantung pribadinya masing-masing.

Oleh sebab itu janganlah lulusan Perguruan Tinggi memandang rendah lulusan SMA atau SMK, belum tentu kualitas pribadi lulusan SMA atau SMK kalah dibandingkan lulusan Perguruan Tinggi. Lagipula kita sekarang mengenal ijazah profesi, seseorang yang ingin secara profesional dikenal sebagai akuntan khususnya di Indonesia wajib bergabung dengan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang mana IAI akan mengeluarkan sertifikat profesi akuntan sebagai standar bagi para anggotanya, jadi lulusan Perguruan Tinggi jurusan Akuntansi belum tentu kompeten sebagai akuntan, harus diuji terlebih dahulu oleh IAI. Kalau sudah begitu, perlukah bersekolah?

SUMBER : http://www.kompasiana.com/ogmandino/...7e615f0e15e29f
0
1.9K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan