dwehadaAvatar border
TS
dwehada
KEMENDAG: Tidak ada pengecualian, Minimarket di Bali sekalipun ttap dilarang jual bir
Kemendag: Tidak Ada
Pengecualian, Minimarket di
Bali Dilarang Jual Bir
Wiji Nurhayat - detikFinance
Jakarta - Kementerian Perdagangan
(Kemendag) memastikan Peraturan Menteri
Perdagangan (Permendag) No 06/M-DAG/
PER/1/2015 tentang Pengendalian dan
Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran,
dan Penjualan Minuman Beralkohol (minol)
berlaku 16 April 2015. Penjualan minol
golongan A yakni yang memiliki kadar alkohol di
bawah 5% termasuk bir dilarang
diperjualbelikan di seluruh minimarket termasuk
daerah wisata seperti Bali.
Hal ini sekaligus respon pemerintah atas
pernyataan pengusaha yang meminta
minimarket di daerah wisata diperbolehkan
menjual minol .
"Untuk daerah wisata misalnya Bali? tidak ada
pengecualian. Jadi kalau di minimarket tidak ada
pengecualian," ungkap Dirjen Standardisasi
Perlindungan Konsumen (SPK) Kemendag
Widodo kepada detikFinance , Sabtu
(11/4/2015).
Widodo menegaskan, banyak dampak negatif
bila bir dijual di minimarket. Alasannya karena
letak minimarket bersinggungan dengan
pemukiman masyarakat.
"Kepada generasinya muda itu. Karena
minimarket sudah masuk ke daerah pemukiman
itu yang kita upayakan supaya tidak bisa
disalahgunakan," imbuhnya.
Bagi para konsumen yang ingin membeli dan
mengkonsumsi bir, pemerintah masih
memperbolehkan meski dibatasi hanya di
beberapa tempat tertentu seperti hipermarket,
restoran hingga hotel.
"Jadi tetap yang diperbolehkan hanya
supermarket, hipermarket, restoran, hotel, bar.
Seperti Senggigi itu tempatnya masuk kota dan
banyak hotel-hotel dan bisa dan keuntungan
negara lebih karena ada pajak sementara kalau
di hipermarket itu tidak ada (tidak ada pajak),"
tuturnya.
Ia juga memastikan, tidak ada pengaruh
signifikan dari dikeluarkannya aturan ini. Pemilik
minimarket tetap dapat berjualan produk lain
yang sama sekali tidak diatur larangan
penjualan.
"Pengaruhnya besar nggak? nggak juga, kan
masih ada yang diperdagangkan," cetus Widodo.


m.detik.com/finance/read/2015/04/11/181709/2884498/4/kemendag-tidak-ada-pengecualian-minimarket-di-bali-dilarang-jual-bir

.
Bir adalah salah satu minuman
yang paling populer. Ribuan atau bahkan jutaan
orang di dunia pernah meminumnya, dan
bahkan beberapa orang yakin bahwa apa yang
mereka lakukan benar. Banyak orang yang
percaya bahwa bir memiliki banyak kandungan
mineral dan vitamin yang bermanfaat bagi
tubuh dan dapat mempromosikan hidup
menjadi lebih sehat.
Lantas, apa benar bir bisa dijadikan obat untuk
meningkatkan kesehatan? Mari kita intip mitos
dan fakta tentang bir dibawah ini agar tidak ada
lagi pandangan yang keliru tentang minuman
yang sebenarnya dapat merusak tubuh ini :
1. Mitos : Bir adalah minuman alami yang
bermanfaat. Beberapa orang yakin bahwa bir
adalah minuman yang sangat berguna dan
harus
menjadi bagian dalam diet harian mereka.
Beberpa orang beranggapan bahwa bir
memiliki
kandungan konsentrasi alkohol dalam jumlah
kecil dan jika dikonsumsi dalam dosis wajar,
mungkin dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Fakta : Secara real, bir harus dianggap lebih
berbahaya daripada anggur (wine) atau vodka,
karena mengandung banyak komposit
berbahaya yang diproses dari hasil fermentasi.
Komposit ini beracun (biasanya fermentasi
limbah) meliputi aldehida, minyak Fusel,
metanol, eter dan sebagainya. Selain itu,
kandungan alkohol dalam bir tidak selalu
rendah
dan kadang-kadang ada yang mencapai 14
persen.
2. Mitos: Bir tidak memiliki efek seperti alkohol
yang bisa membuat orang kecanduan.
Fakta : Pecandu bir akan mengalami gangguan
psikologis yang berat dan sering disertai dengan
anosognosia atau membuat orang lepas kontrol
dan sulit untuk menyingkirkan kebiasaan buruk
tersebut. Tidak diperlukan waktu yang lama
untuk seseorang jatuh pada ketergantungan
secara psikologis akibat konsumsi bir. Jadi
sebaiknya berhati-hati untuk mencoba minum
ini.
3. Mitos : Bir bermanfaat untuk membantu
orang beralih dari minum-minuman alkohol
berat seperti vodka, wine dan wiski.
Fakta : Banyak orang telah tertipu dan
menganggap bahwa konsumsi bir lebih baik
ketimbang vodka atau wiski. Padahal, bir dan
vodka sama-sama memiliki efek berbahaya.
4. Mitos : Bir berguna untuk otak kita. Bir
mengandung silika, yang dapat mencegah
atrofi
otak, kesulitan berbicara dan masalah lainnya.
Fakta : Sebenarnya, alkohol menghancurkan
sel-sel otak kita dan proses ini berlangsung
sangat cepat pada remaja dan pemuda.
Konsumsi bir biasa mempengaruhi kecerdasan
manusia dan kemampuan belajar.
5. Mitos : Bir baik untuk jantung dan pembuluh
darah
Fakta : Bir menyebabkan perubahan sangat
berbahaya dalam bentuk fisik dan kerja jantung
manusia dan seluruh sistem kardiovaskular. Bir
mengandung sejumlah besar karbondioksida
yang cepat masuk ke dalam darah dan
menyebabkan masalah pembuluh darah,
seperti
varises.
6. Mitos : Bir memiliki rasa yang menyenangkan
dan berguna untuk pencernaan kita.
Fakta : Studi menunjukkan bahwa minum bir
terlalu banyak meningkatkan risiko seseorang
menderita kanker usus besar. Selain itu, bir
mengandung unsur seperti kobalt, yang dikenal
karena sifatnya memicu peradangan di
kerongkongan dan perut.
7. Mitos : Bir berguna karena memiliki banyak
vitamin. Beberapa pecinta bir yakin bahwa
dengan minum 1 liter bir sehari dapat
memenuhi porsi harian dari semua unsur yang
dibutuhkan dan vitamin.
Fakta : Sebenarnya, bir hampir tidak ada
vitamin sama sekali. Selama proses pembuatan,
semua vitamin yang awalnya ada akan hilang.
Alhasil, 1 liter bir berisi hanya 0,005-0,15 mg
tiamin dan riboflavin 0,3-1,3 mg.
8. Mitos : Bir dapat meningkatkan fungsi
seksual
Fakta : Alkohol selalu buruk bagi fungsi seksual,
baik pada pria dan wanita. Alkohol
menghambat
produksi androgen dalam tubuh, yang secara
substansial dapat menurunkan gairah seks.
Selain itu, bir juga berisi beberapa zat beracun,
termasuk komposit logam berat, yang dapat
menyebabkan perubahan berbahaya dalam
sistem endokrin.
9. Mitos : Bir berguna untuk sistem saraf kita
karena memiliki efek menenangkan dan
membantu untuk menghilangkan stres
Fakta : Bir mempengaruhi sistem saraf karena
mengandung unsur psikoaktif tertentu, yang
membuat bir bertindak sebagai minuman
memabukkan berbahaya. Selain itu, bir
memiliki
sifat seperti obat penenang, yang
mempengaruhi memori dan kerja
sensorimotor.
10. Mitos : Bir ini baik untuk ginjal karena sifat
diuretiknya
Fakta : Bir mencuci keluar protein, lemak,
karbohidrat dan unsur-unsur penting yang baik
untuk tubuh kita terutama potasium,
magnesium dan vitamin C. Kekurangan kalium
dapat menyebabkan tubuh mengalami
perubahan irama jantung, kulit kering, nyeri di
kaki. Sedangkan kekurangan magnesium
memicu gangguan tidur, mudah marah dan
gugup. Kekurangan vitamin C dalam tubuh juga
menyebabkan masalah kekebalan, penurunan
konsentrasi dan ketidakseimbangan mental.


http://m.kompas.com/health/read/2012/01/13/16310672/Mengungkap.Fakta.dan.Mitos

.
Polling
0 suara
Bagaimana?
Diubah oleh dwehada 11-04-2015 20:58
0
3.9K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan