Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gamergirl0Avatar border
TS
gamergirl0
Coretan Kepedihan Masa Lalu - True Story
Halo halo emoticon-Matabelo

Mau coba sedikit cerita tentang setitik kecil pembuktian dari teori "Cinta itu Buta". Cerita dibawah ga panjang2 banget kok, mudah2an ga bosen deh bacanya ya emoticon-Malu (S)

Coretan Kepedihan Masa Lalu

The Beginning

Berawal dari kesenanganku bermain game. Dulu, seorang gamer cewek masih jarang ditemui, terutama di game Indonesia. Cewek sepertiku yang walaupun cuma bertampang “lumayan” tapi punya character yang cantik didalam game dengan job tipe support semacam yang paling dibutuhkan dalam dunia game. (buat yg bukan gamers : tipe support seperti priest/shaman/magician didalam game dibutuhkan untuk memberikan banyak buff atau skill yang berguna bagi character lain) akhirnya banyak yang berteman dan tidak jarang “Modus” untuk bisa main bareng/minta bantuin leveling/PK.

Ntah berapa banyak pacarku di dunia maya yang bertemu dalam game yang sama, sebut saja game yang kumainkan ini bernama “Story Online”. Walaupun begitu, aku tidak pernah menganggap mereka sekedar pacar di dunia maya atau mempermainkan mereka. Kami tetap bertemu dan sering jalan layaknya pacaran biasa.

First Met

Tapi lucunya, cerita ini berawal ketika Story Online tersebut tutup hingga akhirnya akupun bingung dan tidak mood untuk memainkan game lain, karena memang hanya inilah satu-satunya game yang sudah kumengerti dan kupahami. Akhirnya temanku mengajakku bermain Private Server Story Online. Di awal permainan, ketua guild/club yang aku masuki mendekatiku dan kebetulan pada saat itu aku masih single. Dan dalam 4 hari PDKT, kamipun resmi jadian. (aku bukan orang yang nyaman dengan PDKT yang terlalu lama, dan lebih simple untuk let it flow).

Shocked

Sebulan dua bulan jadian, dia sangat baik dan ramah. Walaupun bukan pria yang tampan, tapi dia berhasil membuatku nyaman. Untuk yang satu ini, kenyamanan menurutku merupakan hal yang paling penting. Sampai suatu saat, kira-kira 4 bulan setelah jadian, ada sebuah message di facebook yang membuat aku cemburu yang akhirnya membuat dia marah besar. Satu hal yang mengagetkanku, dia bisa memukul, menampar, mencekik bahkan membuatku hampir mati dengan menutup bantal ke wajahku. Saat itu aku merasa, this is the end! Seperti yang di koran-koran, mati ditangan pacar. Ternyata itu ngga sampe kejadian. Tapi sampai sekarang, kalo baca berita tentang itu, aku cuma bisa bilang dalem hati, “I've been there before”.

Love is Blind

Hidup terus berlangsung, setelah kejadian tersebut, dia minta maaf. Dan entah ini kekurangan atau kelebihan, aku orang yang “ngga tegaan” dan mudah luluh, ku maafkan dia saat itu juga. Mungkin menurut kalian aku bodoh, tapi ya itu yang terjadi. Dibutakan oleh nama cinta.

Semakin hari aku semakin kenal dia. Ketika bermain game, dia punya 2 sisi yang berbeda. Kekasarannya muncul bila emosinya memuncak. Beberapa teman satu game kami bukan jarang yang membencinya. Tapi tetap, aku bertahan walaupun dia selalu paling tidak membentakku jika aku tidak membantunya (didalam game). Gila memang, terlalu mendalami game, tapi inilah adanya.

Walaupun dia salah satu orang yang terpandang dan memang pintar dalam bermain, tapi dia tidak memberikan ruang untuk kehidupan nyatanya. Sehari-hari hanya game-lah yang ada dipikirannya, bagaimana strategi selanjutnya, menyusun skill, dll. Hal ini berlangsung hingga hampir 3 tahun kami pacaran.

Beberapa kali aku menangis hingga menyesali kenapa aku bisa bersamanya, hanya karena sebuah game! (aku bukan orang yang cengeng, tapi air mata bisa keluar dengan sendirinya jika hati terlalu perih *biasanya karena kata-kata kasarnya*) Tapi lagi-lagi pikiran itu hilang, karena sikap manisnya selalu buatku luluh.

Sedikit demi sedikit secara tidak langsung dia merubah prilaku dan sikapku menjadi sepertinya. Secara tidak sadar aku mengikuti arahan dan bimbingannya. Hingga suatu saat, aku sibuk bekerja dan dia tidak terlalu peduli padaku lagi. Walau bagaimanapun, gamers tetap gamers. Dia punya sejuta alasan untuk tetap menomor satukan gamenya diatas apapun.

Sampai pada saat ketika aku disibukkan oleh pekerjaanku dan tidak membalas chatnya di jam kerja. Dia kembali mengamuk karena hal itu dan melihat twitter yang menurutnya salah satu bentuk “modus dariku ke seorang cowok. Alhasil dia mengeluarkan sifat aslinya kembali dan membuat satu status di facebook yang sangat menjatuhkanku. (garis besarnya, status itu membuatku terlihat seperti wanita murahan) Hal ini terjadi setelah sekitar lebih dari 1 tahun pacaran. Akhirnya aku memutuskan untuk membulatkan hati dan putus dengannya. Ini sudah sangat keterlaluan, dipermalukan di dunia maya sekaligus direndahkan di dunia nyata. Enough!

It's Not Enough!

Aku memintanya putus. Reaksinya ternyata diluar dugaan, bukan hanya dia tidak menerimanya, tapi dia menangis meraung-raung hingga sujud di kakiku. Dia yang tadinya jarang mau menjemputku, berubah jadi selalu ke kantorku setiap hari. Dia memang tak pernah sekalipun melirik cewek lain selain aku, aku tau dia setia. Kamipun punya rencana jarak jauh untuk menikah. Hingga hari terakhir dia menyiksa dirinya sendiri, memukul wajahnya sendiri hingga berdarah. Hati kecil ku lagi-lagi tak tega, dan sekali lagi aku luluh. Dia janji untuk berubah.

Aku tunggu janjinya, dia berubah menjadi lebih baik, tapi ternyata tidak lama. Kurang dari 3 bulan, dia kembali ke sifat asalnya. Dipenuhi api emosi. Padahal sebelumnya kami berencana menikah setelah dia lulus kuliah. 2 tahun, 3 tahun kuliah, masih tak selesai, dengan umur yang seharusnya sudah bisa mapan. Padahal dia sudah bisa lulus, tapi dunia game membuatnya lengah. Absen yang bolong walaupun nilai yang cukup bagus (karena dia orang yang cukup cerdas). Saat menjalani tahun keempat, aku mulai berfikir, sampai kapan aku harus menunggu?

Belajar Nyanyi

seorang temanku mencari vocalist untuk band nya. Pacarku menunjukku untuk membantunya. Dengan suara pas-pasan, aku mulai dibimbing untuk dijadikan vocalist. Latihan demi latihan kujalankan setelah pulang bekerja. Dengan sedikit bekal, mereka memutuskan untuk mulai photo dan membicarakan masa depan band tersebut. Sampai satu statement, vocalist dilarang (ketahuan) pacaran hingga 5 tahun.

Pacarku tahu dan lagi-lagi dia emosi. Seperti anak kecil, dia meninggalkan kendaraannya di pinggir jalan raya dan pulang kerumah jalan kaki (kondisi saat itu aku diantar berangkat kerja). Aku bingung, panik, dengan kondisi seperti ini akhirnya aku lebih memilih ke kantor dengan membawa kendaraannya, daripada aku mencoba menenangkan emosinya yang membara.

The Last Time

Sepulang kerja, masih dalam keadaan marah. Dia menyeseli dukungannya terhadap band tersebut. Ditambah lagi ada sms dari clientku yang modus. Dia tak terima dan memaksaku menjelaskan itu semua. Tapi sebelum menjelaskan, kuda-kuda darinya sudah siap untuk memukulku. Akhirnya akupun ditampar, dipukul beberapa kali di wajah dan tangan hingga berbekas biru keungu-unguan. Setelah berapa lama dan dipisahkan oleh temanku disana (kondisi tempat dirumah teman dekat yang juga ada warnet didepannya). Game yang dimainkan anak-anak warnet pada saat itu berhenti sesaat untuk melihat tontonan gratis dariku.

Sambil menahan sakit, disitu aku masih merasa bersalah kepadanya, karena memang sms orang tersebut tetap aku balas. Dengan niat berbuat baik kepada client. Tapi ini kesekian kalinya dia kasar (cerita-cerita kekasaran yang kecil tidak semua kuceritakan disini). Beban batin yang kutanggung begitu berat, aku tak kuat.

Ibu adalah satu-satunya tempat ku bertumpu. Dia marah, orang yang melahirkanku sekalipun, tak pernah mengotori tangannya memukul anaknya sendiri. (kecuali kalo aku ga sholat & dipukul dengan rotan di betis). Tapi semarah-marahnya ibu, dia masih mendiskusikan denganku untuk mencari solusinya dan berharap aku bisa berfikir dengan baik.

Waking Up

Disana aku sadar, apa gunanya aku menunggu? Hidupku habis didalam game, menunggu lulus untuk menikah, dan setelah menikah diperlakukan seperti ini? Dimana kenyamanan yang dulu pernah aku rasakan? Semuanya hilang, hari itu juga aku minta putus *lagi*. Tapi kali ini aku sudah menyiapkan semuanya untuk pergi, maksudku benar-benar pergi, tanpa aku harus melihat wajah sedihnya, tanpa harus mendengar kata maafnya dan tanpa harus melihat matanya yang berlinang. Kubulatkan tekad, aku menghilang.

New Life

Dari sini kehidupanku berubah 180º dengan pekerjaan baru dan hidup baru. Tapi jiwa gamers belum bisa sepenuhnya hilang. Ada 1 game yang masih kumainkan hingga saat ini, disana aku kenal dan jatuh cinta oleh seorang cowok yang punya “Beautiful Soul”. Pengorbanannya untuk pindah ke kota yang sama denganku, sedangkan asalnya dari pulau seberang yang berjarak ribuan kilometer dari tempatku berpijak. Dia rela melepaskan segala kehidupan nyamannya disana, dan berjuang dari bawah bersamaku disini.. Pertama bertemu dengannya di bandara, I just can feel it, He's the one.

4 bulan sudah dia bersamaku disini, melalui hari yang berganti, kadang menyenangkan dan kadang menjadi berat. Tak ada masalah besar yang kami temui, kebijaksanaan dan caranya menenangkanku yang ambekan ini benar-benar bisa membangkitkan semangat untuk menjalankan semua kesulitan dengan sabar.

Thankyou

Terimakasih untuk mantanku, 4 tahun bukan waktu yang singkat, banyak pelajaran yang aku ambil dari kamu. Semoga kamu bisa berubah dan menemukan orang yang bisa lebih kamu hargai sebagai perempuan.

Terimakasih buat yang baca cerita yg ngebosenin ini, semoga kalian bisa ambil pelajaran dari cerita ini dan mendapatkan seseorang yang bisa menjagamu, menyayangimu sepenuh hati, tetap disampingmu apapun yang terjadi, hingga tua nanti.

Terimakasih untuk temen-temen dan special buat orang yang request cerita ini, mudah2an kepo nya hilang ya.

Dan semoga para cowok yang sering kasar sama cewek cepet berubah. Kasian ceweknya tauuuuk emoticon-Stick Out Tongue Kalo udah sayang sama satu cewek *atau cowok* emoticon-Najis, perlakukanlah dia dengan baik. Jangan sampai menyesalinya ketika dia telah pergi.

And now, last but not least, Terimakasih buat bebeb ku tersayang. Makasih udah sayang sama aku, makasih udah jauh-jauh kesini, makasih udah mau hidup susah sama aku, makasih udah sabar ngadepin aku yang egois, keras kepala, ambekan, etc, etc. Makasih udah nerima aku apa adanya, dan maaf kalo aku sering ngerepotin kamu. Hehehehe <3

-The End-

Quote:
Diubah oleh gamergirl0 16-02-2014 07:09
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.2K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan