Sesuai judul di atas ane mencoba mengeluarkan unek2 ane yg berkaitan dengan Honda, Dealer

Ane tidak akan menyebut detail lengkapnya dikarenakan ane paham bahwa kultur indonesia konsumen selalu dipihak yg salah (pemikiran ane)

Ok, awalnya ane membeli 1 unit motor matic di dealer NM pada tahun 2014 secara kredit melalui leasing. Unit sampai ke rumah dengan kondisi yg baik secara umum (pengalaman pertama ane mengambil motor baru). Tentunya sebagai pemilik motor yg baik ane mengikuti pola pemakaian motor baru yg tertera dalam buku petunjuk pemakaian kendaraan salah satunya adalah dengan menggunakan buku servis secara rutin. Pada servis pertama di dealer SH ( kondisi nya dealer NM jauh dr rumah ane) petugas front office menawarkan untuk menggunakan oli standar ato yg "bagus". tentunya ane memilih menggunakan oli yg "bagus" dan tentunya itu mrupakan oli standar brand honda juga. Selepas servis beberapa hari kemudian ane merasakan ada suara yg tidak "biasa" namun ane tidak bgtu terganggu krna mungkin krna motor baru itu dan berencana pada servis ke dua akan menyampaikan keanehan itu pada pihak dealer. Singkat saja sampe servis yg ke 4 ane selalu menyampaikan keanehan suara itu pada pihak dealer SH dan motor pun dilakukan pembersihan seputar cvt dan selalu dikatakan bahwa motor dalam keadaan baik2 saja. tentunya lama2 ane merasa jengkel slalu dikatakan mendapatkan jawaban yg sama namun masalah utama motor ane tidak beres. akhirnya pada servis yg kelima ane datangin lagi itu dealer SH dan berbekal emosi ane bilang ini motor knpa sebenarnya hingga servis ke 5 ini slalu dilakukan permbersihan cvt biasa dan dikatakan baik2 saja namun hasilnya suaranya makin aneh? kepala mekanik pun turun tangan dan menjamah motor ane. smua di bongkar termasuk bagian mesin dan kesimpulan mekanik adalah noken as yg kena (hal ini dibandingkan dengan nelihat matic lain. what the hell analisa apaan ini pikir ane) sang kpala mekanik menawarkan klaim garansi krna ane sudah menjelaskan kronologi motor ane masuk dealer SH. Ane pun sibuk konsultasi kekeluarga karena motor harus nginap selama 1 bulan apabila klaim garansi diajukan sambil menunggu part datang dr jakarta. Akhirnya ane urung mengiyakan klaim garansi dikarenakan ada masukan lebih baik di bawa ke dealer NM krna proses klaim lebih cepat. justru inilah yg makin membuktikan bahwa antara satu dealer resmi dengan dealer resmi honda lainnya tidak ada standar yg sama.

di dealer NM ane datang jam 9 pagi (ini adalah dealer dgn slogan dealer terbesar) ternyata antrian motor servis sudah mencapai nomer 21. ane datangi front office dealer NM dan menjelaskan kronologis motor ane seperti diatas. ternyata ane disuruh antri juga, jelas ane langsung emosi juga. ane berkata mba ane sengaja ambil libur dengan tujuan agar bisa dilayani dengan cepat krna masalah ane bukan servis biasa rutin tp masalah yg diluar biasa nya. apakah mba tidak bisa mengutamakan permasalahan saya ujar ane. mekanik pun di panggil dan jawaban mekanik pun sama bahwa ane harus antri dengan alasan konsumen lain akan marah bila ane di dahulukan. ane berargumen bahwa mekanik total ada 7 apakah ditarik 1 untuk kasus yg tidak biasa akan menganggu pelayanan yg lainnya? mekanik pun emosi dan tidak bersahabat dengan ane. akhirnya mekanik pun menggarap motor ane itupun dengan raut muka emosi. dan coba tebak ternyata pola servisnya pun sama dengan dealer SH bahwa yg di bersihkan hanya cvt nya tanpa menganalisa bagian lain dengan serius. singkat kata ternyata mekanik berbuat licik dengan menyetel kabel gas agar putaran motor lebih kencang untuk menutupi suara mesin yg kasar apabila disetel rpm rendah. wah benar2 licik.


maaf klo ane tidak lengkap nulisnya akibat ane nulis di hp. lain kali akan ane buat lebih rapi lagi.