JAKARTA - Direktur Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, meragukan pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, yang membantah telah memberhentikan Rachmat Yasin dari jabatannya sebagai Bupati Bogor secara hormat.

"Itu pakai komputer, bukan mesin ketik, masa salah ketik sih. Biasanya dicek dulu itu tulisan,"ujar Uchok kepada Okezone, Jumat (19/12/2014) malam.

Hal tersebut, malah menambah kecurigaan dia, karena tidak mungkin Surat Keputusan (SK) Mendagri, bisa salah ketik. Karena akan dibuat secara teliti.

"Jangan asal oke-oke saja. Bantahan ini semakin mencurigakan publik, yang disalahkan mesin ketik. Ini sama dengan bantahan yang aneh. Jadi, pejabat negara jangan main-main dong. Harus serius," ketusnya.

Menurutnya, jika SK Mendagri tersebut tidak bocor ke tangan masyarakat, maka Rachmat Yasin dapat memperoleh keuntungan dari kesalahan mendagri tersebut.

"Itu surat kalau tidak bocor ke publik, sangat menguntungkan koruptor," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebutkan Mendagri Tjahjo Kumolo melakukan pemberhentian Rachmat Yasin sebagai Bupati Bogor secara hormat dengan mendapatkan hak uang pensiun. Hal itu terungkap setelah diterbitkannya SK Mendagri pada tanggal 25 November 2014. (fmi)

http://news.okezone.com/read/2014/12...ngan-main-main






semprot aja chok, klo bisa depan muka nya langsung