Dibalik Rentetan Kesalahan Pidato, Dicurigai Ada Pihak Dalam Yang Mau Menjatuhkan Jokowi
Quote:
Dalam pidatonya menyambut hari Kesaktian Pancasila, Jokowi keliru menyebutkan tempat kelahiran mantan presiden RI, Ir. Soekarno. Jokowi mengatakan jika presiden pertama di Indonesia tersebut lahir di kota Blitar. Padahal Soekarno lahir di kota Surabaya.
Tentu, ucapan seorang presiden menjadi sebuah sorotan untuk seluruh warga Indonesia. Oleh sebab itulah bagi pihak yang tidak senang terhadap Jokowi benar-benar memanfaatkan momen ini untuk menghinanya.
Namun, sebenarnya kesalahan pidato yang dilakukan Jokowi tidak murni kesalahannya sendiri. Lantaran, setiap pidato kenegaraan selalu dilimpahkan pada staf kepresidenan. Semua ini dilakukan karena seorang presiden memiliki tugas yang banyak sehingga presiden membutuhkan staf yang dapat membantu pekerjaannya.
Pernyataan ini dilontarkan oleh TB Hasanuddin, mantan sekretaris militer kepresidenan. Dia mengatakan jika harusnya para staf yang membantu Presiden betul-betul melakukan tugasnya dengan baik, karena mereka digaji untuk itu. Jangan sampai karena keteledoran meraka, Presiden Indonesia dijadikan bahan lelucon.
Hasanuddin menambahkan jika sebagai staf yang dipilih guna membantu tugas presiden, ini artinya mereka dipercaya bisa melakukan tugas tersebut dengan baik. Namun, apa jadinya jika pidato kenegaraan presiden yang mereka buat menyajikan data yang tidak sesuai. Tentu, yang menjadi bahan omongan ya sang Presiden.
Selain itu, sebelum Presiden membacakan pidato tersebut seharunya mereka melakukan pembacaan ulang terkait data-data dalam isi pidato itu. Lantaran, Jokowi tidak hanya satu kali saja mengalami salah penyampaikan isi pidato.
Dalam pidato keneagaraan, Jokowi juga pernah disodori naskah pidato salah tentang rekap hutang Indonesia kepada IMF. Tentu, kejadian seperti ini sangat mencoreng nama baik Indonesia, karena pasti masyarakat jadi sanksi akan kredibilitas Presiden.
Sebagai orang yang pernah bekerja sebagai sekretaris militer bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati, Hasanudin meminta Jokowi agar melakukan pengecekan akan kemampuan para stafnya dalam bekerja.
Dia mencurigai ada upaya untuk menjatuhkan kewibawaan seorang Jokowi. Terlebih Hasanuddin adalah anggota DPR yang membawahi urusan intelijen dan pertahanan. Lantaran, bagaimanapun Jokowi adalah presiden Indonesia, sehingga kita harus menjaga kewibawaannya karena Jokowi juga merupakan cerminan Negara Indonesia.
Sumber :
Indowarta.com
Apakah Betul ada Konspirasi besar-besaran dari dalam?
gimana menurut agan?