Merdeka.com - Kericuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Kota Malang terungkap akibat dipicu oleh salah seorang narapidana kasus terorisme, William Maksum yang membawa istrinya masuk ke kamar mandi.

Saat itu petugas Lapas mengingatkan dengan mengetuk pintu, tetapi dibalas oleh kemarahan teman-teman Maksum. Padahal saat itu, sipir mengetuk kamar mandi karena memang waktu besuk sudah habis dan para tahanan diminta untuk kembali ke ruang sel.

"Informasinya memang ada (perempuan) diduga memang istrinya. Istri dari narapidana William Maksum," kata Kepala Bidang Pembinaan Lapas Lowokwaru, Soekarto, Minggu (9/8).

Lalu kata dia, terjadi perang mulut dan terjadilah pemukulan terhadap sipir tersebut. Saat itu Maksum dan tujuh orang rekan sesama terpidana kasus teroris lainnya, sedang mendapat kunjungan dari 13 orang temannya. Sehingga semakin membuat suasana agak menjadi ricuh. "Ada teriakan takbir," tegasnya.

Sementara, Kalapas Lowokwaru, Enny Purwaningsih mengungkapkan, saat itu juga langsung didamaikan. Kemudian para tahanan digiring menuju selnya.

Namun sepanjang perjalanan menuju sel banyak tahanan kasus lain yang sebelumnya mendengar dan menyaksikan sipir dipukul bergerombol. Saat itu lah terjadi saling lempar batu antara narapidana.

"Jadi yang terjadi sebenarnya ricuh antar tahanan, bukan tahanan dengan sipir. Karena solidaritas di dalam tahanan itu sangat tinggi sekali, termasuk dengan para sipir. Sementara para tersangka teroris rata-rata sangat sulit bersosialisasi," tegasnya.

Enny mengaku mengetahui narapidana yang pertama kali melempar batu sehingga terjadi saling balas. Pihaknya langsung meminta bantuan pengamanan dari Polres Kota Malang, Densus 88 dan Mako Brimob Apeldento.

Sementara soal kasus Maksum membawa istrinya ke kamar mandi, sesuai ketentuan memang tidak diperkenankan. Pernah dibicarakan adanya bilik asmara tetapi hal itu sudah diakomodasi dalam aturan cuti tahanan dengan proses yang harus dilalui.

"Dilarang membawa perempuan ke kamar mandi, membawa laki-laki ke dalam kamar mandi juga dilarang," ujarnya.

Akibat kericuhan ini, Lapas Lowokwaru berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM memindahkan para narapidana teroris. Pihaknya khawatir para napi ini jika tetap jadi satu akan kembali memicu kericuhan.

Para terpidana kasus teroris itu dipindahkan ke lima Lapas di Jawa Timur. Pada Sabtu (7/9), sekitar pukul 23.00 WIB berangsur mereka dikirimkan ke Lapas Porong, Sumenep, Lumajang, Nganjuk dan Bondowoso.

http://m.merdeka.com/peristiwa/ricuh-di-lp-lowokwaru-akibat-napi-teroris-bawa-istri-ke-kamar-mandi.html

Wis kepingin cihuy aka kiek masalah awale, bisa bikin rame ki

Update :




Tambah rame ki