Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

karikatursbyAvatar border
TS
karikatursby
"Tik! Tok!" Band asal Yogyakarta yang hampir mendunia (Folk)
[URL="https://S E N S O Rtiktok_ID"]Soundcloud[/URL]

iTunes

Tik! Tok! band yang terdiri dari Ajityo Soeprijadi (gitar, vokal), Dita Permatas (lead vocals, keyboards, accordion), dan Danang Joedodarmo (gitar, vokal) terus berupaya melebarkan karya mereka ke lebih banyak pendengar. Dan responnya, lebih dari ekspetasi dan dugaan mereka.

Band yang terbentuk 29 Juni 2013 lalu itu, telah merilis album 'Page 160' pada 29 September 2014. CD yang diproduksi sebanyak 500 keping tersebut, 400 keping pertama habis dalam waktu sebulan. Sisanya telah habis pada Desember 2014. Dan rencana akan ada produksi kedua dari album tersebut.

Selama perjalanan <I>ngeband<P>, Tik! Tok! minta saran dari senior-senior yang sudah lama bergerak di indie. Dimana Yogya
sebenarnya memiliki banyak musisi dan karya yang hebat tapi terhenti karena tidak ada niat untuk menyebarkannya.

Karenanya, Tik! Tok! berusaha 'bergerak' semaksimal mungkin agar musik mereka diterima dan didengar masyarakat. Hasilnya, ada merk produk fesyen dari Paris yang mengubungi mereka via surat elektronik karena ingin menggunakan single pertama, 'Sometimes'.

"Selain itu juga ada label dari Inggris yang menawarkan diri untuk mempublikasikan lagu kami disana. Mereka mengirimkan surat elektronik dengan bahasa Inggris. Kami tak menyangka. Namun, untuk sementara ini, kami <I>pending<P>. Mengingat kontrak kerjasama berbahasa Indonesia saja harus dibaca dengan seksama, apalagi ini bahasa Inggris," tutur
Danang, belum lama ini.

Album 'Page 160' sendiri berisi sembilan lagu yang mengangkat kisah dua tokoh fiktif yang dibuat para personel Tik! Tok!. Dua tokoh tersebut memiliki latar belakang berbeda tapi memiliki keresahan yang sama. Karenanya, tiap lagu dalam album tersebut mewakili perasaan mereka. Album bernuansa pop dengan nada simpel untuk mengajak
memberontak pada definisi normal.

"Awalnya kami berenam dalam format <I>full band<P>. Kami ditinggalkan <I>drummer<P>, vokalis dan <I>rhytem guitaris<P>. Sedangkan kami bertiga tak ada yang bisa nyanyi. Lalu coba-coba menyanyikan lagu-lagu lama kami dengan mengganti nada dasar. Ternyata suara Dita masuk. Kami kemudian belajar les vokal. Saya yang tidak bisa main gitar, jadi
belajar gitar. Hingga saat ini kami masih malu saat menyanyi," jelas Danang.

Sedangkan Dita, baru 'pegang' akordion setelah Tik! Tok! terbentuk. "Jadi saya baru mengenal akordion saat di Tik! Tok!. Disini kami lebih banyak belajar dan lebih banyak mendapat referensi. Mengingat semua hal yang kami lakukan di saat ini adalah hal baru semua," paparnya. (Mez)

Sumur



Diubah oleh karikatursby 21-02-2015 11:11
tata604
tata604 memberi reputasi
1
5.5K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan