Garut, sebuah kota “hijau” diwilayah priangan timur. Menawarkan berbagai macam keindahan alam dan destinasi wisata untuk traveller dalam maupun luar negeri. Sebuah kota yang cuacanya ramah bahkan disukai wisatawan. Sepanjang jalan menuju Garut, mata travelmate akan dimanjakan dengan suasana alam pegunungan, bukit, serta sawah-sawah yang membentang luas. Jumlah luas lahan “hijau” berupa lahan aktif saja 5.994.390 ha ditambah lagi luas alam pegunungan dan hutannya . Dominasi alam ini memang menyejukkan hati ditambah dengan udara yang segar dan tidak sumpek seperti ibu kota.
Pada era 20-an, Garut dikenal sebagai Swissvan Java, karena pesona alamnya yang menakjubkan dengan kontur yang sangat eksotis dan disempurnakan dengan hawa yang sejuk dan bersih. Bukan hal aneh jika Garut yang begitu indah kemudian dijadikan kota wisata oleh seorang Belanda bernama Holke van Garut (seorang gubernur kesayangan pemerintah Belanda pada tahun 1930-1940) dan melihat kabupaten ini berpotensi sehingga dijuluki sebagai ”Switzerland van Java” dan kemudian mendirikan hotel di sana. Di wilayah ini juga pernah didirikan dua hotel yang antara lain bernama Hotel Belvedere dan Hotel Van Hengel.
Bahkan pada pertengahan tahun 1950-an Garut terkenal dengan sebutan Kota Intan. Jarak yang tidak begitu jauh dari Bandung itu, menjadikan kota Garut cukup ramai di kunjungi baik oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dapat terlihat dengan cukup padatnya kota ini terutama pada akhir minggu atau musim libur anak sekolah.
Di bagian Utara, Timur, dan Barat didominasi pemandangan hijau dengan kondisi alam berbukit-bukit dan pegunungan. Sedangkan bagian permukaan alam Selatan Kota Garut cenderung berbentuk relatif curam dengan corak alam pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Jelajah Garut adalah Sebuah Bisnis Sosial yang dibangun dari kecintaan kami terhadap Garut dan keprihatinan kami terhadap pariwisata Garut, dibalik banyaknya potensi pariwisata di Garut, namun hal ini belum bisa mengangkat perekonomian masyarakatnya, hal ini disebabkan karena banyaknya tempat wisata yang belum terkelola maupun pengelolaannya kurang baik secara SDM maupun infrastruktur. Maka dari itulah kami, Jelajah Garut berinisiatif untuk menduniakan Garut dan memperbaiki perekonomian Garut melalui sektor Pariwisata.
Banyak yang nanya sama kita nih agan-agan dan aganwati : " Ini medianya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut ya?" atau " Ini bentukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut ya?"
Perlu agan-agan dan aganwati ketahui, kita memulai Jelajah Garut murni dari inisiatif dari kami dengan dana patungan. Malah kita mulai ini salah satunya juga karena prihatin kepada Pariwisata Garut yang seolah gak ada yang ngurus, padahal potensinya luar biasa.
Walaupun demikian, kita selalu mencoba berhubungan dengan Pemda dan memberi masukan, karena banyak masalah gak bisa kita selesaikan sendiri. Kedepannya kita harap, bersama dgn sumber dayanya Pemda dan semua pelaku pariwisata di Garut, kita bisa majuin pariwisata Garut bersama. Seperti kata seorang Travelmate bijak, "kalo mau cepet, jalan sendiri; tapi kalo mau jauh, jalan bareng-bareng."