Awal mulanya hari senin kemarin gan, tanggal 23 Februari 2015, kira-kira jam 16.00.
Ane lagi tiduran dirumah karena ane lagi sakit demam waktu itu. Tiba-tiba ane dikejutkan karena ibu ane bangunin ane dengan panik sambil gemetaran pegang henpun (ane rumah sendiri gan, karena ane dah nikah , jarak rumah ane ama ibu ane sekitar 200m).

Ibuk : "Mas,,mas,, iki adek kepiye iki mas?, jarene katangkep polisi mas",(Kak,,Kakak, ini adek bagaimana kak?, katanya ketangkep polisi)
Ane : "Ketangkep pripun buk? (Ketangkap bagaimana buk?)
Ibuk : "Iki mau ibuk ditelpon polisi jarene adek dicekel polisi ndek dalan mergo konangan gowo sabu-sabu mas. Iki polisine njaluk tebusan duit, mau wis ngakon ngirim pulsa gawe tanda jadi", (Ini tadi ibuk ditelpon polisi katanya adek ketangkep polisi gara2 bawa sabu. Polisinya minta tebusan uang dan tadi sudah mau minta dikirimin pulsa sebagai tanda jadi).
Ane sempet panik juga gan, disamping ane lagi sakit dan ane baru bangun tidur. Lalu beberapa waktu kemudian si Penipu telp lagi ke nomer Hp ibuk. Kali ini ane yang angkat itu telpon gan.

Ane : "Ya pak, ada apa dengan adek saya?"
Penipu : "Ini dengan siapa?"
Ane : "Saya Davig Pak, bapak siapa?"
Penipu : "Saya Komandan Agus, ini adek anda saya tangkap karena membawa barang bukti"
Ane : "Silahkan tangkap adek saya pak, adek saya memang suka sabu kok"
Penipu : "Oh..begitu? Baiklah. Bapak sekarang posisi dimana?"
Ane : "Saya di Polres Solo pak, Kalo bapak mau ketemu saya silahkan bapak langsuk ke Polres saja"
Penipu : "Bajingan kamu ya". TTTUUUUUUUTTTTTTTT
Telepon mati setelah saya mengaku-ngaku sebagai anggota kepolisian gan.

Ibuk saya masih gemetaran sambil berkaca-kaca bertanya,
Ibuk : "Adek piye mas?" (Adek gimana mas)
Ane : "Mboten nopo2 buk, iki diapusi wong" (Gak apa2 buk, ini penipuan)
Ibuk : "Adek tak telpon kaet mau ora keno lho Le, ibuk sih khawatir" (Adek saya telpon dari tadi gak bisa lo nak, ibuk khawatir)
Ane : "Niki kulo BBM buk, adek sih ng kampus" (Ini tak BBM buk, adek masih kuliah)
Ibuk : "Oalah,,yowis Le. Ibuk nganti arep nangis gek mau wis ng konter arep tuku pulsa 200 ewu" (Oalah..yaudah nak. Ibuk hampir nangis, tadi sudah hampir mau ke konter buat beli pulsa 200ribu).

Setalah ane telusuri dan mengamati modus ini, rata-rata korbannya adalah para ibu-ibu. Untuk para kaskuser yang membaca thread ini mohon beritahukan kepada keluarga, saudara, teman ataupun semua orang agar terhindar dari segala macam modus penipuan. Dan ternyata didalam Kecamatan ane tinggal tidak hanya satu bahkan lebih dari sepuluh calon korban yang hampir saja mengirimkan uangnya ke Rekening penipu gan. Modusnyapun berbeda-beda, ada yang seperti dialami oleh ibu saya, ada juga yang anaknya kecelakaan hingga harus segera mengirimkan biaya operasi sebesar lebih dari 20JUTA, bahkan hingga sianak dikabarkan meninggal dan untuk segera mengirim uang untuk biaya pembersihan jenazah dan BAP Kepolisian.
Banyak modus yang dilakukan penipu gan, tetap waspada.