Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pararelepipedumAvatar border
TS
pararelepipedum
Ditolong sekaligus dipermalukan?
selamat malam para kaskuser sekalian.
Apa sebagian dari para kaskuser sekalian pernah merasakan ditolong sekaligus dipermalukan?

Mungkin sebagian dari para kaskuser disini pernah senasib dengan saya, jujur saya merasa jengkel dengan ulah seseorang yang saya temui di kereta commuter line sore ini, dan karena saya tidak kenal dengannyaemoticon-Bingung (S), mari sebut namanya Mbak Subur, karena saya perhatikan badannya subur.

Mohon maaf untuk pemilihan nama ang agak nyeleneh, saya nggak ada maksud menginggung perasaanemoticon-Shakehand2. Saya akan langsung ke intinya saja...

Kejadian menjengkelkan itu terjadi di dalam kereta yang saya naiki dari Cikini ke Bekasi, saya naik kereta dalam keadaan flu dan pilek, ditambah komplikasi sakit kepala, mual, dan perasaan nggak enak badan lainnya. mungkin karena faktor cuaca...

Sepanjang perjalanan saya berusaha menahan agar ingus saya tidak meler, saya nggak mau mengganggu penumpang lain karena memang saat itu saya tidak sedia masker.

Situasi semakin memburuk saat kereta mengalami gangguan sinyalemoticon-Mad (S), ditahan lamaaa... bangetemoticon-Mad (S), ditahan di klender baru dan cakung, dan puncaknya adalah...

Saat kereta ditahan di cakung, si Mbak Subur yang duduk didepan saya (Saya berdiri) menyudurkan tissu dan dengan gaya Joni blak-blakan berkata. “Mas hidungnya kotor...” emoticon-Marah

Tanpa pikir panjang saya mengambil tissu tersebut. ibu-ibu disampingnya pun ikut menoleh dan saya masih ingat dengan kata-kata si mbak menanggapi perhatian si ibu “geli saya...”emoticon-Cape d... (S)

Tahan dulu..., mbak Subur ternyata mau menolong saya, tapi apa ada yang salah dengan caranya menolong saya ini?emoticon-Bingung (S)

Pertama..., dia tidak membayangkan jika dirinya ada di posisi saya, karena jika saya jadi dia, saya tidak sekalipun kepikiran berkata keras keras seperti itu, nggak perlu dikasi tau pun saya juga tau kalo hidung saya kotor, lha wong saya yang ngalamin.emoticon-Cape d... (S)

Seandainya saya duduk di kereta dan melihat ada orang ingusan berdiri di depan saya, maka saya akan memberinya tisu tanpa harus berkata ini itu, cukup tunjuk hidung kita sendiri, orang tersebut akan tahu maksud kita, tidak perlu berkata “MAS HIDUNGNYA KOTOR.” karena saya tidak suka membuka aib orang seperti itu.

Pertama, masalah ingus di hidung saya itu adalah aib saya, segala hal yang membuat malu jika diketahui orang lain itu aib.

Saya pun bertanya-tanya, apa motif dibalik sikap blak-blakan tersebut?, apa dia merasa terganggu dengan pilek saya (dia mengaku geli) dan ingin balas mengganggu saya?, ya ampun..., saya yakin dia bukan anak kecil lagi, nggak lucu kalo bales balesan begini.

Lagian kalo memang dia geli sama pilek saya, kenapa malah merhatiin hidung saya?, rancu. emoticon-Bingung (S)

Sekarang saya hanya ingin menyampaikan pesan sederhana saya pada para kaskuser sekalian....

Pertama..., di zaman modern ini terkadang kita memandang sepele aib orang.

Rasulullah bersabda:
“Sesiapa yang menutup aib saudara muslimnya maka Allah akan menutup aibnya di akhirat” (HR. at-Tirmidzi dan disahihkan oleh Al-Albani)

“Seorang Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak menganiayanya dan tidak pula membiarkan dia teraniaya. Siapa yang menolong keperluan saudaranya maka Allah akan menolong keperluannya pula. Siapa yang menghilangkan kesusahan seorang Muslim, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Dan siapa yang menutup keaiban seorang Muslim, maka Allah SWT akan menutup keaibannya di hari akhirat.” (HR. al-Bukhari)

Si Mbak Subur ini berjilbab, jadi jelas dia seorang muslimah. karena saya juga muslim maka saya adalah saudara seiman dia dan dia saudari seiman saya.

Sejujurnya, tidak ada alasan bagi seorang muslim/muslimah untuk memandang sepele masalah aib ini. Jangan mentang mentang jaman udah modern dan hiruk-pikuk kehidupan abad ke 21 menjadi pemakluman atas tindakan ini, jujur saya sangat kesal sore itu.

Sekarang mari kita berandai-andai..., apa seseorang akan merasa nyaman jika saya berkata di depan umum seperti ini :

“Mas mas..., itu resletingnya kebuka.” orang-orang pun memandang emoticon-Najis (S) kearahnya selangkanyannnya
“Mbak..., itu mbak... tali behanya mau keluar.” para pria pun menoleh. emoticon-Wowcantik
“Maaf mbak..., belakang mbak tembus tuh.” emoticon-Malu (S)
“Mas..., itu hidungnya kotor.” emoticon-Mad (S) emoticon-Mad (S) emoticon-Mad (S) ini yang saya alami, dan saya membayangkan orang-orang mulai berpikir yang aneh-aneh tentang saya.

Sejujurnya tidak ada orang yang mau dipermalukan seperti itu, baik itu aib besar maupun kecil seandainya memang kotoran hidung saya dia anggap masalah kecil, namun terkadang apa yang orang pikir kecil itu besar di pikiran orang yang bersangkutan.

Selanjutnya, terkait niat saya menulis thread ini

Sejujurnya situasi yang saya alami masih mendingan, saat mbak Subur berkata blak-blakan seperti itu, orang-orang bersikap biasa-biasa saja terlepas dari isi pikiran mereka saat itu tentang saya, mungkin hanya ibu yang duduk disampingnya yang menoleh.emoticon-Berduka (S)

Saya bisa maklum..., walau saya merasa malu diteriaki seperti itu.emoticon-Berduka (S)

Tapi yang jadi masalah adalah jika kejadian yang sama terulang lagi di masa depan, di waktu dan tempat yang tidak tepat.
Masalah ucapan yang blak-blakan seperti ini mungkin terlihat jenaka di iklan Ax*s, tapi ini bukan dunia iklan, orang bisa sakit hati dan menjadi alasan seseorang untuk membenci.emoticon-Berduka (S)

Dan fenomena ini sering kita jumpai ditengah masyarakat ini karena saking dimakluminya membuka aib seseorang seperti ini.emoticon-Berduka (S)

Maaf kaskuser sekalian, apa saya terlalu lebay jika curhat masalah ini di kaskus, sebenarnya sih pesan saya sederhana saja.

Jika ingin menolong orang, kita juga harus berhati-hati dalam menyikapi orang tersebut. Saya tidak akan berprasangka yang buruk-buruk terhadap mbak Subur, saya pikir dia hanya khilaf, toh saya juga pernah khilaf bersikap salah terhadap seseorang dan menyakiti hatinya, tapi kita juga harus introspeksi diri dan saling memperingatkan dalam kebaikan.
Sekian dan terima kasih untuk kaskuser yang udah mau mampir.
0
4.6K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan