TS
nomorpunggung01
Kapendam: Korban Tewas Penembakan di Papua Seorang Perwira Penghubung
Jakarta - Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR memastikan satu orang perwira tewas ditembak di Memberano, Papua. Dia adalah seorang perwira penghubung, Mayor Inf Jhon De Fretes.
"Bukan begitu, 2 aman. Yang tewas 1 orang, dia perwira penghubung di wilayah tersebut," ungkap Teguh saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (1/12/2015). Sebelumnya memang beredar kabar 2 orang anggota TNI ditembak kelompok tak dikenal jelang HUT OPM dan jenazahnya disandera.
Menurut Teguh, peristiwa berawal ketika Jhon dan 2 anak buahnya yakni Kopda Simon Sopakua dan Kopda Afan hendak melakukan pemantauan wilayah pada Senin (30/11) siang. Ketiganya adalah anggota Kodim 1712/Sarmi di bawah jajaran Kodam XVII/Cenderawasih.
"Dia perwira penghubung (pabung), jadi kabupaten itu kan belum ada kodimnya, tidak ada dandimnya karena kurang personel. Dia dijadikan pabung, seperti dandim (komandan kodim) tapi pangkatnya mayor," kata Teguh.
Jhon dan 2 anggotanya hari itu pergi memantau wilayah ke Kampung Namuni, Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya Papua. Mereka rencananya hendak melakukan pemantauan bersama Kapolres Mamberamo Raya AKBP Terry Levin.
"Dia janjian dengan Kapolres untuk memantau wilayah tapi berangkat mendahului. Mayor Jhon memang biasa memantau di lokasi. Dia adalah pendeta, seorang sarjana theologi sehingga dekat dengan masyarakat," jelas Teguh.
Ketiganya datang dengan menggunakan speedboat karena wilayah dari Ibu kota Kab, kampung tersebut harus melewati sungai besar. Setibanya di lokasi, kata Teguh, mereka dihadang oleh kelompok kriminal senjata.
"Kurang lebih 10 orang. Yang bersangkutan ditembak sekali, dia bilang 'saya pendeta, saya datang bukan untuk apa-apa. Saya mau membantu'. Tapi terus malah makin ditembaki. 2 orang anggota lompat ke sungai dan berenang diselamatkan orang kampung," tuturnya.
Tim gabungan pun pagi tadi melakukan pencarian dan Mayor Jhon ditemukan sudah tewas. Jenazah pria asal Ambon itu berada di pinggir sungai. Sementara para pelaku hingga kini masih diburu.
"Ditembaki berkali-kali. Jenazah sekarang masih dalam proses evakuasi. Kita koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari kelompok kriminal bersenjata itu," ucap Teguh.
Lantas apakah para pelaku adalah anggota OPM dan peristiwa ini berkaitan dengan HUT kelompok separtasi itu?
"Kita belum tahu apakah OPM atau bukan. Motif juga masih ditelusuri apakah mungkin juga karena pilkada karena di Membrano tanggal 9 juga akan melangsukan pilkada. Tapi yang jelas mayor Jhon dalam tugas pembinaan kewilayahan, itu wilayah tanggung jawabnya," jawab Teguh.
Jhon dan 2 anggotanya hari itu pergi memantau wilayah ke Kampung Namuni, Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya Papua. Mereka rencananya hendak melakukan pemantauan bersama Kapolres Mamberamo Raya AKBP Terry Levin.
harusnya pakai ginian
http://news.detik.com/berita/3084805...ira-penghubung
"Bukan begitu, 2 aman. Yang tewas 1 orang, dia perwira penghubung di wilayah tersebut," ungkap Teguh saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (1/12/2015). Sebelumnya memang beredar kabar 2 orang anggota TNI ditembak kelompok tak dikenal jelang HUT OPM dan jenazahnya disandera.
Menurut Teguh, peristiwa berawal ketika Jhon dan 2 anak buahnya yakni Kopda Simon Sopakua dan Kopda Afan hendak melakukan pemantauan wilayah pada Senin (30/11) siang. Ketiganya adalah anggota Kodim 1712/Sarmi di bawah jajaran Kodam XVII/Cenderawasih.
"Dia perwira penghubung (pabung), jadi kabupaten itu kan belum ada kodimnya, tidak ada dandimnya karena kurang personel. Dia dijadikan pabung, seperti dandim (komandan kodim) tapi pangkatnya mayor," kata Teguh.
Jhon dan 2 anggotanya hari itu pergi memantau wilayah ke Kampung Namuni, Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya Papua. Mereka rencananya hendak melakukan pemantauan bersama Kapolres Mamberamo Raya AKBP Terry Levin.
"Dia janjian dengan Kapolres untuk memantau wilayah tapi berangkat mendahului. Mayor Jhon memang biasa memantau di lokasi. Dia adalah pendeta, seorang sarjana theologi sehingga dekat dengan masyarakat," jelas Teguh.
Ketiganya datang dengan menggunakan speedboat karena wilayah dari Ibu kota Kab, kampung tersebut harus melewati sungai besar. Setibanya di lokasi, kata Teguh, mereka dihadang oleh kelompok kriminal senjata.
"Kurang lebih 10 orang. Yang bersangkutan ditembak sekali, dia bilang 'saya pendeta, saya datang bukan untuk apa-apa. Saya mau membantu'. Tapi terus malah makin ditembaki. 2 orang anggota lompat ke sungai dan berenang diselamatkan orang kampung," tuturnya.
Tim gabungan pun pagi tadi melakukan pencarian dan Mayor Jhon ditemukan sudah tewas. Jenazah pria asal Ambon itu berada di pinggir sungai. Sementara para pelaku hingga kini masih diburu.
"Ditembaki berkali-kali. Jenazah sekarang masih dalam proses evakuasi. Kita koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari kelompok kriminal bersenjata itu," ucap Teguh.
Lantas apakah para pelaku adalah anggota OPM dan peristiwa ini berkaitan dengan HUT kelompok separtasi itu?
"Kita belum tahu apakah OPM atau bukan. Motif juga masih ditelusuri apakah mungkin juga karena pilkada karena di Membrano tanggal 9 juga akan melangsukan pilkada. Tapi yang jelas mayor Jhon dalam tugas pembinaan kewilayahan, itu wilayah tanggung jawabnya," jawab Teguh.
Jhon dan 2 anggotanya hari itu pergi memantau wilayah ke Kampung Namuni, Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya Papua. Mereka rencananya hendak melakukan pemantauan bersama Kapolres Mamberamo Raya AKBP Terry Levin.
harusnya pakai ginian
http://news.detik.com/berita/3084805...ira-penghubung
Diubah oleh nomorpunggung01 01-12-2015 05:38
0
14.8K
58
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan