Versi yang ane dapat gan :
Kronologinya hari sabtu pukul 22.00 Wib di ATM Jl. Abdulrahman Saleh Semarang telah terjadi pemukulan terhadap anggota Penerbad an. Prada Raden (Anggota Provost Lanumad A.Yani) dan Praka Ari (Skadron 31/Serbu). Oleh 2 orang yang mengaku anggota Brimob Simongan karena anggota Penerbad mengambil uang terlalu lama. Kemudian pukul 01.30 Wib 6 personil anggota penerbad datang ke Mako 2 Den A Pelopor Brimob Simongan.
Pukul 01.40 Wib, menurut laporan dari warga telah datang secara bergelombang sekelompok orang berambut cepak (lagi-lagi rambut cepak ) mengepung mako Brimob membawa balok memblokir akses jalan dan memerintahkan warga yang sedang duduk ataupun ada di luar rumah untuk masuk rumah. (udah kayak di Kepulauan Riau aja gan )
Pada saat itu melintas Brarada Yulianto Anggota KI 2 Brimob Simongan keluar asrama dengan tujuan mengambil uang di ATM dengan menggunakan SPM Honda Beat dan dihadang oleh anggota Penerbad di dekat Warung Sekitar Masjid Mako Brimob Simongan dan dianiaya oleh oknum anggota penerbad sehingga mengakibatkan luka memar di kepala serta terjadi perusakan SPM Bharada Yunianto (beraninya keroyokan gan ).
Pada saat itu juga karena mendengar keributan maka datang Brigadir Tri mendekati lokasi keributan dan ikut juga dianiaya (lagi-lagi keroyokan), kemudian Brigadir Tri melarikan diri masuk menuju Mako Brimob.
Pada saat bersamaan Piket Mako Brimob mendapat laporan melaporkan kejadian tersebut ke Danki Brimob.Danki Brimob lalu mengumpulkan anggota Brimob di sekitar Mako.
Pukul 01.30 Wib telah datang laki 200 orang mengepung Mako Brimob Simongan dan melakukan pelemparan batu di sekitar Masjid Mako Brimob. Karena mengetahui adanya indikasi penyerangan maka Danki Brimob memberikan 3 kali tembakan peringatan ke atas dari depan kator Mako Brimob.Karena mendengar tembakan peringatan maka Anggota Penerbad terpencar membubarkan diri.
Mantabs gan, (kok gak satu lawan satu aja ya?)

Menurut sudut pandang ane ni gan, tuh seharusnya laki-laki berbadan tegap dan berambut cepak alias penerbad seharusnya jangan langsung asal geruduk aje gan. Harus diselidiki dulu gan siapa yang memang bener-bener melakukan penganiayaan. Kalau main geruduk aja ya buat apa ente udah pada sekolah gan, kan belum tentu tuh anggota brimob yang ngelakuin penganiayaan sama tuh TNI. kalau iya bener, nah kalau gak???
Siapa yang bakal menanggung akibat dan dampak dari kejadian ini gan? Pastinya masyarakat sekitar, sama tuh anggota keluarga brimob yang tinggal dimako bisa jadi korban gan, padahal gak tau apa-apa. Katanya TNI profesional, harusnya ente bisa dong tau mana yang bener dan salah dan bisa dong kalo cuma nyari orang yang nganiaya itu, apalagi cuma segelintir orang yang melakukan penganiayaan sama ente gan. Tapi kok tindakannya malah main geruduk aja gan. Untung aja tuh anggota brimob kagak pada nyerang balik dari mako dengan senjata lengkap.
Lha kalo nyerang balik, nanti kejadian kaya Brimob di Kepri, malah yang gugur dari TNI nya gan.
Semoga cepet kelar gan, ane yang juga warga sekitar simongan cukup miris gan, suara ributnya udah sampe ke Abdulrahman Saleh gan.



Sudah sering terjadi begini di Republik ini, apakah mereka para aparat tidak malu dengan warga sipil dengan kondisi mereka. Bagaimana mau memperkuat pertahanan negara dan bagaimana mau menjaga keamanan dalam negeri kalau faktanya sikap mereka seperti itu. Dari waktu ke waktu penyebabnya adalah hal yang sepele (dari saling pandang, saling ejek, perebutan wilayah) dan yang paling memalukan lagi seringkali kejadian diawali dengan keributan di tempat tidak terpuji (seperti diskotik, bar dan tempat prostitusi).

Ungkapan Hati Ane ni gan....


Apakah harus ada perang lagi di negeri ini?
Kalaupun ada perang apa kalian TNI mau untuk berperang? atau malah membayar tebusan seperti Penyandraan WNI di Lautan Somalia atau bahkan mencari obyekan lahan untuk dijaga keamanannya. Sebenarnya yang benar itu tugasmu yang mana wahai aparat negara pertahanan...

Apakah harus ada ketidak tertiban dan kekacauan di dalam negeri lagi?
Kalau ada ketidaktertiban apakah kalian Polisi bisa menertibkannya, apakah bisa kalian menegakkan hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku? atau malah memanfaatkannya? (dalam bahasa polisi 86)....

Apakah kalian tidak malu dengan komitmen yang kalian ucapkan pada sumpah prajurit dan janji bhayangkara saat kalian pelantikan?
Apakah kalian tidak malu dengan masyarkat yang telah membayar pajak untuk menghidupi dan menggaji kalian setiap bulannya?

Sebaiknya kalian instrospeksi masing-masing. Berkacalah kalian pada pendahulu kalian (Pahlawan-pahlawan Nasional) yang benar-benar berjuang demi komitmen yang dijaga untuk memperoleh kemerdekaan Republik Indonesia.
Pendahulu kalian yang dibanggakan dari mulai sejarah hidup sampai kemudian mendapatkan kehormatan untuk dikebumikan di Taman Makam Pahlawan. Dimana nanti kalian akan mengukir cerita kalau kelakuan kalian saja seperti ini. Dimana kalian nanti akan dikebumikan kalau sikap kalian saja seperti ini.

Kalian itu dibentuk sebagai es spirit de corps untuk memperkuat pertahanan negara, untuk melindungi masyarakat bukan untuk berkelahi sesama kalian, hancur negeri ini apabila kalian selalu berbuat ulah.

Saya akan sependapat dengan keadilan sipil yang harus ditegakkan kepada kalian dalam kehidupan sipil apabila kalian melakukan tindakan pelanggaran hukum dalam kehidupan bermasyarakat. Biar semua mengetahui bagaimana proses peradilan kalian, biar tidak ada yang ditutupi bagaimana hukum berjalan pada kalian karena kejadian memalukan tersebut bukan hanya terjadi di lingkungan kalian saja. Namun sudah sering melibatkan warga masyarakat (sipil) yang menjadi korban juga. Ayo dukung gerakan wujudkan hukum sipil, wujudkan peradilan sipil bagi TNI/ Polri yang melakukan pelanggaran hukum di Indonesia. Karena sekaran ini bukanlah jaman perang, bukanlah jaman kerusuhan yangmana kalian hanya bisa diusut dan dihukum secara peradilan militer yang tidak jelas proses, tindakan dan keberlangsungannya.



UUD 1945 Pasal 27 ayat (I) berbunyi :
Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Maka apabila tidak dalam keadaan perang peradilan sipillah yang akan berproses disitu!!!!
Biar kalian tidak semena-mena...

Monggo gan yang setuju dengan ane minta komengnya dengan pendapat ane dengan Peradilan Sipil untuk TNI dan Polri

Agan-agan biar pada tahu ya hasilnya gan kebenarannya dapet updatetan lagi ni :