- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Adhyaksa Dault Apresiasi Pendidikan Pramuka LDII
TS
arifcxone
Adhyaksa Dault Apresiasi Pendidikan Pramuka LDII
Quote:
Merdeka.com - Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) selalu menjadi rekomendasi ekstrakurikuler anak yang bisa membentuk karakter bangsa. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menghayati peran Pramuka tersebut dalam komunitas berbasis masjid.
"Mandat inti Pramuka saat ini adalah mendidik anak muda berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Kepramukaan. Bahkan sekolah-sekolah saat ini mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka," kata Ketua Kwarnas Pramuka Indonesia Adhyaksa Dault melalui rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (14/5).
Mantan Menpora ini mengapresiasi LDII yang mengaplikasikan kepramukaan ke dalam agenda pembentukan kader mudanya. Sako Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) merupakan perwujudan komunitas berbasis masjid dan UU Kepramukaan.
Pramuka versi LDII ini pun tak hanya melibatkan kakak pembina Pramuka, namun orangtua bersinergi membina karakter anggota Sako SPN. Menurut Adhyaksa, Sako SPN perlu dikembangkan lantaran mereka menyadari pondasi utama karakter anak adalah orangtua sebagai pendidik yang terhubung langsung dengan anak.
Sedangkan fungsi para pembina Pramuka yakni sebagai mediator bagi orangtua dalam memberikan laporan perkembangan anak kepada orangtua. Hasil sistem pendidikan model tersebut terbukti membuahkan prestasi.
Sako SPN baru saja dikukuhkan sebagai Kwartir Tingkat Nasional. Mereka juga berpartisipasi dalam Jambore Tingkat ASEAN di Thailand pada akhir tahun 2013 lalu.
"Pendidikan Pramuka LDII dekat dengan pendidikan karakter. Praktik pendidikan afektif yang diharapkan para pengajar, yaitu implementasi budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Jelas hal ini dapat membantu pembinaan generasi penerus," imbuh Adhyaksa.
"Mandat inti Pramuka saat ini adalah mendidik anak muda berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Kepramukaan. Bahkan sekolah-sekolah saat ini mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka," kata Ketua Kwarnas Pramuka Indonesia Adhyaksa Dault melalui rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (14/5).
Mantan Menpora ini mengapresiasi LDII yang mengaplikasikan kepramukaan ke dalam agenda pembentukan kader mudanya. Sako Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) merupakan perwujudan komunitas berbasis masjid dan UU Kepramukaan.
Pramuka versi LDII ini pun tak hanya melibatkan kakak pembina Pramuka, namun orangtua bersinergi membina karakter anggota Sako SPN. Menurut Adhyaksa, Sako SPN perlu dikembangkan lantaran mereka menyadari pondasi utama karakter anak adalah orangtua sebagai pendidik yang terhubung langsung dengan anak.
Sedangkan fungsi para pembina Pramuka yakni sebagai mediator bagi orangtua dalam memberikan laporan perkembangan anak kepada orangtua. Hasil sistem pendidikan model tersebut terbukti membuahkan prestasi.
Sako SPN baru saja dikukuhkan sebagai Kwartir Tingkat Nasional. Mereka juga berpartisipasi dalam Jambore Tingkat ASEAN di Thailand pada akhir tahun 2013 lalu.
"Pendidikan Pramuka LDII dekat dengan pendidikan karakter. Praktik pendidikan afektif yang diharapkan para pengajar, yaitu implementasi budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Jelas hal ini dapat membantu pembinaan generasi penerus," imbuh Adhyaksa.
Quote:
JAKARTA - Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) selalu menjadi rekomendasi ekstrakurikuler anak yang bisa membentuk karakter bangsa. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menghayati peran Pramuka dalam komunitas berbasis masjid.
"Mandat inti Pramuka saat ini adalah mendidik anak muda berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Kepramukaan. Bahkan sekolah-sekolah saat ini mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka,” terang Ketua Kwarnas Pramuka Indonesia Adhyaksa Dault dalam Rapimnas LDII 2014 di Balai Kartini, Rabu (14/5/2014).
Mantan Menpora ini mengapresiasi LDII yang mengaplikasikan kepramukaan ke dalam agenda pembentukan kader mudanya. Sako Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) merupakan perwujudan komunitas berbasis masjid dan UU Kepramukaan.
Pramuka versi LDII ini tidak hanya melibatkan kakak pembina Pramuka, namun orangtua bersinergi membina karakter anggota Sako SPN. Itulah sebabnya, jelas Adhyaksa, Sako SPN perlu dikembangkan. Lantaran mereka menyadari pondasi utama karakter anak adalah orangtua sebagai pendidik yang terhubung langsung dengan anak.
Sedangkan fungsi para pembina Pramuka sebagai mediator bagi orangtua dalam memberikan laporan perkembangan anak kepada orangtua. Hasil sistem pendidikan model tersebut terbukti membuahkan prestasi.
Sako SPN baru saja dikukuhkan sebagai Kwartir Tingkat Nasional. Mereka juga berpartisipasi dalam Jambore Tingkat ASEAN di Thailand pada akhir tahun 2013 lalu.
“Pendidikan Pramuka LDII dekat dengan pendidikan karakter. Praktek pendidikan afektif yang diharapkan para pengajar, yaitu implementasi budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Jelas hal ini dapat membantu pembinaan generasi penerus,” urai Adhyaksa.
"Mandat inti Pramuka saat ini adalah mendidik anak muda berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Kepramukaan. Bahkan sekolah-sekolah saat ini mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka,” terang Ketua Kwarnas Pramuka Indonesia Adhyaksa Dault dalam Rapimnas LDII 2014 di Balai Kartini, Rabu (14/5/2014).
Mantan Menpora ini mengapresiasi LDII yang mengaplikasikan kepramukaan ke dalam agenda pembentukan kader mudanya. Sako Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) merupakan perwujudan komunitas berbasis masjid dan UU Kepramukaan.
Pramuka versi LDII ini tidak hanya melibatkan kakak pembina Pramuka, namun orangtua bersinergi membina karakter anggota Sako SPN. Itulah sebabnya, jelas Adhyaksa, Sako SPN perlu dikembangkan. Lantaran mereka menyadari pondasi utama karakter anak adalah orangtua sebagai pendidik yang terhubung langsung dengan anak.
Sedangkan fungsi para pembina Pramuka sebagai mediator bagi orangtua dalam memberikan laporan perkembangan anak kepada orangtua. Hasil sistem pendidikan model tersebut terbukti membuahkan prestasi.
Sako SPN baru saja dikukuhkan sebagai Kwartir Tingkat Nasional. Mereka juga berpartisipasi dalam Jambore Tingkat ASEAN di Thailand pada akhir tahun 2013 lalu.
“Pendidikan Pramuka LDII dekat dengan pendidikan karakter. Praktek pendidikan afektif yang diharapkan para pengajar, yaitu implementasi budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Jelas hal ini dapat membantu pembinaan generasi penerus,” urai Adhyaksa.
Quote:
JAKARTA - Bukan hanya sekolah reguler yang mengajarkan Gerakan Praja Muda Karana atau Pramuka. Lembaga Da’wah Islam Indonesia (LDII) juga menjadikan Pramuka sebagai salah kegiatan komunitas berbasis masjid.
"Mandat inti Pramuka saat ini adalah mendidik anak muda berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Kepramukaan. Bahkan sekolah-sekolah saat ini mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka,” terang Ketua Kwarnas Pramuka Indonesia Adhyaksa Dault dalam Rapimnas LDII 2014 di Balai Kartini, Rabu (14/5).
Adhyaksa mengungkapkan, langkah LDII untuk ikut mengaplikasikan gerakan Pramuka untuk kader mudahnya patut diacungi jempol. Gerakan Pramuka LDII ini diwujudkan dalam Sako Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN).
Menurut Adhyaksa Pramuka ala LDII bisa menjadi percontohan. Itu karena gerakan Pramuka LDII tidak hanya melibatkan kakak pembina Pramuka, namun orangtua bersinergi membina karakter anggota Sako SPN.
"Pendidikan Pramuka LDII dekat dengan pendidikan karakter. Praktek pendidikan afektif yang diharapkan para pengajar, yaitu implementasi budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Jelas hal ini dapat membantu pembinaan generasi penerus,” urai Adhyaksa. (abu/jpnn)
"Mandat inti Pramuka saat ini adalah mendidik anak muda berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Kepramukaan. Bahkan sekolah-sekolah saat ini mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka,” terang Ketua Kwarnas Pramuka Indonesia Adhyaksa Dault dalam Rapimnas LDII 2014 di Balai Kartini, Rabu (14/5).
Adhyaksa mengungkapkan, langkah LDII untuk ikut mengaplikasikan gerakan Pramuka untuk kader mudahnya patut diacungi jempol. Gerakan Pramuka LDII ini diwujudkan dalam Sako Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN).
Menurut Adhyaksa Pramuka ala LDII bisa menjadi percontohan. Itu karena gerakan Pramuka LDII tidak hanya melibatkan kakak pembina Pramuka, namun orangtua bersinergi membina karakter anggota Sako SPN.
"Pendidikan Pramuka LDII dekat dengan pendidikan karakter. Praktek pendidikan afektif yang diharapkan para pengajar, yaitu implementasi budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Jelas hal ini dapat membantu pembinaan generasi penerus,” urai Adhyaksa. (abu/jpnn)
sumber1
sumber2
sumber3
justru pembinaan generasi muda seperti ini gan, yang dibutuhkan dibalik krisis moral akhir zaman. ane jadi inget lagi singkatan dasadarma pramuka. TACIPAPARERAHEDIBERSU
1. takwa kepada tuhan yang maha esa,
2. .................(lanjutin sendiri gan)
Diubah oleh arifcxone 15-05-2014 06:00
0
5K
Kutip
47
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan