Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

andry..Avatar border
TS
andry..
ICW Khawatir KPK Jadi KOMISI PELINDUNG KORUPTOR→ Akan Di Hancurkan Dari Dalam !!

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho pesimis dengan lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi jilid IV hasil pilihan Komisi III DPR.

Dia melihat, para pimpinan yang terpilih tidak mempunyai rekam jejak dan komitmen yang baik dalam pemberantasan korupsi. 

"Saya khawatir KPK bukan lagi Komisi Pemberantasan Korupsi tapi Komisi Pelindung Koruptor," kata Emerson dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (19/12/2015). 

Emerson mencontohkan staf ahli Kepala Badan Intelijen Negara Saut Situmorang. Menurut dia, memang sulit melihat rekam jejak dan komitmen Saut dari latar belakang profesinya.

Namun, tidak berpihaknya Saut terhadap komitmen pemberantasan korupsi setidaknya dapat dilihat dari sikapnya yang hendak membuat KPK 80 persen fokus kepada pencegahan. 

"Para koruptor kan lebih senang dicegah daripada ditangkap," kata Emerson. Selain itu, ada pula Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan, perwira tinggi Polri yang dijagokan Wakapolri Budi Gunawan.

Budi sendiri sebelumnya pernah ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi dan kepemilikan rekening gendut oleh KPK, sebelum dinyatakan tak bersalah oleh pengadilan.

"Ke depannya bisa saja dia justru melindungi kasus rekening gendut perwira polisi," ucap dia. 

Selain itu, Emerson juga menyoroti bagaimana Basaria baru menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) menjelang fit and proper test. Sementara itu, KPK bertugas mengimbau para penyelenggara negara untuk secara periodik menyerahkan laporan LHKPN.

Pimpinan terpilih KPK lain yang disoroti Emerson adalah Alexander Marwata. Emerson mengingatkan bagaimana Alex yang dulunya Hakim ad hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ini kerap mengajukan dissenting opinion atau beda pendapat saat memvonis koruptor, misalnya menilai mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tidak bersalah. 

Alexander mengatakan bahwa pendapat berbeda yang dimilikinya itu karena tidak ingin putusan diambil berdasarkan opini yang berkembang di masyarakat atau media massa. 

Saat putusan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Dhana Widyatmika, Alex juga kembali mengajukan dissenting opinion dan memutusnya tak bersalah. 

"Jangan-jangan nanti dia juga minta kasus disetop karena menyatakan si A tak bersalah," kritik Emerson.
http://nasional.kompas.com/read/2015...dung.Koruptor.


-----------------
-----------------
Pukat UGM : KPK Akan Dihancurkan dari Dalam  

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) menanggapi negatif atas terpilihnya lima Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Komisi antirasuah itu akan semakin hancur karena pimpinan terpilih adalah orang yang punya Agenda Pribadi dan Pesanan,
Sabtu, 19 Desember 2015.

"Kehancuran KPK justru dari dalam, akan susah diperbaiki.

Laksana kuda troya mereka akan mengoyak tubuh KPK dari jantungnya," kata peneliti dari Pukat, Hifdzil Alim, kemarin.

Lima orang yang terpilih untuk memimpin KPK oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat adalah Agus Rahardjo, Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode M. Syarif.

Sedangkan sebagai ketua terpilih adalah Agus.

Menurut Hifdzil, pemilihan Pimpinan KPK kali ini tak ubahnya sebuah komedi tingkat tinggi.

Waktu fit and proper test, tidak banyak anggota Komisi III yang hadir.

Tapi mereka yang Tidak Hadir itu bisa memilih lima orang calon.

"Mereka anggota Komisi III itu punya ilmu sulap tingkat tinggi," katanya."

Terpilihnya Pimpinan KPK periode ini berpotensi menempatkan komisi itu menghadapi tantangan maha dahsyat empat tahun ke depan. Bukan dari eksternal, tetapi dari internal tubuh KPK sendiri.

KPK tidak didesain lagi sebagai lembaga yang garang terhadap para terduga korupsi, tapi KPK akan lebih lembut pada koruptor.

Bakal sedikit penjeraan yang dilayangkan, justru pengampunan yang dikedepankan daripada penghukuman.
http://m.tempo.co/read/news/2015/12/...kan-dari-dalam


Komisi Pelindung Koruptor....
Punya Agenda Pribadi dan Pesanan...

emoticon-Recommended Seller emoticon-Recommended Seller emoticon-Recommended Seller
0
3.2K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan