Persamaan Jokowi dan Obama Versi Agfian [Serius tapi santai]
TS
fianart
Persamaan Jokowi dan Obama Versi Agfian [Serius tapi santai]
Halo agan-agan! Selama sore menjelang berbuka. Selamat juga buat pendukung Jokowi karena Jokowi sudah hampir pasti menjadi Presiden 2014-2019. Mari kita dukung bersama!
Dan besar harapan ane sebagai pendukung Prabowo, supaya setelah ini kita segera sudahi perang antar pendukung ini, dan kembali mencangkul di sawah, ngurusin pekerjaan kita sendiri-sendiri.
Dan sebagai intermezzo aja dari pilpres kemarin, ane bikin artikel tentang Persamaan Jokowi dan Obama versi ane sendiri. Tulisannya agak serius, semoga agan bisa menikmati sambil senyum-senyum sendiri, Ahay!
Nih cekibrot gan!
Spoiler for 1. Menjadi Capres dari partainya, dengan mengalahkan Capres wanita lain dari partainya:
Seperti kita tahu, pencalonan Jokowi dari PDI-P sempat simpang siur. Selain karena dia baru saja menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, juga karena keinginan dari Megawati untuk menjadi Presiden terlihat masih cukup besar. Sempat tertunda lama, akhirnya Megawati merelakan Jokowi untuk maju sebagai Capres dari PDI-P.
Jika Jokowi “bersaing” dengan Megawati, maka Obama dalam pencalonan pertamanya, juga harus bersaing (kali ini tanpa tanda kutip) dengan Hillary Clinton di Partai Demokrat. Setelah melalui proses yang semestinya, akhirnya Demokrat mencalonkan Obama sebagai Capresnya mengalahkan Hillary Clinton yang nyaris saja membuat sejarah sebagai Calon Presiden wanita pertama di Amerika Serikat.
Spoiler for 2. Mendapat serangan Black Campaign yang bersifat SARA:
Dalam masa kampanye menuju RI 1, Jokowi bisa dibilang tidak aman-aman saja. Banyak black campaign (bukan negatif campaign, karena isinya menjurus pada fitnah) yang mengalamatkan Jokowi bukanlah orang islam sungguhan. Dalam beberapa black campaign yang lebih frontal, bahkan ada yang mengatakan kalau Jokowi adalah keturunan China (yang menurut saya sama sekali tidak relevan dengan konteks Bangsa Indonesia) dan tidak pantas memimpin negara ini.
Setelah isu-isu itu bermunculan, kita banyak melihat Jokowi menunjukan keislaman dirinya.
Bagaimana dengan Obama? Sempat ada black campaign yang menyatakan bahwa Obama sebenarnya beragama Islam. Hal itu terlihat dari kakeknya yang katanya adalah pemeluk agama islam. Isu itu tentu menggetarkan seluruh Amerika Serikat pada waktu itu.
Dan Obama menepis isu itu dan memastikan bahwa dia adalah pemeluk agama Kristiani yang taat.
Jadi, Jokowi dan Obama saat kampanye sama-sama diserang dengan isu SARA. Bedanya, kalau Jokowi dibilang bukan islam sungguhan, Obama justru diserang dengan tuduhan sebagai orang islam. Hihi, lucu ya? Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Spoiler for 3. Merupakan Presiden yang bersifat pioniir:
Seperti kita tahu, Obama adalah Presiden kulit hitam pertama yang ada di Amerika Serikat. Tak perlu dijelaskan lagi, dia adalah pembuat sejarah dan mungkin menjadi pioniir untuk Presiden-presiden setelah ini.
Bagaimana dengan Jokowi? Di Indonesia, setahu saya hanya ada 3 background yang bisa membawa seorang tokoh menjadi Presiden: Negarawan (full-timer politician), Militer, dan Agamawan. Khusus Habibie tidak masuk ke dalam 3 kategori itu, tapi dia juga tidak menjadi Presiden melalui pemilihan.
Nah, dari kalangan pengusaha, ada beberapa orang yang mencalonkan diri, (salah satunya JK) tapi seperti yang kita tahu, semuanya kalah. Ya, semuanya. Hingga akhirnya Jokowi maju dan kali ini, sudah 95% menang (angka 95% itu bukan mengada-ada. Hasil Quick Count rata-rata menjamin kebenaran 95% karena margin errornya 5%).
Spoiler for 4. Memiliki tim sukses yang kreatif dan gencar di dunia maya:
Obama adalah Presiden dengan metode kampanye yang cukup kreatif. Tagline “Change, Yes we can!” menjadi tagline yang mendunia dan viral. Lalu apa media yang digunakan? Tentu saja ada banyak. Saingan Obama waktu itu, McCain juga banyak menggunakan media untuk kampanye.
Lalu apa yang membedakan keduanya? Yap, Obama memaksimalkan media sosial dan Internet.
Hal itu juga terjadi pada Jokowi. Conversation yang tinggi di media sosial, dengan digawangi oleh si cantik Kartika Djoemadi, dengan hashtag JKW4P terbukti berhasil membuat nama Jokowi menjadi yang terdepan di dunia maya. Tagline yang dibuat juga terbukti cukup catchy di dunia maya: ‘Revolusi Mental’. Harus saya akui, itu keren.
Ya, baik Obama maupun Jokowi memanfaatkan Internet dengan baik. Iya, memanfaatkannya, bukannya bertanya, “Internet cepat untuk apa?” Hehe.
Spoiler for 5. Memiliki saingan yang bermasalah dengan isu kemanusiaan:
Ya, saingan Jokowi untuk mendapatkan kursi RI 1 adalah Prabowo Subianto yang beberapa kali diserang dengan isu HAM dan kemanusiaan terkait penculikan aktivis ’98.
Lalu, lawan Obama di kampanye pertamanya adalah John McCain. Apa salah John McCain? Hmm, mungkin tidak ada. Tapi McCain berasal dari partai Republik, tempat di mana Presiden saat itu bernaung. Siapa Presiden saat itu? George Bush. Dan kita semua tahu Bush beberapa kali membuat kebijakan perang yang sangat bermasalah dengan kemanusiaan. Jangan lupa juga kekukuhannya untuk mempertahankan penjara Guantanamo. Saking ngerinya masalah kemanusiaan (perang terbuka terhadap ‘teroris’) dan ekonomi yang ditinggalkan oleh Bush, sampai-sampai McCain mengucapkan dalam kampanyenya: “Saya bukanlah Bush.”
Yaps, menurut ane, itulah beberapa persamaan Jokowi dan Obama. Gimana menurut Agan? Pada setuju gak?