mbahslamet69Avatar border
TS
mbahslamet69
Share --> Dua Siluman Ular Gunung Panderman <-- Share


Menjelang maghrib dengan deras hujan yang turun, saya bersama beberapa rekan berangkat menuju Gunung Panderman. Beberapa hari sebelumnya telah kami rencanakan camping tersebut. Sampailah pada hari di mana kami berangkat. Dengan basah kuyub menjelang isya, kami sempatkan shalat maghrib di sebuah mushalla tua di tepi jalan menuju gunung tersebut.

Deras hujan menimbulkan irama alam yang mengagumkan karena bergesekan dengan pohon dan dedaunan. Sangat hening dan gelap gulita. Hanya dibantu penerangan seadanya dari HP salah satu dari kawan saya. Sempat ada yang terjatuh ke jurang. Namun beruntung dapat kami tolong.

Sebelum mencapai puncak, karena lelah dan sudah sangat larut, kami putuskan untuk mendirikan tenda di sebuah lahan yang memang biasanya digunakan untuk beristirahat. Setelah itu kami mendirikan sahalat isya bersama di dalam tenda, karena di luar sangat dingin ditambah gerimis yang tak kunjung mereda.

Sekeliling tenda saya beri garam asmak khusus pagar dari segala macam serangan. Ketika semua terlelap, seringkali salah satu di antara kami terbangun dan mendengar suara-suara makhluk aneh. Kadang suara seperti pasukan yang berlarian di sekeliling tenda kami.

Bahkan sempat ada suara mengerikan sehingga ketika kami lihat jendela plastik dari tenda kami, rombongan lain yang baru saja datang dan mendirikan tenda sampai keluar karena kaget. Dengan kepulan asap rokok, kami semua justru terbangun untuk menunggu suara-suara penampakan berikutnya.

Besoknya ketika kami sudah pulang, di kala petang saya lelah dan hendak merebahkan badan di kamar. Kaget bukan kepalang, tiba-tiba sukma saya ditarik menuju sebuah dimensi yang sangat aneh. Langit menjadi hijau tua dan terasa hampa. Saya amati sekeliling, saya mulai sadar ini adalah alam ghaib.

Seekor ular besar dengan tubuh atas manusia berwarna hitam tiba-tiba marah dan menyerang saya. Berbekal silat karomah, saya hanya menangkis dan menghindar saja. Sepertinya dia adalah siluman. Namun saya tidak ingin melukainya, bisa berbahaya jika nanti kawan-kawannya marah.

Di saat sibuk melindungi diri dengan jurus-jurus mirip di film-film laga, sosok ular bertubuh atas manusia tiba-tiba datang dan menarik siluman ular hitamnya. "Stop, jangan diteruskan !!!" Kataular putih. Saya semakin heran, siapa mereka sebenarnya dan apa mau mereka.

"Lain kali jika ke Panderman cukup ijin, tidak perlu menutupi tempat kalian dari kami. Kami hanya ingin tahu tamu-tamu kami. Kami tidak mengganggu.. Maafkan saudara saya yang kasar.." Kata sang ular putih sambil memegangi ular hitam yang kalap.

Saya menjawab, "Oh itu masalahnya? baiklah kalo begitu, maafkan rombongan kami. Kami hanya bermaksud jaga diri. Lain kali kami lebih hati-hati.."

"Baiklah, jika ke Panderman lagi, jangan lupa jumpai saya..Kami pamit.. " Kata ular putih dan tiba-tiba menghilang.

Akhirnya saya pun langsung berusaha kembali ke dimensi nyata. Alhamdulillah tidak terluka sedikit pun.

Mudah-mudahan dapat menjadi sebuah pelajaran. DI mana bumi dipijak, di situ langit di junjung..

Salam cinta kasih..
0
22.4K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan