Hore, Mulai Pukul 00.00 Harga Premium Turun Jadi Rp 7.600/Liter
TS
thomasgabriel
Hore, Mulai Pukul 00.00 Harga Premium Turun Jadi Rp 7.600/Liter
Quote:
akarta -Pemerintah akhirnya memutuskan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi turun. Penurunan harga BBM tidak lepas dari anjloknya harga minyak dunia.
Harga BBM Premium ditetapkan Rp 7.600/liter. Turun dibandingkan sebelumnya yaitu Rp 8.500/liter.
Sementara harga Solar menjadi Rp 7.250/liter. Juga turun dari harga sebelumnya Rp 7.500/liter.
Demikian dikemukakan Menko Perekonomian Sofyan Djalil dalam pengumuman yang berlangsung di kantornya, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
"Berlaku nanti malam pukul 00.00. Intinya adalah perkembangan harga minyak dunia yang terus terjadi pelemahan. Pemerintah merasa ini perlu peninjauan," tutur Sofyan.
Jakarta -Pemerintah memutuskan menghapus subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 88 alias Premium. Saat ini harga pasar atau keekonomian Premium memang lebih rendah dibanding harga yang ditetapkan pemerintah pada November lalu.
Dengan penghapusan mekanisme subsidi, maka harga Premium saat ini mengikuti harga pasar yaitu Rp 7.600/liter. Turun dari sebelumnya Rp 8.500/liter yang sempat berlaku sejak 18 November 2014.
Untuk Solar, pemerintah memberikan subsidi tetap (fixed subsidy) per liter. Subsidi yang diberikan adalah Rp 1.000/liter, sisanya mengikuti mekanisme pasar.
Melalui mekanisme itu, maka harga jual Solar ditetapkan Rp 7.250/liter. Turun dari sebelumnya Rp 7.500/liter.
Hal tersebut dikemukakan oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil di kantornya, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
"Betul, Premium sudah tidak disubsidi lagi," tegasnya.
Untuk Solar, lanjut Sofyan, pemerintah memberikan subsidi tetap Rp 1.000/liter dengan konsumsi Solar yang diperkirakan 17 juta kiloliter per tahun.
Ini merupakan kebijakan terobosan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang subsidi. Kebijakan ini diyakini akan membuat anggaran subsidi BBM jauh berkurang di tahun depan.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015, subsidi BBM dialokasikan Rp 276 triliun. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebutkan subsidi BBM tahun depan bisa turun sampai di bawah Rp 50 triliun melalui kebijakan yang diterapkan pemerintah.
Spoiler for Pertamax Bakal Gantikan Premium, Sudirman Said: Belum Bisa Segera:
Pertamax Bakal Gantikan Premium, Sudirman Said: Belum Bisa Segera
Quote:
Jakarta -Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi merekomendasikan agar Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 88 alias Premium dihapuskan. Nantinya, BBM RON 92 atau Pertamax yang akan diberi subsidi.
Sudirman Said, Menteri ESDM, menilai rekomendasi ini cukup bagus. Namun, sulit untuk menerapkannya dalam waktu dekat.
"Problemnya adalah, apakah Pertamina dalam waktu singkat bisa meng-convert dari produk RON 88 ke RON 92? Itu belum bisa segera. Ada yang bilang 3 bulan bisa, ada yang 5 bulan bisa," kata Sudirman kala ditemui detikFinance di kediaman pribadinya, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (28/12/2014).
Sudirman mengatakan, secara teknis kapasitas terpasang kilang Pertamina totalnya adalah 1 juta barel/hari. Namun karena kilangnya sudah tua, akhirnya kurang efisien dan kapasitas pengolahannya saat ini hanya 80%.
"Jadi total hanya bisa mengolah 800.000 barel/hari. Apalagi kilang Pertamina hanya bisa memproduksi barang yang kualitasnya tertentu saja (terutama RON 88). Itu pun juga hanya mampu mengolah minyak jenis tertentu saja," katanya.
Sehingga, kata Sudirman, yang harus dilakukan Pertamina dan seluruh stakeholders di sektor migas dalam jangka pendek adalah meningkatkan kapasitas bunker atau tangki penyimpanan BBM.
"Kapasitas storage dalam jangka pendek, 1-2 tahun ini, harus ditingkatkan dari 18 hari menjadi minimal 30 hari. Sedangkan jangka menengahnya yang saat ini dilakukan Pertamina adalah modernisasi kilang minyak tua (upgrading), sehingga kemampuan kilang meningkat. Bisa memproduksi produk yang lebih tinggi, RON 92 misalnya," jelas Sudirman.
Dalam jangka panjang, demikian Sudirman, pembangunan kilang adalah hal yang wajib. "Jangka panjang harus dibangun 2 kilang minyak dengan kapasitas masing-masing 300.000 barel/hari," ucapnya. ember