Sosok yang paling bertanggungjawab atas penghancuran Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) adalah presiden Joko Widodo (Jokowi). Demikian pemaparan Sri Bintang Pamungkas ketika memberikan kometar terkait perseteruan antara PDIP dan KPK.

Sri Bintang menjelaskan bawha peran Presiden Jokowi adalah sebagai operator penghancuran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), demi menyelamatkan Megawati Soekarnoputri dari jeratan KPK terkait dugaan kasus korupsi BLBI.

“Sebagai petugas partai tentunya tidak mau Megawati diperiksa KPK dalam kasus BLBI. Sebagai presiden, Jokowi operator lapangan,” tegas Sri Bintang Pamungkas sebagaimana dikutip dari intelejen.co.id, jum'at (30/1/2015).

Menurut Sri Bintang, Mega dan PDIP sangat murka terhadap pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang akan memeriksa Megawati Soekarnoputri dalam kasus BLBI.

“Kasus BLBI yang merugikan triliunan rupiah mulai dibongkar KPK dan membuat Megawati sebagai penanggungjawab kebijakan itu marah,” jelas Sri Bintang.

Sri Bintang mengungkapkan, ketika Megawati menjadi Presiden, Mega justru melindungi para pengemplang uang negara yang kebanyakan warga Tionghoa.

“Mega mulai membayar bunga obligasi ‘bodong’ itu dari APBN sebesar 60-70 triliun kepada taipan tiap tahun sejak 2003, sesudahnya dilanjutkan SBY. Tim pengacara di bawah Bambang Widjojanto waktu itu menggugat Inpres tersebut ke MA pada 2001 tetapi dikalahkan,” papar Sri Bintang.

Sri Bintang juga menegaskan bahwa ada kelompok taipan yang telah diselamatkan Megawati ini menjadi pendukung Jokowi di Pilpres 2014.[intelijen.co.id/im]