selfie dapat memicu munculnya gejala gangguan kepribadian seperti narsisistik dan histrinoik (caper atau ingin jadi pusat perhatian).

Akhir-akhir ini aku terkejut dengan beberapa berita yang menyatakan bahwa orang yang rajin selfie dapat menimbulkan gangguan jiwa, aku semakin penasaran benarkah? Karena pada dasarnya aku juga termasuk orang yang pernah selfie bareng teman-teman heheh…hanya mengabadikan momen. Nah lo??? Lalu selfie yang gimana nih yang bisa menyebabkan gangguan jiwa.

Ternyata selfi yang berlebihan yang di lakukan sendiri akan memicu beberapa gangguan jiwa: yang pertama adalah narsis, hmmm…udah pasti yang posting gambar bibir monyong, gak pake baju, terus yang banyak gaya jika dilakukan, lebih sering dapat menimbulkan narsis.


Ya, narsis sendiri yang hasil penilaianya ini adalah pose yang mengagumkan dari bagian tubuhnya. Karena aku penasaran dengan kata narsis. aku teringat dengan temanku yang narsis abis, yah aku coba cek di akun sosial media nya salah satunya yaitu facebook.

Dan memang dia tidak memakai baju saja di upload sambil menggunakan kacamata dan berbaring di ranjang. Dan masalahnya teman aku bukan wanita tapi pria. Omg… kalo liat dengan pose kaya gitu kan aku jadi heran juga.

Nah kemudian selfi juga dapat memicu kecanduan, bisa jadi kalo gak selfie sehari itu berasa ada yang kosong mungkin ya????

Jadi inget sama berita di yahoo dulu. ada orang melakukan selfie hingga beberapa kali pose, hingga ia gak sadar nyemplung ke kolam.

Terus kasus selanjutnya seorang pelajar di inggris bahkan dalam sehari bisa melakun selfie lebih dari 200 fose, kalo dia belum mendapatkan pose yang oke dia frustasi dan hampir bunuh diri, ada Ada aja. hehehe

Nah ini nih yang patut di waspadai.
Timbulnya kurang rasa percaya diri,! udah selfie dengan gaya mati-matian itu juga akan menimbulkan rasa kurang percaya diri, Karena orang yang selfie selalu menonjolkan sisi menariknya. Dan parahnya bagian tubuhnya itu ternyata akan di bandingkan dengan tubuh atau wajah milik orang lain. Jika sudah begini matilah rasa percaya dirinya hingga gak pede karena merasa diri gak berharga. dan selalu ingin tampil keren dari orang lain.

Ingin menjadi pusat perhatian, banyak dilakukan orang dengan berbagai gaya yang aneh. seseorang yang selfi selalu ingin mendapatkan pujian dan menjadi pusat perhatian. Jika sudah merasa kecanduan. seseorang akan semakin sering melakukan selfie. Dan akhirnya bisa saja menganggu jiwa orang tersebut karena rasa ketidakpuasan akan selfi nya itu.dan selalu ingin mendapat hasil yang maksimal demi mendapat pujian orang lain.



selain itu Ternyata selfie juga dapat menimbulkan gangguan jiwa Body Dysmorphic Disorder (BDD), atau kelainan dismorfik tubuh, sebelumnya dikenal sebagai dismofofobia. BDD adalah kelainan jiwa (psikiatri) dimana seseorang merasa dirinya jelek sesuai dengan bayangannya sendiri.dan menjadi depresi


Pada kasus lain, bisa juga seseorang tersebut memang mempunyai kelainan bentuk tubuh yang kecil atau ringan, namun orang tersebut berusaha tampil keren dengan beragam cara yang dilakukan untuk membuat dirinya makin terlihat chubby atau dengan bentuk dada yang di tonjol tonjolkan.

Penyakit ini timbul bukan hanya keseringan nongkrong di depan cermin, tapi keseringan selfie dan terus melihat hasil selfie nya yang selalu merasa kurang dan kurang maksimal.

Kalo ada yang kurang sempurna dia akan merasa down dan merasa dirinya makhluk terjelek di planet ini. Setiap bagian tubuhnya akan ia perhatikan. Hmmmm……

aku pernah nonton Operah Winfrey Show, gara-gara penyakit bdd. ini ada gadis yang di sebut manusia barbie, seluruh tubuhnya di operasi hingga puluhan kali. Alhasil si gadis ini gak punya lubang hidung karena keseringan operasi plastik di bagian hidungnya. Belum di bagian bibir yang keliatan mirip bibir bebek. Dan bayangkan masih ada lagi bagian tubuh lainnya yang ia operasi.

Nah gansis, sesuatu yang berlebihan juga ternyata tidak baik ya?? Selfie mungkin kalo sesekali gak masalah, tapi kalo keseringan juga mengganggu aktifitas dan bahkan kejiwaan kita tentunya.

Hmmmm….tapi terkadang itu kembali pada persepsi masing masing. bahkan ada juga orang yang beranggapan bahwa dengan selfie kita bisa ngilangin stress. benarkah begitu?