Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eth.improvAvatar border
TS
eth.improv
Merubah mindset kebanyakan orang tentang bisnis MLM?
Halo! Perkenalkan, sebut saja saya S. Disini saya mau membahas tentang bisnis fenomenal (karena banyaknya perusahaan MLM yang muncul dan banyak juga haters terhadap bisnis ini).

Saya bukan orang di suatu MLM tertentu, mungkin dulu iya tapi sekarang katakanlah sudah berhenti dalam bisnis MLM tersebut. Kenapa saya berhenti? Tentunya, bukan karena merasa tertipu atau alasan-alasan lain yang keluar dari mulut orang yang berhenti berjuang di bisnis MLM.

Jujur saya bukan penyuka MLM, tapi bisa saya katakan sistemnya asik, kita hanya bercerita pada orang lain mengenai bisnis yang kita jalankan. Kalau rekan kita yang kita ceritakan mengenai bisnis ini tertarik ya tinggal kita ajak bergabung. Beberapa lama kemudian dapatlah kita komisi/bonus dari member baru tersebut (si rekan tadi). Kenapa saya berhenti? Pertama, cara saya salah dalam menjalankan bisnis tersebut dari awal saya bergabung. Kedua, saya tidak merasa seperti bekerja jika tergabung dalam bisnis MLM. Asik memang hanya bercerita dan dapat bonus tetapi saya lebih suka metode konvensional (aim saya sekarang membuka coffee shop).

Cukup untuk perkenalan dirinya, yang saya mau bahas disini ada beberapa poin:
1. Setiap perusahaan MLM (yang benar-benar perusahaan MLM) itu punya sistem yang baik. Kenapa orang benci dengan bisnis MLM? Sebenarnya bukan karena sistemnya tapi karena agennya yang tidak melakukan pekerjaan ini dengan baik.
Seperti yang kita tahu, banyak orang merasa “tertipu” di bisnis MLM. Dijanjikan uang mudah lah, tidak kerja tapi banyak uang lah, dll. (anda sekalian yang merasa seperti ini pasti mengerti rasanya).
Disini saya mau bahas dari sisi saya dahulu yang sebagai agen dari suatu bisnis MLM. Tolong camkan, disini saya tulis sesuai fakta jadi tidak perlu ada diskusi yang tidak penting mengenai ini.
Di bisnis MLM yang dulu saya jalankan, saya bersama tim sudah sepakat dimana kita berusaha menjalankan bisnis ini sesuai cara yang sudah diajarkan oleh support system perusahaan kami. Dimana jika kita berusaha mengajak orang dan orang tersebut tidak tertarik maka langsung next! Kami tidak mau memelas untuk kesuksesan orang lain (yang maksudnya bisa diraih kalau ia masuk dalam bisnis ini). Khusus untuk saya sendiri, jika orang yang saya ajak tidak tertarik/tidak mau untuk minimal bertemu maka saya tidak akan mengajak dia lagi untuk kedua kalinya. Saya juga mengatakan kalau tidak berminat tolong katakan saja. Saya tidak mau ada orang yang bergabung karena alasan tidak enak pada saya yang mengajak karena sukses/tidaknya dia di bisnis MLM ini menjadi tanggung jawab saya. Jadi jelas mengenai issue yang saya tulis di poin pertama dan penjelasannya? Keputusan selanjutnya di tangan kalian.

2. Berkaitan dengan point pertama paragraf kedua, disitu saya menuliskan bahwa banyak agen yang menawarkan iming-iming janji (uang, dll). Saya mau bahas disini, dalam bisnis MLM tidak ada yang namanya diam lalu dapat duit (jika mau seperti itu, masuk “berinvestasi” di money game saja dan ini akan jadi bahasan saya nanti). Mungkin lebih tepat saya katakan begini, kerja pada orang lain (perusahaan atau yang mempunyai usaha apa saja) lalu punya usaha sendiri dan ikut dalam bisnis MLM itu semua butuh namanya KERJA! Sengaja saya caps supaya dilihat.

Penjelasan saya sertakan dibawah.
Kerja pada orang lain = misal gaji 3 juta, per tahun naik 500 ribu.
Usaha sendiri = omzet 4 juta, selanjutnya bisa naik bisa turun setiap bulan.
Bisnis MLM = awal sedikit misalkan 500 ribu tetapi usahanya baik dan niat bulan depan bisa mencapai 2 juta dan untuk seterusnya katakanlah tiap bulan naiknya 1.5 juta.

Jadi disini di setiap yang kita lakukan perlu kerja! Hanya di bisnis MLM kecepatan naiknya pendapatan kita perbulan jauh lebih cepat daripada kerja lain. Kesulitan kerja? Sama saja dengan yang lain, malah kalau saya pribadi bilang lebih berat di MLM daripada yang lain (tidak tahu dengan anda sekalian). Jadi tidak ada iming-iming tidak perlu kerja dapat uang! Kalau mau tidak kerja tapi dapat uang, kembali saya katakan “berinvestasi” saja di money game.

3. Issue ketiga saya mau bahas tentang pikiran orang-orang yang aneh. Mereka banyak mau masuk MLM karena termakan perkataan agen “jahat” yang memberi janji tidak perlu kerja dapat uang dan akhirnya mereka kesal sendiri karena janji itu palsu belaka. Setelah itu lalu menjelek-jelekan semua MLM bahwa tukang memberi harapan palsu dan penipu. Tapi mereka malah banyak ikut money game yang jelas-jelas dari perusahaan yang tidak baik. Saya tidak mengerti jalan pikiran ini sampai sekarang.

4. Issue keempat saya bahas berkaitan dengan permasalahan di poin ketiga. Mereka yang termakan janji agen “jahat” lalu sok tahu dengan masalah di MLM. Mereka menjelek-jelekan MLM dan men-generalisir ke semua perusahaan MLM. Saya mau katakan disini please, tidak semua agen MLM itu “jahat”, banyak agen yang baik dan jujur dalam mereka bekerja. Let them do their job! Tidak usah kalian ikut membantu mem-populerkan MLM yang pernah kalian jalani dengan kata-kata hinaan atau kesan-kesan buruk pada orang yang belum mengetahui. Biarkan agen jujur yang mencari nafkah disana yang memberi tahu mereka. Jika mau memberi tahu tentang MLM yang pernah kalian jalani, lebih baik beritahu kelebihan kekurangan menurut kalian (secara objektif yang pasti). Dan paling penting, jangan sok tahu mengenai sistem MLM di suatu perusahaan. Issue paling banyak ditemui seperti ini, sok tahu mengenai suatu MLM dan memberi pandangan buruk yang subjektif, baca kan tulisan saya? SUBJEKTIF!

5. Mendekati akhir dari tulisan saya, mau memberi informasi mengenai apa yang saya yakini. Jika mau mencari informasi mengenai sesuatu, tolong be a smart person! Saya beri contoh, kalian pasti suka mendengar kalau perusahaan yang benar MLM itu terdaftar di APLI (asosiasi penjualan langsung Indonesia). Ya oke, itu sudah cukup bagus. Tetapi bagaimana jika ada suatu perusahaan MLM tidak terdaftar di APLI namun terdaftar di DSA? Bagi yang belum tahu, DSA itu singkatan dari Direct Selling Asociation. Singkat kata, itu adalah asosiasi seperti APLI namun bertaraf internasional. Jadi mana yang akan kalian percaya? Terdaftar di APLI (nasional dan saya tidak mengatakan APLI ini buruk atau salah) atau di DSA (taraf internasional)? Pribadi saya lebih percaya pada DSA. Saya tidak tahu dengan kalian yang membaca.

6. Oh ya, saya mau menuliskan sedikit tentang wawasan ini. Kalian pasti banyak bingung dengan sistem piramid. Sedikit pencerahan saja, banyak yang mengatakan kalau sistem binary (2 kaki) adalah pyramid dan skema penipuan. Tapi sadarkah anda kalau di tempat anda bekerja itu sistem pyramid juga? Dari Direktur – Wakil Direktur – Manager (yang ada beberapa orang) – Supervisor (yang ada lebih banyak daripada Manager) – dan akhirnya anda? Bagi yang bingung, bisa kalian gambarkan sendiri di kertas mengenai susunan pimpinan di tempat kerja anda (direktur sampai dengan anda).

7. Terakhir untuk dituliskan, sekiranya ini yang menjadi permasalahan haters dan MLM di Indonesia. Mungkin ada yang saya lupa bahas namun feel free untuk jadi penambahan diskusi. Dan sekali lagi jika ada yang bilang saya pro MLM, tolong baca perkenalan saya diatas (jika tidak mengerti mungkin ada yang salah dengan otak kalian). Saya tidak mau berdebat untuk yang tidak penting dan kalian tahu maksudnya itu apa. Terima kasih.



Bandung, 27 Juni 2015

ane baru coba2 gan maap kalo ada kesalahan apa atau salah kamar piss
1
6.8K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan