Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

unknownoneAvatar border
TS
unknownone
Kini, Banyak Sarjana Perminyakan Nganggur
MINGGU, 29 MARET 2015



TEMPO.CO, Yogyakarta: Miftahul Reza resah karena mulai jarang melihat iklan lowongan pekerjaan untuk sarjana perminyakan. Padahal tak lama lagi dia diwisuda sarjana teknik perminyakan dari Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. "Setelah harga minyak turun, hanya sekitar dua informasi saja dalam sepekan," ujarnya, 27 Maret 2015.



Sebelumnya, di milis alumnus, Miftahul mengaku tiap pekan menemukan lima informasi baru lowongan pekerjaan di kegiatan eksplorasi sebelum harga minyak jatuh. Sejak Januari lalu, dia hanya menemukan satu perusahaan yang menggelar bursa lowongan kerja di kampusnya. Perusahaan minyak itu berasal dari Amerika, Harley Burton. Itu pun Harley hanya mengumpulkan data sarjana baru yang mendaftar untuk mencari pekerjaan.



Kepala Jurusan Teknik Perminyakan UPN, Nur Suhascaryo, membenarkan minimnya informasi lowongan pekerjaan bagi sarjana teknik perminyakan. "Pada 2014, ada lima kali bursa kerja di UPN yang digelar perusahaan minyak, tahun ini belum ada," kata dia. Perusahaan yang selama ini rutin datang ke kampusnya ialah Elnusa, Pertamina, Total, dan Harley Burton.



Kondisi serupa ditemukan Kepala Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, Sigit Cahyono. Pada akhir tahun lalu, ada operator servis perusahaan minyak datang mencari pekerja. "Ada 15 yang lolos seleksi," kata dia. Tapi, setelah itu sepi. "Semua perusahaan minyak melakukan efisiensi besar-besaran," kata dia.



Sedangkan Kepala Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Sugeng Sapto Sarjono, mengatakan tren penurunan serapan sarjana geologi untuk eksplorasi tambang minyak juga terlihat. "Eksplorasi sangat dipengaruhi oleh pemasukan perusahaan, jadi wajar menurun saat harga minyak anjlok," kata dia.



Toh, Miftahul mengaku masih optimistis harga minyak dunia segera membaik. Apalagi dia mendengar ada temuan enam cekungan baru di Indonesia. "Ada temuan cekungan di Kalimantan Utara dan di Indonesia timur," kata dia.


ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...yakan-Nganggur

emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News
Diubah oleh unknownone 29-03-2015 06:09
0
26.3K
117
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan