Laki-laki berusia seratus tahun yang memanjat jendela dan menghilang (kabur).

Kira-kira begitulah terjemahan kasar atas judul novel ini. Saya sendiri heran kenapa Bentang Pustaka tidak menerjemahkan judulnya. Mungkin takut gagal interpretasi atau bisa jadi karena tidak ingin mengurangi ke-cathcy-an judul aslinya? Entahlah.

Actually, ini adalah novel lama yang pertama kali terbit tahun 2009. Sayangnya, Indonesia lagi-lagi ketinggalan bacaan menarik sehingga baru sempat terbit terjemahannya tahun 2014.





Sinopsisnya sangat menggelitik, bukan?

Nama penulisnya mengingatkan saya pada nama orang Jawa Barat yang umumnya berulang, misalnya Cecep Gorbacev, Titin Suritin, Maman Suherman. Ah, tapi rupanya penulis berasal dari Swedia yang sekarang menetap di Swiss. Bagi saya, Jonas Jonasson adalah nama baru yang karya-karyanya belum pernah satu pun saya baca. Maka, alangkah baiknya kalau kita baca buku beliau ini sama-sama.