JAKARTA, KOMPAS.com — Asisten Intel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Kolonel Edmil Nurjamil, mengatakan, gaya berbusana Adian Napitupulu menjadi musabab pengusiran terhadap Adian.

Adian saat itu mengenakan jaket kulit saat menghadiri undangan peluncuran lagu baru grup musik Slank di gedung Radio Republik Indonesia (RRI), kemarin.

"Karena memakai pakaian itu, itu kan memungkinkan menyimpan segala macam," ujar Edmil seusai memberikan permintaan maaf kepada Adian di bekas kantor media Jokowi-JK, Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Edmil mengakui, siapa pun yang mengenakan jaket kulit akan diperiksa dengan ketat dan disuruh untuk melepaskannya dalam acara kepresidenan. Hal ini sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP). Namun, Edmil mengakui ada kesalahan dalam penyampaian informasi anak buahnya kepada Adian hingga berujung pengusiran.

"Ada beberapa salah paham menerapkan SOP itu. Kesalahan itu menjadi bahan evaluasi kami untuk menjadi bahan perbaikan ke depan agar kami lebih harmonis," kata Edmil.

Adian dan Paspampres telah berdamai dan tidak lagi memperpanjang masalah tersebut. Adian juga merasa tidak perlu dipertemukan dengan petugas Paspampres yang mengusirnya kemarin.

"Selama saya menjadi warga negara Indonesia sejak lahir, baru hari ini mendengar pernyataan 'kami minta maaf'. Saya pikir ini menunjukkan TNI sudah berubah, Paspampres sudah berubah, paling tidak berjalan perubahan yang lebih baik," ujar Adian.


Foto - foto "preman"