Quote:
Apa saja sih alasan menjadi atheis atau orang yang tidak percaya adanya Tuhan? Bagi atheis mungkin jawabannya bermacam-macam. Namun ada garis besar yang sangat sederhana. Pada intinya mereka mengatakan bahwa agama dan keyakinan pada Tuhan itu tidak masuk akal.
Itu bagi mereka...
Theis tentu memiliki pendapat sendiri. Di Indonesia, biasanya mereka yang atheis dianggap sampai pada titik tersebut karena hal-hal di bawah ini.
5 Alasan Menjadi Atheis versi Theis (Indonesia)
Tidak belajar agama dengan benar
Quote:
Anda tidak percaya dengan agama yang saya anut dan Anda anut dulu? Itu pasti karena Anda tidak belajar dengan benar agama tersebut!Itu adalah quote klasik yang bertebaran dimana-mana. Dari mulut seorang pembesar agama sampai mulut para id di dunia maya. Ungkapan ini sebenarnya sangat manusiawi. Siapa pula umat beragama yang akan memverifikasi bahwa agamanya tidak masuk akal? Paling pol, mereka akan mengatakan bahwa
tidak masuk akal tersebut ialah menurut Anda, atau
agama memang lebih tinggi dari akal. Tapi yang jelas,
Elo gak belajar agama sama kayak gue!
Hanya percaya pada yang dilihat
Quote:
Anda atheis? Pasti Anda gak percaya kalo kentut itu ada!Mein gott, saya juga theis, tapi hentikanlah hal tersebut. Atheis bukannya tidak percaya pada hal yang tidak ia lihat sendiri. Pertama, kebanyakan dari mereka hanya tidak suka dengan kata “percaya”. Mereka butuh bukti. Dan buktinya bukan cuma dengan dilihat. Nyatanya banyak di antara mereka yang menganggap benar teori evolusi padahal tidak langsung lihat sendiri proses evolusinya, kan? Btw, saya sendiri menjadi theis karena saya tidak memandang rendah “kepercayaan”. Kalau ditanya bukti sih saya juga angkat tangan. Saya cuma percaya dan itu adalah sebuah perasaan. Hal-hal dibelakangnya ialah peluang untuk pembenaran.
Gaya-gayaan kebarat-baratan
Quote:
Anda atheis? Noh, sembah bule-bule Eropa, dasar inferior!
Rasanya kalimat di atas juga menjadi anggapan atas alasan menjadi atheis versi theis. Meskipun ini jelas amat sangat salah. Eropa memang banyak yang atheis. Tapi tetangga kita, Vietnam dan negara di atas kita seperti China dan Jepang, justru menjadi beberapa negara dengan angka atheis yang tinggi. Referensi mengenai atheisme memang banyak dari barat. Well, harus diakui pula bahwa banyak atheis yang sangat western minded. Tapi ini tidak bisa digeneralisasikan. Biasanya itu juga cuma bentuk kekaguman. Sedangkan alasan menjadi atheis tetap pada masalah masuk akal atau tidak.
Pengen keliatan keren dan anti mainstream
Quote:
Situ jadi atheis paling cuma ngikut trend!”
Halah sok-sokan atheis, pasti cuma pengen keliatan beda.
Poin ini mirip dengan poin gegayaan kebarat-baratan. Well, mungkin memang ada orang yang mencoba menjadi atheis dengan ikut trend. Tapi percayalah... ybs malah akan berakhir sebagai atheis gagal dan segera kembali menjadi theis. Menjadi seorang atheis itu gak enak teman-teman (IMO). Yang biasanya Anda percaya kalo mati ketemu lagi dengan orang-orang tercinta di surga... sekarang Anda mati dan yah... mampus aja...
Bego!
Quote:
Atheis itu bodoh! Itu alasan menjadi atheis paling valid. Kalau mereka pintar, mereka pasti bisa membaca tanda-tanda keberadaan Tuhan. Tanda-tanda manakah yang hendak kamu dustakan?
Poin ini tak terlalu berbeda dengan poin satu. Saya cuma mau menambahkan, bahwasanya bedanya kita dengan mereka yang atheis sangat tipis. Kalau di dunia ada 10 konsep Tuhan, atheis menolak semuanya. Sedangkan kita menerima 1 dan menolak 9. Tipis kan bedanya?
Note: Artikel alasan menjadi atheis versi theis ini just for fun. Bagaimana menurut Anda?
Sumber:
Alasan menjadi atheis