LENSAINDONESIA.COM:Anggota Polres Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terlibat bentrok serius dengan TNI dari Kompi Senapan 721 Makassau Majene, Sulawesi Selatan, Minggu (30/8/2015) sekitar pukul 18.40 WITA. Hingga berita ini diunggah, masih belum diketahui penyebab bentrokan berdarah yang membuat warga sekitar dicekam ketakutan ini.

Akibat bentrok TNI vs Polri ini, seorang anggota TNI, Pratu Mulyadi dikabarkan tewas, dan sejumlah anggota TNI lainnya mengalami luka berat dan luka ringan. Sedangkan dari pihak Polres Polewali Mandar, seorang anggota polisi disandera dan belum diketahui keadaannya hingga saat ini, dua kena tikam dan satu kritis akibat dikeroyok. Selain itu satu pos polisi hancur dan satu unit Ranmor Patroli ludes dibakar.

Menurut sumber Lensa Indonesia, hingga saat ini pihak TNI 721 Makassau Majene masih membabi buta dengan merazia tempat-tempat kos dan jalanan untuk mencari anggota Polri. Tak hanya itu, serangan besar sedang direncanakan ke Polres Polewali Mandar.

“Sekitar pukul 17.00 WITA, TNI dari 721 Makassau Benteng dan Ambo Alle Pinrang bergabung dengan 721 Makassau Majene merapat ke Polres Polewali Mandar dan “berteriak nyawa harus dibalas nyawa”. Kekuatannya total ada lima truk berisi penuh anggota TNI,” terang sumber Lensa Indonesia.

Menyikapi hal itu, Polres Polewali Mandar tak punya pilihan selain menyiagakan 70 persen total kekuatannya untuk bertahan dan mengeluarkan semua senjata di gudang. Sedangkan 30 persen dikabarkan menyelamatkan diri.

“Pukul 18.50 WITA, Polres Polewali Mandar sudah dikepung pihak TNI 721 Makassau Majene. Namun belum ada serangan dan kontak senjata"-
sumber

MAKASSAR, KOMPAS.com - Identitas anggota TNI yang tewas tertembak di sirkuit Sport Center, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Minggu (30/8/2015), sudah diketahui. Anggota TNI tersebut adalah Prajurit Dua Yuliadi, anggota Kodim 1401/Majene.

Bentrokan itu diduga akibat dipicu kesalahpahaman. Dari informasi yang dihimpun, sejumlah anggota Kodim 1401/Majene sedang menonton balapan di sirkuit permanen Sport Center Polman.

Saat itu Praka Rusmono (34) yang merupakan Caraka Tuud Dim 1401/Majene menonton balapan dengan kru MMS Racing Team Majene, Umar (27), warga BTN Linomaloga, Kelurahan Talumu, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene.

Mereka didatangi beberapa anggota Patmor dan diminta untuk tidak menonton di atas lintasan balapan. Salah satu rekan Praka Laksmono, anggota team MMS racing Majene terkena tongkat anggota Patmor sehingga hampir terjatuh di parit.

Tidak terima dengan hal itu, Praka Laksmono pun menghampiri anggota Patmor dan menegurnya. Tidak terima anggotanya ditegur, anggota Patmor lainnya datang dan mengeroyok Praka Laksmono.

Perkelahian pun berhasil diredam, setelah Kapolres Polewali Mandar, AKBP Agoeng Adi Koerniawan, dan Pasi Ops Dim 1402/Polmas Kapten Martani tiba di lokasi dan mendamaikan kedua belah pihak.

Kepala Staf Kodam VII Wirabuana, Brigadir Jendral (Brigjen) TNI Kurnia Dewantara dalam konferensi persnya di rumah dinasnya di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu (30/8/2015) membenarkan kejadian itu.

Namun ia mengaku belum mengetahui persis penyebab kematian anggota Kompi Senapan B Yonif 732, Prada Yuliadi.

"Jadi setelah perkelahian itu dan sudah di damaikan, sekitar pukul 16.00 Wit, Prada Yuliadi ditemukan tewas. Di tubuh korban, terdapat luka tembakan di bagian perut. Jadi belum ditahu pelaku penembakan itu," katanya.