Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pentagruelAvatar border
TS
pentagruel
[Dulu] Jokowi : Indonesia Harus STOP Impor Sapi

Jokowi: Indonesia Harus Berani Stop Impor Sapi
Sabtu, 29 Maret 2014 | 13:24 WIB

ini berita Kamis, 27 November 2014 :

Indonesia memang merupakan pasar yang penting bagi Australia. Sebagian besar komoditas ekspor pertanian Australia senilai lebih dari AUD 1 miliar per tahun masuk ke Indonesia, terutama ekspor hewan hidup (tidak termasuk seafood) dari Australia dengan total AUD 308 juta pada tahun 2013. Daging sapi dan sapi ekspor dari Australia ke Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 27 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 50.000 ton shipped weight.

Tak terasa pemerintahan Jokowi-JK baru berjalan hampir dua bulan namun pemerintah sudah membuat kebijakan untuk impor sapi asal Australia hingga 264 ribu ekor pada kuartal empat tahun ini. Jumlah ini meningkat tajam dari perkiraan awal sekitar 136 ribu ekor.

Sapi tersebut akan diimpor dari negara bagian Queensland, yang juga menjadi tuan rumah G20. Jadi jangan heran jika dalam waktu dekat, daging sapi impor dari Queensland akan merambah banyak pusat perbelanjaan dan pasar tradisional selama beberapa bulan mendatang.

Jika dicermati kebijakan pemerintah Joko Widodo ini sangat bertolak belakang dengan apa yang diucapkannya sewaktu masih menjadi calon presiden pada bulan Maret 2014. Saat itu, di sela-sela blusukan di Pasar Cipanas, Cianjur Jawa Barat gan harsindo.com. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus punya keberanian untuk menghentikan impor daging sapi. Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan swasembada daging yang sepenuhnya bergantung pada produksi dalam negeri. “Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan,” kata Jokowi saat itu.

Jokowi juga mengatakan Indonesia tidak usah takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, kata Jokowi, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. "Bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi. (Baca: tempe )

Pengamat ekonomi Fuad Bawazier menilai kebijakan Presiden Joko Widodo yang tidak sesuai ucapannya saat masih jadi capres menunjukkan tidak konsisten. Menurut Fuad Bawazier, izin impor sapi dari Australia itu sangat mungkin terkait dengan lobi yang dilakukan Australia pada waktu Presiden Jokowi bertandang ke Australia untuk menghadiri KTT G20 November lalu. “Kalau kemungkinan karena lobi itu sudah biasa, dulu juga saat mobil murah akhirnya tidak setuju karena lobi dari Jepang. Lalu bagaimana peternakan sapi kita akan bisa mandiri,” terang Fuad.

sumber :
pkspuyengan

ah... sudahlah
0
3.2K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan