Relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Hilmar Farid dilantik menjadi Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Atas pelantikan itu, Hilmar menjadi pionir pejabat eselon I Kemendikbud yang diangkat dari masyarakat umum.

Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, pengangkatan Hilman sudah melalui proses seleksi yang objektif. Menurut Anies, Ketua Tim Pansel Kemendikbud, Erry Riyana Hardjapamekas adalah pansel independen yang sudah menilai ketat semua calon pejabat di Kemendikbud.

Yang mengikuti proses seleksi itu banyak. Namun pansel independen sudah menyeleksi secara objektif pejabat yang dilantik hari ini," ucapnya usai pelantikan empat pejabat eselon I dan II di kantor Kemendikbud, Kamis (31/12/2015).

Anies menuturkan, meski Hilmar mempunyai latar belakang membantu kegiatan kampanye Jokowi, bukan itu yang menjadi faktor pengangkatan menjadi Dirjen. Dia menegaskan, yang menjadi faktor adalah kompetensi Hilmar yang merupakan sejarawan lulusan Universitas Indonesia (UI).

Hilmar sendiri saat ini masih menjabat sebagai Komisaris PT Krakatau Steel. Mengenai rangkap jabatan Hilmar, Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan bahwa boleh saja eselon I merangkap jabatan, sebab hanya menteri yang tidak boleh rangkap jabatan di private sector.

Sedangkan Ketua Panitia Seleksi, Erry Riyana Hardjapamekas mengungkapkan tidak ada intervensi dari presiden mengenai pengangkatan Hilmar karena pihaknya mendaftar sendiri. Mantan pimpinan KPK ini menuturkan, Ketua Panitia Simposium Sekretariat Nasional Jokowi itu diangkat karena kompetensinya sebagai sejarawan dan budayawan, serta jaringan dan apresiasinya yang luar biasa terhadap kebudayaan.

Proses seleksi Dirjen Kebudayaan ini, menurut dia, yang paling lama karena ingin mencari calon terbaik dari yang sebelumnya. "Seleksi dirjen kebudayan ini diulang dua hingga tiga kali. Ini termasuk paling lama karena seperti sambutannya Pak Anies tugas dirjen kebudayaan itu sangat besar," terangnya.

Erry menambahkan, pertama kali dalam sejarah Hilmar diangkat menjadi dirjen dari tataran nonpegawai kementerian. Dia menyebut, masalah kebudayaan yang sangat kompleks membutuhkan orang yang tepat dan berkompeten sehingga pansel membuka kesempatan orang luar agar ada solusi kebudayaan yang efektif.

Sementara Hilmar Farid menyatakan, seleksi yang dilakukan Pansel adalah terbuka sehingga siapa saja boleh mendaftar. "Saya kira tidak ada pengaruh menjadi tim ini tim itu. Pansel bekerja dengan baik dan tidak berpihak. Mereka menilai berdasar merit dan track record," ucap pengganti Kacung Maridjan itu.

Mengenai jabatannya di Krakatau Steel, dia mengaku itu bergantung pada diskresi Mendikbud. Hilmar sendiri akan segera melaporkan jabatannya sebagai komisaris di perusahan baja itu kepada Anies karena belum tahu bagaimana ketentuan mengenai boleh tidaknya rangkap jabatan ini. Jajaran direksi di Krakatau Steel, imbuh dia, sudah memintanya untuk bertahan, sebab fungsinya sebagai komite audit sangat berpengaruh terhadap proyek besar tahun depan yang akan dijalankan Krakatau Steel. (ira) (rfa)

http://m.okezone.com/read/2015/12/31...an-kemendikbud


Politik teduh mungkinkan itu terjadi? Sementara koalisi gemuk sangat berpotensi bikin gaduh.