Buat yang belum tahu dan kelewatan kabar, hari Sabtu-Minggu tanggal 19-20 Desember 2015 kemarin, kopdar CYSTG untuk pertama kalinya secara resmi diadakan di luar Jakarta. Kota yang menjadi tujuan pilihan pada kesempatan ini adalah Jogjakarta!

Acara berhasil terlaksana—walau dengan beberapa hambatan, yang semoga bisa dijadikan pembelajaran untuk pelaksanaan kopdar-kopdar berikutnya.

Di thread ini, setiap peserta dipersilakan untuk membagikan cerita mereka, sesuai dengan keinginan hati masing-masing Cerita bisa diawali dari perjalanan berangkat sampai dengan kepulangan di rumah, tak lupa sambil menyertakan kesan, pesan, kritik, dan saran atas acara dan panitia acara.

Pukul 10.00 WIB
Sebetulnya acara dijadwalkan akan dimulai jam segini dengan sesi Amazing Race. Ketua panitia sudah menyiapkan teka-teki untuk setiap pos Amazing Race, namun terpaksa dibatalkan karena sang ketua harus menjemput beberapa peserta yang datangnya agak terlambat.

Pukul 12.00 WIB
Beberapa peserta sudah nyicil makan bekal yang isinya ayam goreng. Selanjutnya kita berangkat ke pantai Siung kira-kira jam 13.00 WIB. Perjalanannya sungguh bagaikan naik roller coaster.

Pukul 15.00 WIB
Setelah kurang lebih 2 jam merasakan sensasi naik turun badai, senggol kanan senggol kiri, kita akhirnya tiba di Pantai Siung Sambil menunggu tenda yang dibawa oleh ketua panitia di mobil terpisah, sesi perkenalan pun dibuka dan peserta dibebaskan untuk bermain-main di pantai sesuka hati

Pukul 17.00 WIB
Hari semakin sore.. tapi mobil yang membawa tenda belum datang juga. Padahal hawanya mulai dingin, dan konyol juga kalau langit mulai gelap tapi masih temangkring di pesisir pantai Keadaan ini semakin dipersulit dengan tidak adanya sinyal, jadi komunikasi pun betul-betul terputus.

Pukul 18.00 WIB
Kita pun makan malam dulu di salah satu warung. Beberapa di antara peserta mandi dan beribadah sholat Maghrib. Sambil menanti datangnya tenda, Mas Isa dari Manik Maya menyuguhkan gameboard Blood Bound. Semua langsung pada asyik mengerubungi, termasuk anak dari pemilik warung

Pukul 19.30-20.00 WIB
Setelah menunggu dengan harap-harap cemas, akhirnya ketua panitia datang bersama dengan tendanya. Tugas pun dibagi: yang pernah bangun tenda, membantu membangun tenda, sementara beberapa orang lainnya membantu memberikan penerangan berhubung memang waktu itu sudah kondisinya gelap cukup pekat

Pukul 20.30 WIB
Setelah tenda selesai dipasang, para peserta memindahkan beberapa perlengkapan tidur masuk ke tenda. Sesi BOARDGAME pun kembali dimulai dan Mas Isa kali ini memperkenalkan cara main Waroong Wars dan Black Vienna. Peserta lainnya ada yang memilih bermain dengan TWG.

Pukul 22.00 WIB
Waktunya API UNGGUN!
Karena beberapa peserta terlambat, jadilah sesi perkenalan diulang. Sayangnya setelah satu putaran, tiba-tiba hujan turun, rintik-rintik sebentar.. lalu langsung DERAS. Bubarlah acara, semua langsung berlari ke tenda
Sebagian peserta ada yang langsung tidur, namun beberapa sisanya terlalu melek dan malah melanjutkan bermain TWG. Sebagian kecil menghabiskan malam dengan mengobrol sambil menatap bintang (sesudah hujan reda tentunya )

Pukul 06.00 WIB
Kalau pesertanya rajin, mereka bangun, mandi, pokoknya mempersiapkan diri untuk mengawali pagi. Kalau yang males, ya masih molor di dalam tenda... ..sampai akhirnya dipaksa bangun kalau nggak dilipat bareng bersama tenda

Pukul 08.00 WIB
Sambil menunggu sarapan yang sedang disiapkan oleh ibu pemilik warung, panitia membagikan kertas yang berisi riddle dan teka-teki untuk mengisi waktu. Bagi peserta yang menemukan keganjilan, mereka bisa langsung memaparkannya pada panitia Tak lama kemudian, sarapan siap dan peserta pun segera makan untuk bersiap menghadapi sesi berikutnya

Pukul 09.00 WIB
Namun tanpa disangka-sangka, setelah melalui sore yang dingin tanpa tenda, sesi api unggun yang dibubarkan oleh hujan, dan rasa lapar yang harus ditahan karena sarapan belum siap, seakan cobaan selama kopdar ini belum cukup, peserta masih diguncangkan oleh penemuan mayat seorang laki-laki muda di dekat tebing medan panjatan di Pantai Siung.

Menurut keterangan para penyidik, mayat ini memiliki sejumlah cedera serius di sekujur tubuhnya, seperti tengkorak bagian belakang yang pecah, leher patah, dan tulang punggungnya remuk. Tidak ada yang mengetahui identitas laki-laki tersebut kecuali empat orang tersangka yang diduga adalah teman kuliahnya. Mereka mengaku bahwa mereka memanjat tebing itu bersama-sama sebelum akhirnya mereka mendengar teriakan banyak orang dari bawah, dan hal yang mereka ketahui berikutnya adalah teman mereka sudah tewas. Empat tersangka ini tak lain dan tak bukan adalah intananasara, xhumpex, egao.aya, dan cobaltblue

Bersamaan dengan penetapan empat tersangka ini, sesi REAL CASE pun dimulai! JENG JENG JENG JENG!
Peserta diberi empat fase, yaitu fase penggeledahan mayat, fase interogasi tersangka, fase diskusi, dan fase pemaparan analisis. Peserta dibagi menjadi empat kelompok berbeda.
Buat yang penasaran sama jawaban kasus, silakan ulik FR dari temen-temen peserta kopdar ya

Pukul 10.00 WIB
Karena keterbatasan waktu, acara pun harus segera ditutup dengan foto-foto dan bus segera berjalan kembali ke kota

Pukul 12.00 WIB
Seluruh peserta kembali tiba di Malioboro dengan selamat. Setelah bagi-bagi suvenir dan hadiah, peserta pun pulang ke tujuannya masing-masing.