Video Diary adalah sebuah media yang dikembangkan dan dikenalkan kepada anak-anak dan remaja, sebagai media mereka untuk menceritakan pengalaman sehari-hari; keluarga, teman dan lingkungan. Dengan bantuan kamera mereka belajar untuk melihat diri sendiri dan lingkungannya, mencoba menemukan solusi persoalan yang mereka hadapi sehingga mereka bisa memberikan kontribusi positif untuk kampung halaman mereka.
Dalam Video Diary, anak-anak/remaja tidak di proyeksikan menjadi yang disebut filmmaker. Tetapi esensi berkomunikasi dengan media Audio Visual ini yang ditekankan. Mereka diajak untuk peka pada hal yang selama ini adalah bagian dari kesehariannya. Dengan mengenali potensi diri melalui video diary, mereka diharapkan bisa memberi kontribusi positif untuk komunitasnya.
Video Diary dapat dikerjakan oleh anak-anak/remaja, pada lingkungan terdekat dari pembuatanya. Semisal; keluarga, lingkungan rumah, sekolah, juga dapat lingkungan yang lebih besar, desa atau juga kota tempat tinggal pembuat.
Spoiler for Komik Video Diary:
Spoiler for Sinopsis Video Diary 17 Tahun Ke Atas:
Di desa Amis Indramayu, perempuan menikah di usia 14 tahun, punya anak di usia 15 dan cerai di usia 16 tahun. Desakan untuk menikah muda sangat lumrah dilakukan dan meresahkan para remaja putri. Mereka masih punya cita-cita untuk sekolah lebih tinggi, kerja ataupun berpacaran dahulu sebelum menikah. Namun, karena faktor kesulitan ekonomi, mau tidak mau mereka harus memilih menikah. Anak-anakpun mengeluarkan suaranya. Mereka ingin menikah paling tidak di usia 17 tahun ke atas.