BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com — Dua desa di Lampung Tengah bersiaga seperti hendak perang. Ratusan orang berkumpul di masing-masing desa mengantisipasi kemungkinan serangan. Ketegangan ini bermula dari aksi perampasan sepeda motor.

"Sekarang ini kondusif kondisinya, tetapi kedua desa itu saling bersiaga," kata Kepala Penerangan Korem 304/Gatam Mayor Inf Prabowo CH, di Markas Korem, Jumat (17/4/2015).

Ia menuturkan, memanasnya situasi di dua desa itu berawal dari aksi perampasan sepeda motor milik ST (31), warga Desa Sukajawa, oleh tiga orang yang diketahui merupakan warga Desa Gunung Sugih Baru. Perampasan terjadi di Jalan Lintas Sumatera di depan sebuah toko di Desa Sukajawa.

SP (53), warga Sukajawa lain yang berada di lokasi itu, berteriak "maling" saat perampasan terjadi. SP malah dipukuli oleh tiga orang perampas motor itu.

"Namun, saat saksi ini (SP) akan dipukuli, tiba-tiba kerumunan warga mendatangi aksi keroyokan itu dan menangkap dua orang tersangka," kata Prabowo.

Saat dua pelaku ini ditangkap warga, tiba-tiba sebuah mobil Avanza datang. Orang di dalam mobil itu melepaskan tembakan ke udara dan memerintahkan warga untuk melepas dua orang yang ditangkap.

"Dia melepaskan tiga kali tembakan ke atas. Warga pun takut dan akhirnya melepaskan para pelaku tersebut," kata dia.

Aparat keamanan kini bersiaga mengantisipasi bentrokan dua desa tersebut.



Begal punya Plan A, Plan B, Plan C ...