Alhamdulillah...
Mohon maaf bila laporan ini hampir miris dengan laporan agan" yang pernah terjadi, tujuan saya disini bukan maksud menciptakan repost dan mencari rating, bahkan suara terbanyak apalagi cendol tidak gan ! bagi saya itu semua tidak penting. Karena saya menulis postingan ini sesuai fakta, kenyataan dan bukti-bukti yang ada yang saya alami agar orang lain dikemudian hari bisa hati-hati dan selalu waspada dalam mengambil sikap jika musibah terjadi saat sipelaku menghampiri kelak dan saya juga bisa belajar lebih baik lagi kedepannya intinya hidup itu untuk belajar, belajar dan belajar.
Memang sudah umum dan tidak asing lagi bagi kalian para master gan yang banyak pengalaman kasus yang menimpa saya ini, masyarakatpun sudah banyak tahu berbagai macam modus-modus kejahatan diera kehidupan sekarang ini salah satunya 1 bulan terakhir ini tepat dihari jum'at tanggal 27 Maret 2015 kejahatan mudus terjadi pada diri saya...
Begini gan... !
Gb. Iklan barang kirim BBm
Waktu membaca iklannya saya tertarik dengan barang yang diiklankan sipenjual berupa kamera canon 700D dengan harga miring 2.600.xxx,- dan saya minat untuk memesannya. Saya sms dan dibalas olehnya dengan balasan "Masih gan canon 700d gw, ping bbm ya ada gan, biar kt chat d bbm aja, sory gan bru ada respong, hp gw lg rusak". (Bukti screenshot)
Saat itu saya ajukan penawaran negosiasi harga ke sipenjual akhirnya deal diharga 1.800.xxx,- mentoknya. Namun sipenjual mengajukan persyaratanya untuk mentransfer uangnya dahulu cash ke nomor rekening a/n : Jaka Irawan. Dan saya keberatan saya ajukan kembali paling saya berani kasih 30% dari harga cash. Sebelum saya transfer saya minta nomor resi sebagai bukti dahulu dan jaminan lain entahlah yang dikasih oleh penjual asli atau palsu karena sipenjual sendiri yang menjanjikan nanti akan dikirim foto KTP berikut Kartu Mahasiswa (bukti KTP dan KM abal-abal)
(Identitas KTP Aspal)
(Identitas KM Aspal)
Dan saya baru akan transfer DP 30% dan sipenjual walaupun awalnya keberatan namun pada akhirnya setuju. Dan waktu itu pada tanggal 27 Maret 2105 sekitar pukul 09.00 pagi saya transfer 700.xxx,- ke nomor rekening a/n: Jaka Irawan (bukti resi)
---> lihat Kesepakatan 1 dibawah
Selanjutnya saya katakan sisahnya nanti setelah barang sampai ditujuan. Dan akhirnya Deal jadilah perjanjian Kesepakatan 1.
Setelah saya transfer uang ke no rekening a/n: Jaka Irawan lalu tidak lupa juga saya sertakan resi bukti transfernya melalui BBMnya namun sipenjual hanya membaca saja tanpa membalas dan berkata apapun. Entahlah saya masih berpikir positif sama orang ini dan saya hanya mengatakan untuk menagih apa yg seharusnya sudah menjadi hak saya yaitu nomor resi pengiriman barang yg melalui jasa ekspedisi J*E. Namun selang waktu 5 jam ko sipelaku tidak mengirim no resi juga dan muncullah kecurigaan kecil saya, akhirnya saya BBM kembali untuk menanyakan hal yg sama tetapi tetap saja gak dibaca Bbmnya begitupun saya sms hasilnya sama saja gak ada jawaban, kemudian saya telpon 1-5x baru diangkat saya tanyakan kepadanya untuk segera mengirimkan no resi, si Pelaku bilang "maaf gan saya ketiduran, nanti saya kirimkan no resinya. Akhirnya no resi dikirim (bukti nomor resi J*E abal-abalan)
langsung melalui Bbm. Selang 20 menit kemudian telepon saya berdering, saya angkat ! dia menyebutkan sebagai petugas J*E kota Semarang dengan memberikan informasi kalo barang yg Bapak pesan sedang diproses dan segera dikirim hari ini, kemungkinan barang akan sampai besok sore pukul 16.00 WIB (pikir saya klo barang dikirim hari kamis tanggal 26/3/2015 berarti hari jumat tanggal 27/3/2015 barang akan sampai itupun kalo gak ada kendala), kemudian keesokan harinya pada hari jumat tanggal 27/3/2015 saya masih PHP nomor resi pengiriman barangnya saya belum tahu statusnya apakah sedang diproses atau tidak ??? Saya chek no resi (bukti no resi abal-abal)
(cek warnet)
melalui online via hp gak ada keterangan status barang, masih penasaran saya pergi kewarnet ternyata sama juga tidak ada keterangan dan kejelasan status barang sedang diproses atau tidak. Mulai sedikit panik saya pergi ke J*E (bukti foto cabang J*E)
(JNE deket rumah)
terdekat dari rumah saya lalu saya tanyakan ke petugas disana untuk mengechek no resi yang telah saya terima, namun setelah dichek petugasnyapun tidak menemukan keterangan status barang tsb. Saya konsultasikan bertanya langsung kepada petugas J*E didaerah saya " Apa benar pak emang klo kita kirim barang keluar kota sipetugas asal pengirim nelpon penerima nanya ini nanya itu? Misalkan barang yang bapak pesan akan sampai segera dirumah bapak maka dari itu pastikan no telp bapak aktif mungkin klo itu saya mengerti dan gak asing tapi anehnya ko petugas dari asal pengirim saat barang diproses sampai barang telah tiba dibandara untuk dikirim ke sipenerima masih menghubungi saya dan berdalih barang yg bapak pesan telah sampai dibandara. Kata petugas J*E didaerah saya " itu kan seharusnya tugasnya petugas J*E cabang kota masing-masing, jd klo barang dr luar kota uda masuk bandara sipenerima itu uda bagian petugas cabang setempat". Pikir saya "Aneh ko petugas J*E Semarang masih terus menghubungi saya kembali kalo emang barang sudah diJakarta ? Jika emg itu darurat dan penting seharusnya petugas J*E Jakartalah yang mengubungi saya". Dan kecurigaan mulai mantaf setelah ngechek sana ngechek sini namun nihil. Saya hubungi pelaku kembali tetapi tetap saja gak ada respon BBm hanya masuk ajah tanpa dibaca, ditelpon pun gak diangkat-angkat lagi. Saya sadar saya mulai ditipu nih mentah-mentah tetapi saya berusaha untuk menanyakan kejelasan masalah ini akhirnya dibales BBmnya dengan balasan dalih barang dipending dahulu dengan alasan untuk segera melunasi sisanya. Saya keberatan dan saya gak mau karena ini uda diluar skenario perjanjian 1.
Akhirnya selang beberapa jam ada yang telpon dengan mengaku dari petugas J*E (petugas J*E gadungan) dinas Semarang yang mengatakan barang yang dipesan masih berada di Bandara Soekarno Hatta namun belum bisa diantar karena Barang belum masuk bea cukai dan sipemesan untuk segera melunasi pembayarannya agar barang yg dipesan segera diproses lalu diantar ketempat tujuan. Disitu saya keberatan ! Ini urusan kenapa ko malah bea cukai memang J*E ngurusin yang beginian setahu saya hanya mengirim barang saja sesuai pengirim cantum alamatkan. Saya komplain, saya marahi petugas yang mengaku dr J*E (petugas abal-abal) itu saya katakan itu bukan urusan saya masalah barang dipending ko malah laporan ke saya ??? Seharusnya bapak laporan ke sipengirimnya ini bukan urusan saya, urusan saya sama si pengirim bukan sama bapak untuk masalah sisa pelunasannya. Si Petugas tetap menekan saya untuk segera mengirim sisahnya dan menjanjikan barang akan segera diproses 10 menit lalu segera dikirim ke rumah bapak. Saya tetap bersikap keras menolak melunasi yang uda diluar skenario perjanjian tersebut akhirnya saya BBm sipelaku1 karena kalo saya telpon gak pernah diangkat alasan hp nya lg rusak dan si pelaku1 bersandiwara memberikan no telp lewat chat BBm dengan dalih untuk menyelesaikan masalah ini ke bapaknya (orang tuanya sebut saja Bapak Tarigan) mungkin maksudnya sipelaku1 supaya saya yakin kalo itu memang bapaknya dan akhirnya saya telpon namun tidak diangkat, 5 menit kemudian barulah yang mengaku bapak sipelaku1 telpon kembali akhirnya saya angkat telponnya dan komunikasi terjadi. Singkat saja saya memberikan keterangan kronologisnya ke Bapak tersebut dan ternyata bukan kejelasan yang saya dapati tetapi malah saya ditekan untuk segera melunasi sisa pembayarannya dengan alasan katanya belum lama ini keponakannya habis tertipu karena menjual barang tanpa dikirim uang dahulu, sayapun hanya bilang iya benar, jangan jadikan perbandingan masalah ini dengan yang lain pak!! Sebab posisi saya juga sedang tidak bagus pak, karena saya sudah mengeluarkan uang dan uang saya sudah masuk kerekening anak bapak apa masih tidak percaya kalo saya nipu anda ? Kalo saya nipu anda kenapa juga saya kirim alamat lengkap saya. Nanti kalo saya transfer semua bilamana barang tidak dikirim apa bapak mau tanggung jawab ? Sejenak Bapak itu diam mikir sejenak berdalih katanya akan bertanggung jawab penuh disitu perdebatan semakin menjadi, namun saya lupa menceritakan sedetailnya. Dan karena bapak itu sudah sumpah, ngaku beragama Islam ngaku punya Tuhan ngaku takut dosa, dan meyakinkan saya saat saya diberikan alamatnya melalui anaknya, kepercayaan saya waktu itu fivety-fivety karena bapak itu udah sumpah atas nama Demi Allah setelah transfer akan segera memberikan no resinya dan tetap keras untuk menahan memberikan no resi dan berjanji akan memberikan no resi setelah semua dilunasi saja. Akhirnya saya mempertimbangkan dan setuju mentransfer kembali namun saat saya menerima no rekeningnya itu berbeda a/n: Fajar Cahya saya katakan apa tidak ada no rekening BNI ? Bapak itu jawab tidak, ya sudah langsung saya menuju ATM untuk mentransfer uang saya ke no rekening a/n: Fajar Cahya sebesar 300.xxx,- (bukti resi)
---> lihat Kesepakatan 2 dibawah
Namun bapak itu meminta untuk menambahkan jadi 500.xxx,- namun saya menolak. Akhirnya sepakat diharga 300.xxx,. Dan saya tekan lagi ke bapak itu untuk segera mengirim no resi pengiriman barangnya dan jadilah perjanjian kesepakatan 2.
Setelah saya transfer dan meminta no resi apa yg sudah menjadi hak saya seutuhnya ternyata hanya ucapan semata bapak itu malah berdalih malah tidak bisa kirim juga no resinya alasan ibunya sipelaku1 tidak setuju. Kalo emang tidak bisa yah bilang dari tadi kek ? Saya sudah transfer malah tidak bisa juga Kesal dibuatnya sudah keluar skenario terus nih orang dari kesepakatan 1 sampai kesepakatan 2. Dan saya mulai putuskan untuk cancel dan meminta pertanggungjawaban atas masalah ini dan saya minta ke bapak itu untuk mengembalikan uang saya yg telah saya kirim ke 2 nomor rekening tersebut.
Kesepakatan 1 :
BNI : 0374904192
a/n : Jaka Irawan
sebesar 700.xxx- (bukti resi)
Kesepakatan 2 :
BRI : 093501002863508
a/n : Fajar Cahya
sebesar 300.xxx,- (bukti resi)
Jadi jumlah total 1.000.xxx,- dalam semua bukti transfer.
Lalu bapak itu mulai bersandiwara lagi dan berdalih dia akan mengembalikan uang saya dengan mengirim melalui internet banking, saya kirimlah nomor rekening saya (bukti screenshot)
dan sayapun disuruhnya pergi ke ATM (bukti foto) untuk mengecek saldo apakah sudah kembali apa belum. Lalu dikirimlah bukti transfer pengiriman nominal 500.xxx,- (bukti resi i-banking abal-abal)
(salah transfer yg saya lingkari warna merah)
olehnya ke saya namun salah. Sebab itu bukan nama atas pemilik no rekening saya, saya katakan bapak salah kirim tuh ! Itu bukan nama saya, pikir sejenak Aneh masa bisa salah kirim ??? baru dikirim lagi bukti transfer a/n saya 1.000.xxx,-
dengan no referensinya. Kemudian saya cek di ATM ternyata saldo saya masih tetap segitu" juga tidak ada perubahan. Dan bapak itu menanyakan saldo terakhir saya juga. Akhirnya bapak itu mulai mengarahkan saya untuk mengikuti perintah"nya dan saya belum sadar kalo saya sedang mau dijebak dan ditipu kembali, saat itu saya ikuti langkah" dan perintah"nya, endingnya bahwa ini orang mau nguras saldo gua lagi kampreeet !!! saya tarik nafas supaya tenang lalu telp mati. Saat itu juga saya gunakan kesempatan mengambil semua sisa uang saya 1.000.xxx,- (bukti resi)
(resi penarikan dan sisa saldo)
yg masih tersisa saldo akhir 1.170.xxx,- hingga sampai saldo akhirnya 170.xxx,-.
Telponpun kembali berdering lalu saya angkat saya ikuti lagi langkah"nya dari awal sampai akhir. Berkali" dicoba akhirnya bapak itu menanyakan bagaimana berhasil tidak ? Hemm gagal pak ? Coba chek saldo anda lagi berapa ? Saya katakan 170.xxx pak.. Gmna ini pak kok makin berkurang saldo saya ? Lalu bapak itu katakan nah itu pokoknya saya sudah kirim uang anda 1.000.xxx,- dan berdalih jangan sampai saldo sudah masuk anda bilang tidak ! Jangan nipu saya mas, saya juga sudah mengirim bukti transfer i-bankingnya (bukti tranfer i-banking abal-abal) ke anda. Kok malah saya dikatakan nipu uda jelas-jelas saldo belum masuk ke rekening saya, saya yang tertipu oleh bapak saya bisa laporkan masalah ini ke pihak yang berwajib, lalu bapak itu seenaknya matikan telpon tanpa ada tanggung jawab dan itikad baiknya.
Setelah itu saya sms kembali ke nomor itu tetapi gak ada jawaban
Dan saya tidak bisa telp karena pulsa saya habis. Saya mohon maaf tidak sempat untuk merekam bukti percakapannya pada saat lewat telp. Saat itu mungkin agan tau perasaan saya bagaimana, untungnya saldo terakhir tadi uda saya ambil jadi saya tidak jadi ditipu habis-habisan olehnya.
Semoga peristiwa ini memberikan pelajaran buat saya dan yg lain kedepannya agar dikemudian hari para agan" yg lain bisa mengambil sikap minimal tidak sampe terjadi korban lagi yg saya alami. Saya sudah legowokan uang saya sebesar 1.000.xxx,- dan saya niatkan jika orang itu memang butuh dana buat keperluan yg baik" saya relakan ikhlas untuk membantunya agar bermanfaat demi kebaikannya. Karena uang itu hanya dunia dan dunia itu mudah dicari yang lebih penting lagi bagaimna cara mencari dunia dengan cara yg jujur, baik dan halal yg tidak merugikan orang lain.
Akan tetapi bilamana dimanfaatkan yg tidak baik saya tidak ridho lillahi ta'ala. Suatu saat saya akan menertawakan anda nanti diakhirat.
Semoga Parpel (Para Pelaku) sadar mendengar dan membaca betapa sekecil dan sebesar perbuatan anda didunia nanti akan diminta pertanggungjawabannya kelak semoga anda mendapat hidayah dari Allah SWT. Amin
Demi memperkecil ruang gerak sepak terjangnya sipelaku dikemudian hari, berikut saya infokan dibawah ini beberapa bukti transfer dan data-data pribadi si pelaku dengan nomor telpon dan nomor rekeningnya.
Mudah"an segera ditindak lanjuti dan ditangkap pelakunya agar tidak ada korban seperti yg saya alami dikemudian hari. Amin
Nb: *Mohon kritik saran dan masukannya gan untuk TS mengenai informasi laporan pengaduan penipuan ini agar saya pribadi dan orang lain bisa lebih hati-hati lagi kedepannya.
untuk mengetahui semua No Telp Pelaku yg diHidden untuk menghindari Delete Treadh dan Banned.
*maaf barbuk, screenshot foto, identitas dan alat bukti lain masih saya amankan belum saya apload semua dikarenakan saya posting lewat HP jadi agak lama sebab connections lemot alias putus-putus mesti satu" bisanya.. Harap maklum gan.