Terima kasih bapak, engkau ternyata seorang maha guru yang dapat mendidik rakyat dengan cara yang sangat hebat.

Engkau mengorbankan harga dirimu untuk mendidik kami bahwa dunia politik sangat kejam dan penuh tipu muslihat dan money oriented.

Hal itu memaksa kami untuk lebih memahami dan belajar apa arti demokrasi dan seluk beluk pemilu agar kami dikemudian hari, kami tidak masuk ke dalam penguasaan pemimpin busuk yang mengerogoti kekayaan negara.

Engkau juga menciptakan gerombolan PANASBUNG yaitu beberapa mahluk bertampang menyedihkan yang anti sosial dan dapat ber cloning menjadi banyak terutama di KASKUS.

mereka membangkitkan semangat kami untuk melawan aksi2 black campaign, provokasi dan penghinaan yg digencarkan mereka dengan berbagai cara busuk hasil COPY EDIT PASTE + BUMBU karena itulah juga KEAHLIAN mereka setiap hari yaitu COLY baik pake PASTA + BUMBU TERASI.

Mereka juga memberikan kami tempat pelampiasan dari kekesalan dikehidupan kami sehingga kami sedikit lebih lega dengan kehadiran mahluk ini walau hanya sekedar say “baik LU”

Kalau boleh kami memberi masukan ke bapak agar janganlah terlalu menJONGOSi para budakbung bapak, agar mereka tidak kabur akan makna MENGHORMATI dan MENGHARGAI orang yang lebih tua dan atasan. karena selama ini mereka mengangap dengan menjongos ke bapak selama ini berarti menghormati bapak karena segan dengan bapak yang punya ilmu karung ajaib dan HP terbang.

Engkau tidak kenal lelah walaupun engkau sudah menghilang, engkau tetap menberikan kami suatu pembelajaran hebat untuk tidak melupakan persatuan dan kesatuan rakyat untuk melawan kemunafikan seperti kebusukan KOALISI PERMEN bersalut TAI yang berkomplotan untuk merebut hak demokrasi rakyat. Arti demokrasi yang sudah engkau “AJARKAN” ke kami.
MERDEKA!!!!